RENCANA OPERASI
Apabila
rencana telah mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan merinci maksud
dari penggunaannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, para manajer harus
mengembangkan daftar jam untuk mendapatkan sumber daya. Aspek operasi ini
disebut penjadwalan. Jadwal produksi induk adalah jadwal yang memperlihatkan
produk mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai, dan sumber daya
apa yang akan digunakan.
2.
Manajemen Persediaan.
Persediaan
merupakan salah satu asset yang paling mahal di banyak perusahaan, mencerminkan
sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Semua organisasi mempunyai
beberapa jenis system perencanaan dan pengendalian persediaan. Berikut adalah
fungsi dari persediaan:
- Untuk memberikan stok
barang-barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul
dari konsumen
- Untuk memasangkan produksi dengan
distribusi
- Untuk mengambil keuntungan dari
potongan jumlah
- Untuk melakukan hedging terhadap
inflasi dan perubahan harga
- Untuk menghindari dari kekurangan
stok yang terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan dll.
- Untuk menjaga agar operasi dapat
berlangsung dengan baik.
Berdasarkan
jenisnya, persediaan dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu persediaan
bahan mentah, persediaan barang-barang dalam proses, persediaan MRO
(perlengkapan pemeliharaan/perbaikan/operasi) dan persediaan barang jadi.
3.
Manajemen Proyek.
Seringkali
proyek satu waktu adalah tantangan yang berat untuk manajer operasi. Proyek
khusus yang memerlukan waktu bulanan, atau tahunan biasanya dibuat di luar
system produksi normal.
Organisasi
proyek dalam perusahaan adalah menetapkan guna menangani banyak pekerjaan dan
seringkali dibubarkan pada saat proyek telah selasai. Manajemen proyek besar
mencakup tiga fase:
a.
Perencanaan; ini meliputi penetapan tujuan, pendefinisian proyek, dan
organisasi tim
b.
Penjadwalan; ini menhubungkan orang, uang, dan supplies ke aktivitas khusus dan
menghubungkan aktivitas dengan yang lainnya
c.
Pengendalian; disinilah perusahaan mengawasi sumber dayanya, biayanya, kualitas
dan anggaran.
4.
Pengawasan Kualitas.
Kualitas
sebuah produk atau jasa sangat perlu diperhatikan. Dengan baiknya kualitas yang
diberikan kepada konsumen, maka akan medatangkan kepuasan pada mereka. Pada
proses produksi kegiatan pengawasan kualitas sering dilakukan. Ini dilakukan
sebagai upaya menjaga kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan
yang telah ditetapkan.
Manajemen
kualitas total mencakup semua kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang
atau jasa berkualitas tinggi ke dalam tempat pasar. Dengan memonitor produk dan
jasanya, suatu perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya. Akan
tetapi, pertama-tama, para manajer harus menetapkan standar dan pengukuran
kualitas secara spesifik.
5.
Metoda Jaminan Mutu Sistem Standar.
Kompetisi
yang semakin intens telah merangsang beberapa pertimbangan baru dalam manajemen
kualitas. Di antara pertimbangan tersebut adalah timbulnya standar kualitas
internasional dan perancangan kembali secara radikal dari proses-proses bisnis
untuk memperbaiki produk. Pendekatan ketiga menekankan pada kebutuhan akan
program-program perbaikan kualitas untuk menunjukkan manfaat moneter.
ISO
9000
Suatu
program sertifikasi yang memperlihatkan kenyataan bahwa suatu pabrik,
laboratorium atau kantor telah memenuhi serangkaian persyaratan manajemen
kualitas yang ditetapkan oleh International Organization for
Standardization. ISO 9000 memudahkan perusahaan untuk mendemonstrasikan
bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang didokumentasikan untuk pengujian
produk, pelatihan pekerja, menyimpan berkas, dan memperbaiki kerusakan produk.
Untuk mendapatkan sertifikat, perusahaan harus mendokumentasikan prosedur-prosedur
yang diikuti oleh para pekerja pada setiap tahap produksi.
0 Response to "RENCANA OPERASI"
Post a Comment