Penyakit Yang Muncul Pada Ibu Hamil
1. Hiperemesis Gravidarum
Di definisikan sebagai muntah-muntah yang cukup berat sehingga menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, asidosis akibat kelaparan, alkalosis akibat keluarnya asam hidroklorida dalam muntahan dan hipokalemia.
Pada sebagian kasus terjadi disfungsi hati sementara. Hiperemesis berkaitan dengan kadar gonadotropin chorionic atau estrogen yang tinggi.
Penyulit serius adalah laserasi malloryweiss dan rupture esophagus.
KLASIFIKASI HIPEREMESIS GRAFIDARUM
Tingkat I : muntah yang terus menerus, timbul intoleransi terhadap makanan dan minuman , berat badan menurun, nyeri epigastrium, muntah pertama keluar makanan, lender dan sedikit cairan empedu, dan yang terakhir keluar darah. Nadi meningkat sampai 100 kali permenit dan tekanan darah sistolik menurun. Mata cekung dan lidah kering, turgor kulit berkurang , dan urine sedikit tapi normal.
Tingkat II : gejala lebih berat, segala yang di makan dan di minum di muntahkan, haus hebat, subfebril, nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, tekanan darah sistolik kurang dari 80mmHg, apatis, kulit pucat, lidah kotor, kadang ikterus, aseton, bilirubin dalam urin dan berat badan cepat turun.
tingkatIII : walapun kondisi tingkat III sangat jarang, yang mulai terjadi adalah gangguan kesadaran, muntah berkurang atau berhenti, tetapi dapat terjadi ikterus, sianosis, gangguan jantung, dan protein urea dalam urine.
PENATALAKSANAAN
a. Berikan larutan kristaloid intravena untuk memperbaiki dehidrasi, deficit elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa.
b. Memberikan antiemetic misalnya prometasin, proklorperasin, dan klorpromasin di berikan untuk mengurangi mual dan muntah. Untuk penyakit yang parah diberikan metoklopramid dapat diberikan secara parental.
c. Pada muntah yang berkepanjangan perlu di berikan bantuan nutrisi enteral menggunakan nasogastrik setelah mual dan muntah akut mereda.
2. Esofagitis refluks
Rasa terbakar di dada atau heart burn atau di sebut juga pirosis sering terjadi pada kehamilan tahap lanjut. Pirosis biasanya jarang sedemikian parah sehingga perlu dilakukan pemeriksaan diagnostic.
PENATALAKSANAAN
a. Meninggikan kepala saat berbaring dan inesti antacid oral biasanya dapat meredakan gejala.
b. Apabila parah dapat diberi antagonis reseptor H2. Baik ranitidine maupun simetidine dianggap aman.
c. Apabila gejala belum mereda perlu di pertimbangkan pemeriksaan endoscopy.
3. Hernia Hiatus
Biasanya disebabkan oleh peningkatan tekanan intraabdomen intermitn ang berkepanjangan. Hernia ini dapat menyebabkan mutah, nyeri epigatriu dan bahkan perdahan akibat userasi.
4. Hernia Diagragmatika
Adalah keluarnya isi abdomen melalui foramen Bochdaleg atau foramen Morgagni. Seorang wanita yang mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa bulan sebelum kehamilan dapat mengalami obtruksi akut.
5. Akalasia
Adalah gangguan motorik otot polos esophagus berupa tidak melmasnya spingter bawah dengan benar waktu menelan dan terjadi kontraksi esophagus abnormal. Penyebabnya adalah kelainan persarafan otot polos esophagus dan spingter esophagus bawah.
Gejalanya adalah disvagia, nyeri dada dan regurgitasi.n pada endocopy mungkin di jumpai dilatasi esophagus dan manometri merupakan pemeriksaan yang dapat memastikan diagnosis.
PENATALAKSANAAN
a. Pasien di berikan makanan lunak dan obat antikolinergik
b. Apalbila gejala menetap di lakukan dilatasibalon yang dapat mengalami penyulit perforasi atau perdarahan.
6. Ulkus Peptikum
Pada wanita muda penyakit ulkus peptikum lebih sering mengenai duodenum daripada lambung. Ulkus dapat di sebabkan oleh gastritis kronik yang di induksi oleh helipobakterpilori. Ulkus juga dapat terjadi akibat penggunaan aspirin dan obat anti inflamasi non steroid lain.
PENATALAKSANAAN
a. Berikan antacid. Pasien yang alergi terhadap obat ini di beri penghambat reseptor H2.
b. Di berikan inhibitor pompa proton misalnya omeprasol tapi tidak dianjurkan selama kehamilan.
7. Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
Kadang-kadang muntah persisten dapat di sertai oleh perdarahan saluran cerna bagian atas yang mengkhawatirkan yang jelas dicemaskan adalah kemungkinan perdarahan dari ulkus peptikum namun sebagian besar wanita ini mengalami robekan linier kecil di mukosa gastroesofagus.
PENATALAKSANAAN
a. Irigasi salin campus es, antacid topical dan penyakit H2 intravena.
b. Pada sebagian kasus di perlukan tranfusi darah
c. Apabila di indikasikan dilakukan endoscopy.
8. Konstipasi
Konstipasi selama kehamilan bekaitan dengan asupan serat dalam makanan pada wanita dengan diet rendah serat hamper 40 % mengeluh konstipasi . pada beberapa kasus wanita hamil dengan megacolon akibat impaksi tinja karena menyalahgunakan laksatif stimulatorik.
PENATALAKSANAAN
a. Diet tinggi serat bersama dengan laksatif pembentuk masa.
9. Penyakit peradangan usus
Penyakit-penyakit ini mencakup paling sedikit dua bentuk peradangan usus colitis, ulserativa, dan penyakit crohn. Yang terakhirjuga di kenal sebagai enteritis regional, ileitis, crohn, dan colitis granulomatosa. Kedua penyakit ini memiliki beberapa kesamaan, dan kadang-kadang ke2 nya sulit dibedakan apabila penyakit crohn mengenai kolon. Namun, secara umum, gambaran klinis dan laboratorium yang menonjol yang dapat membedakan ke dua penyakit tersebut. Etiologi ke duanya masih belum jelas, tetapi pathogenesis keduanya sebagian sudah terungkap. Tampaknya terdapat predisposisi genetik ke arah kedua penyakit tersebut dengan meningkatnya insiden pada kembaran dan anggota keluarga dekat. Etiologi infeksi atau imunologi walaupun dicurigai tetapi belum terbukti.
10. Colitis ulseratina
Penyakit ini terbatas pada lapisan super fisial colon, dimulai di rectum dan meluas kea rah proksimal dengan jarak bervariasi. Gambaran sigmoidoskopik antara lain adalah granularitas dan rapuhnya mukosa, di selingi oleh ulkus. Tingkat peradangan setara dengan gejala dan diare berdarah adalah temuan awal utama.penyakit ini ditandai oleh eksaserbasi dan remisi. Megacolon toksik adalah suatu penyulit yang berbahaya yang harus dilakukannya kolektomi. Manifestasi ekstra intestinal adalah arthritis, uveitis, dan eritema nodosum.
PENATALAKSANAAN
a. medis dan sulfasalazin digunakan sebagai terapi rumatan atau terapi aktif kolotis
b. asam 5-aminosalisilat digunakan sebagai penghambat prostaglandin sintase.
c. siklosporint bermanfaat untuk mengobati pasien sakit berat yang apabila tidak sembuh akan menjalani kolektomi.
11. Penyakit Crohn
Penyakit paradangan ini memiliki manifestasi yang lebih beragam dari pada colitis ulserativa. Kelainan tidak hanya mengenai mukosa usus tetapi juga lapisan yang lebil dalam dan terkadang-kadang seluruh lapisan keluhan meliputi nteri abdomen dan diare, serta juga sering dijumpai gejala-gejala obsruksi. Penyakit ini bersifat kronik dan ditandai oleh eksaserbasi dan remisi. Memang, penyakit crohn merupakan penyakit bedah pada usus halus yang paling sering. Penyulit antara lain adalah pembentukan fistula dan komunikasi perineum yang mengganggu kelahiran pervaginal.
12. Obstruksi usus
Merupakan penyulit yang sangat berbahaya pada kehamilan dan kemungkinan besar terjadi akibat tekanan ikterus yang tumbuh pada perlekatan usus. Terjadi tiga masa yang memudahkan terjadinya obstruksi usus : sekitar pertengahan kehamilan, saat uterus menjadi organ abdomen, pada aterm, ketika kepala janin turun; dan segera setelah melahirkan, saat terjadi perubahan ukuran uterus. Kematian pada obstruksi usus dapat sangat tinggi, terutama karena kesalahan diagnosis, keterlambatan diagnosis, keengganan melakukan oprasi selama kehamilan dan kurangnya persiapan bedah. Dua dari empat wanita yang meninggal mengalami obstruksi karena odhesi pada kehamilan tahap lanjut masing-masing wanita tersebut mengalami volvulus sigmoid atau sektum.
13. Apendisitis
Kecurigaan apendisitis merupakan salah satu indikasi tersering untuk melakukan eksplorasi abdomen secara bedah selama kehamilan. Kehamilan sering menyebabkan diagnosis apendisitis m,enjadi lebih sulit karena:
1. Anoreksia, mual, dan muntah yang menyertai kehamilan normal juga merupakan gejala yang sering terjadi pada apendisitis.
2. Sewaktu uterus membesar, apendiks biasabya bergeser ke atas dan keluar menuju panggul sehingga nyeri spontan dan nyeri tekan, di kwadran kanan bawah dan mungkin tidak menonjol.
3. Pada kehamilan normal biasanya terjadi leukositosis
4. Selama kehamilan penyakit-penyakit lain dapat di kacaukan dengan apendisitis misalnya prolik gibjal, solusio plasenta, dan degenerasi mioma uterus.
5. Wanita hamil terutama pada kehamilan lanjut sering tidak memperlihatkan gejala
Diagnosis dan penatalaksanaan
Nyeri spontan dan tekan abdomen yang menetap merupakan temuan yang paling konsisten.Kompresi bertingkat dengan menggunakan pencitraan ultrasonografi secara tepat mendiagnosis apendiditis pada wanita hamil dengan menggunakan metode ini. Namun kami mendapatkan bahwa tergesernya sekum dan imposisi uterus menyebabkan pemeriksaan yang tepat sulit dilakukan.Apabila dcurigai adanya apendisitis terapinya adalah eksplorasi secara bedah segera . Walaupun kesalahan diagnosis kadang-kadang menyebabkan diangkatnya apendiks normal,namun lebih baik melakukan operasi yang sebenarnya tidak perlu daripada menunda intervensi sampai terjadi peritonitis generalisata.
haemoroid
haemoroid terlihat seperti bantalan jaringan dari varikosis vena yang merupakan insuifiensi kronik vena yang terdapat di daerah anus. Bila terjadi insfeksi haemoroid dapat menimbulkan perasaan gatal, sakit, dan berdarah terutama sesudah buang air besar yang mengeras.
Haemoroid di bagi menjadi 2 :
- haemoroid internal yaitu pembengkakan terjadi dalam rectum sehingga tidak bias di lihat atau di raba. Tanda yang dapat di ketahui adalah perdarahan pada saat buang air besar.
- Haemoroid eksternal yaitu menyerang anus sehingga menimbulkan rasa sakit, perih, dan gatal. Jika terdorong keluar oleh tinja, haemoroid ini dapat mengakibatkan trombosis, yang mengakibatkannya menjadi biru sampai ungu.
Gejala
ü Pedarahan di daerah dubur yang bias keluar berupa tetesan, tetapi juga bias mengalir deras. Darah berwarena merah muda dan biasanya penderita tidak merasakan sakit.
ü Setelah buang air besar biasanya ada sensasi rasa menganjal. Kondisi ini menciptakan kesan bahwa proses buang air besar belum berakhir, sehingga seseorang mengejan lebih kuat. Tindakan ini justru membuat haemoroid semakn parah.
ü Karena bagian yang merasa nyeri di dubur sulit di bersihkan, virus akan sangat mudah menyerang dan menyebabkan infeksi kulit yang memicu rasa gatal.
Beberapa ibu hamil juga mengalami haemoroid selama proses persalinan akibat tekanan bayi yang sangat kuat. Suatu hal yang perlu di perhatikan adanya usaha mengejan pada waktu persalian akan memperberat penyakit haemoroid ini. Sebagai contoh lembutnya daerah vagina dan bagian anus sering menyebabkan ibu menunda buang air besar, dan sehingga memicu timbulnya haemoroid ini.
Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal
0 Response to "Penyakit Yang Muncul Pada Ibu Hamil"
Post a Comment