Pemahaman Tentang Pneumonia Legionela

Pneumonia Legionela 

Legionella pneumophila merupakan bakteri gram negatif berukuran 2-20 µm, berbentuk basil, tipis, dan bersifat aerob. Legionella mempunyai membran dalam dan membran luar, pili (fimbrae) dan dapat bergerak akibat adanya flagel polar tunggal. 


Siklus hidup Legionella terdiri dari dua fase utama, yaitu fase replikatif dimana bakteri tidak bergerak dan toksisitasnya rendah; dan fase infeksi dimana bakteri menjadi lebih pendek, tebal, timbul flagela, dan toksisitasnya tinggi. 

Spesies dari Legionella mudah berkembang biak baik di dalam air keran atau bahkan di lingkungan yang umumnya tidak mendukung perkembangbiakan bakteri seperti pada sel fagositik. Ironisnya, mereka tidak mudah dibiakkan pada media laboratorium biasa, melainkan hanya dapat dikembangbiakkan pada media complex broth yang menyediakan nutrisi yang diperlukan. Faktor pertumbuhan utama yang diperlukan adalah L-cystein. Ion besi dan komponen lainnya juga diperlukan untuk pertumbuhan optimal bakteri Legionella. Energi diperoleh terutama dari asam amino, bukan karbohidrat. Apabila peristiwa fagositik dicegah dengan cytochalasin, pertumbuhan bakteri menurun akibat tidak adanya akses menuju intraseluler tubuh. 

Manifestasi Klinik 

L. pneumophila dapat menyebabkan timbulnya penyakit pneumonia akut yang disebut legionellosis. Legionellosis ini dapat bervariasi dari ringan (tidak perlu rawat inap) sampai pneumonia multilobar fatal. Legionellosis merupakan penyakit infeksi pernafasan yang dapat dimanifestasikan menjadi dua macam: 

1. Penyakit Legionnaire’s 

Gejala klinis dari penyakit Legionnaire’s adalah demam, panas dingin, dan batuk dengan produksi sputum yang sedikit. Gejala ekstrapulmonari seperti sakit kepala, bingung, kaku otot, dan gangguan pencernaan dapat terjadi. Masa inkubasi dari penyakit ini adalah 2-10 hari, umumnya 5-6 hari. 

2. Demam Pontiac 

Demam Pontiac lebih jarang terjadi dan bersifat lebih ringan dengan gejala mirip influenza termasuk demam, sakit kepala dan sakit otot, tanpa gejala dari pneumonia. Penyakit ini sering disebut sebagai nonpneumonic legionellosis. Masa inkubasi dari demam Pontiac adalah 5-66 jam, umumnya 24-48 jam. 

Selain legionellosis, bakteri Legionella pneumophila juga dapat menyebabkan penyakit paru extrapulmonari (contohnya perikarditis dan endokarditis) tetapi frekuensinya lebih jarang. 

Efek lebih lanjut yang dapat terjadi jika penyakit ini tidak diobati dengan baik adalah destruksi dari jaringan paru dan alveolus sehingga pertukaran gas berkurang. Inflamasi kronik juga dapat terjadi dan menghancurkan jaringan di sekitar paru sehingga memicu timbulnya empyema dan kerusakan paru. Pada ibu hamil yang terjangkit Legionellosis, terjadi peningkatan angka keguguran. Legionellosis dapat bersifat mortal/mematikan dengan jumlah kematian rata-rata lebih dari 30% penderita. 



Patogenesis Legionellosis 

Patogenesis dari infeksi Legionella bermula dari sediaan air/air minum yang mengandung bakteri virulen atau luka yang terinfeksi oleh bakteri ini. Infeksi bermula pada saluran pernafasan bagian bawah. Makrofag alveolus, yang merupakan pertahanan utama melawan infeksi bakteri berusaha untuk menelan bakteri. Tetapi, Legionella merupakan parasit intraseluler fakultatif dan dapat bermultiplikasi secara bebas di dalam makrofag. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pemahaman Tentang Pneumonia Legionela "

Post a Comment