PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERASI



Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan analisis keputusan aspek operasi
2. Memahami desain operasional
3. Mendeskripsikan proses keputusan operasi
4. Menyusun perencanaan dan pengendalian operasi
5. Menjelaskan berbagai aspek dalam kualitas

PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERASI
Istilah produksi secara historis merujuk kepada perusahaan yang terlibat dalam produksi barang-barang. Konsep ini kita gunakan baik untuk jasa maupun barang. Banyak kebutuhan dan kenyamanan yang kita perlukan, dari pemadam kebakaran dan perawatan kesehatan sampai pengantara surat dan makanan cepat saji, semuanya diproduksi oleh operasi jasa.

Service Operation/Operasi Jasa
Operasi jasa merupakan kegiatan memproduksi jasa-jasa nyata maupun tidak nyata. Seperti hiburan, transportasi dan pendidikan. Jasa biasanya diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, tidak ada persediaan yang disimpan. Seperti salon kecantikan memproduksi pemotongan rambut yang langsung dikonsumsi. Jasa memiliki interaksi dengan peanggan yang tinggi. Jasa seringkali sulit distandarisasi dan bisa seefisien seperti yang kita mau karena interaksi pelanggan memerlukan keunikan.

Goods Production (Produksi Barang)
Memproduksi produk-produk berwujud. Seperti radio, surat kabar, bis dan buku teks. Jika dibandingkan dengan jasa, barang bisa dijual kembali, dapat disimpan. Sedangkan proses produksinya terpisah dari konsumsi. Beberapa aspek dari barang yang diproduksi, mutunya dapat diukur. Didalam proses penjualan barang hasil produksi memerlukan interaksi yang rendah dengan pelanggan.

Proses Operasi
Serangkaian metoda dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa. Atau dapat juga dikatakan sebagai suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahaan manfaat atau penciptaan faedah baru, dilaksanakan dalam perusahaan. Dalam kegiatan operasi banyak proses produksi yang diperlukan, yang semuanya sangat tergantung pada kebutuhan perusahaan.


ANALISIS KEPUTUSAN ASPEK OPERASI
1. Keputusan Disain Produk.
Bentuk dan ukuran produk akan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hubungannya dengan program pemasaran produk perusahaan tersebut. Bentuk dan ukuran produk yang serasi serta sesuai dengan selera konsumen akan lebih cepat dan mudah terjual daripada bentuk dan ukuran produk yang tidak disukai oleh para konsumen.

Penyusunan desain bentuk dan ukuran produk ini disamping merupakan faktor teknis juga mengandung unsur seni, maka dalam penyusunan desain bentuk dan ukuran produk dalam suatu perusahaan diperlukan adanya dasar pengetahuan teknis dan arsitektur yang memadai.

Termasuk di dalam masalah penyusunan desain bentuk dan ukuran produk ini adalah masalah kualitas dari produk yang akan diproduksikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Pengertian kualitas produk ini adalah suatu jumlah dari atribut yang dimiliki oleh produk yang bersangkutan.

2. Peramalan Permintaan.
Peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data histories dan memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis. Bisa jadi berupa prediksi subyektif atau intuitif tentang masa depan. Atau peramalan bisa mencakup kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan penilaian yang baik oleh manajer. Peramalan biasanya dikelompokkan oleh horison waktu masa depan yang mendasarinya. Tiga kategori yang bermanfaat bagi manajer
operasi adalah:

a. Peramalan jangka pendek, rentang waktunya mencapai satu tahun tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan dan tingkat produksi.

b. Peramalan jangka menengah, peramalan jangka menengah biasanya berjangka tiga bulan hingga tiga tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran produksi, penganggaran kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.

c. Peramalan jangka panjang, rentang waktunya biasanya tiga tahun atau lebih; digunakan dalam merencanakan produk baru, pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta pengembangan.

3. Keputusan Kapasitas Operasi.
Jumlah suatu produk yang dapat diproduksi oleh suatu perusahaan pada kondisi kerja normal merupakan kapasitasnya. Kapasitas suatu perusahaan bergantung pada seberapa banyak orang yang diperkerjakan serta jumlah dan ukuran fasilitasnya. Perencanaan kapasitas berarti menjamin bahwa suatu kapasitas perusahaan sedikit melebih permintaan normal akan produk-produknya. Jika kapasitas terlalu kecil untuk dapat memenuhi permintaan, perusahaan harus dapat mengalihkan konsumennya. Jika kapasitas melebihi permintaan, perusahaan akan menghaamburkan uang dengan cara memelihara suatu pabrik yang terlalu besar, dengan memelihara permesinan dalam lini secara berlebihan atau dengan cara memperkerjakan terlalu banyak pekerja.

4. Pola Produksi.
Pola produksi didefinisikan sebagai ditribusi dari tahunan ke dalam periode yang lebih kecil. Misalnya bulanan atau mingguan atau unit waktu yang lainnya. Dengan demikian yang dimaksud dengan pola produksi ini adalah bagaimana jumlah produksi selama satu tahun ini akan didistribusikan ke dalam masing-masing bulan, minggu dan sebagainya.

Secara umum terdapat tiga pola produksi yang ada dalam perusahaan, yaitu:

a. Pola produksi konstan
Pola produksi konstan merupakan suatu distribusi dari jumlah produksi selama satu tahun ke dalam jumlah produksi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari bulan-ke bulan tersebut adalah sama atau relatife sama

b. Pola produksi bergelombang
Pola produksi bergelombang merupakan suatu distribusi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari bulan ke bulan tersebut adalah selalu berubah mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan yang bersangkutan.

c. Pola produksi moderat
Pola produksi moderat nerupakan suatu distribusi jumlah produksi selama satu tahun ke dalam jumlah produksi setiap bulan di mana baik jumlah produksinya maupun jumlah persediaan barang jadi yanga da dalam perusahaan yang bersangkutan ini akan berubahubah untuk menutup perubahan-perubahan yang ada di dalam penjualan produk perusahaan tersebut.

5. Keputusan Lokasi Operasi.
Pabrik sebagai tempat dari fungsi teknis perusahaan berada, sangat penting untuk direncanakan lokasinya dengan tepat. Apabila di dalam pemilihan lokasi pabrik ini manajemen perusahaan tidak dapat menyusun pertimbangan dan analisis yang cukup teliti, maka akan terjadi adanya kemungkinan kesalahan dalam penentuan pemilihan lokasi pabrik.

Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik:
a. lokasi sumber bahan baku
b. lokasi pasa produk perusahaan
c. fasilitas transportasi dan biayanya
d. tersedianya tenaga kerja
e. adanya pembangkit tenaga
f. peraturan dan pajak lokal
g. kondisi kehidupan masyarakat

6. Keputusan Layout Pabrik.
Apabila lokasi telah ditentukan, maka manajer harus memutuskan tata ruang atau layout dari pabrik. Layout menentukan apakah suatu perusahaan dapat cepat tanggap dan efisien terhadap permintaan konsumen atas lebih produk yang berbeda atau apabila sadar bahwa mereka tidak dapat menyamai kecepatan produksi para pesaingnya.

Perencanaan tata ruang untuk memproduksi barang Dalam fasilitas yang memproduksi barang-barang, tata ruang harus direncanakan dalam tiga jenis ruang yang berbeda,

a. tata ruang untuk proses; pengaturan kegiatan produksi yang mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya.
b. tata ruang selular; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan satu keluarga produk melalui alur yang sejenis.
c. tata ruang produk; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang untuk memindahkan sumber daya melalui serangkaian tehap yang lancar dan tetap.
d. lini perakitan; tata ruang produk yang memindahkan produknya tahap demi tahap melalui suatu pabrik dalam ban berjalan atau peralatan lain sampai barang tersebut jadi.

7. Denah Lokasi.
Denah lokasi diperlukan sebagai bentuk gambaran dari tata ruang tempat kegiaan produksi. Denah yang dibuat dapat lebih memudahkan proses pengerjaan tata ruang produksi. Karena dalam denah lokasi telah digambarkan tempat-tempat atau posisi yang akan dijadikan sebagai tempat peletakan alat-alat produksi. Sehingga ketika dilakukan penataan ruangan, maka dapat langsung dilakukan penataan sesuai dengan yang telah digambarakan.

8. Keputusan Penentuan Jumlah dan Jenis Peralatan.
Jumlah peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi sangat tergantung dari kebutuhan produksi itu. Apabila dalam ruangan itu bagian pemotongan kayu, maka peralatan yang dibutuhkan adalah mesin pemotong, gergaji, palu dan lain sebagainya. Begitu juga dengan ruangan yang lain, akan membutuhkan jumlah peralatan sesuai deng pekerjaan yang dilakukan.

9. Keputusan Luas Area.
Luas area menjadi hal yang sangat penting dalam proses produksi. Karena apabila luas area tidak mencukupi akan mengganggu aktivitas produksi. Untuk itu penentuan luas area untuk kegiatan produksi harus diperhitungkan dengan matang. Unit-unit produksi harus jelas ukurannya sehingga dapat dilakukan perkiraan terhadap luas area yang diperlukan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENGAMBILAN KEPUTUSAN OPERASI"

Post a Comment