Kepedulian Terhadap Kemasan dan Komposisi

A. Responden berpendidikan rendah 

Kepedulian responden berpendidikan rendah terhadap kemasan obat. Dari 30 responden, 22 orang di antaranya (12 perempuan dan 10 laki-laki) mengatakan bahwa mereka setidaknya pernah memperhatikan kemasan obat yang biasa mereka beli. Dari 22 orang tersebut, sebagian besar di antaranya memperhatikan tanggal kadaluwarsa. Ada juga beberapa responden yang memperhatikan cara pakai, dosis, kegunaan dan bentuk kemasannya. Hanya 8 orang responden (3 perempuan dan 5 laki-laki) yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah memperhatikan kemasan obat. Dari 30 orang responden, 16 orang di antaranya (8 perempuan dan 8 laki-laki) mengetahui kalau dalam kemasan obat tercantum komposisi. 6 orang responden (4 perempuan dan 2 laki-laki) dari 22 responden yang mengatakan pernah memperhatikan kemasan obat, mengatakan kalau mereka tidak tahu kalau dalam kemasan obat tercantum daftar komposisi. 

Dari 30 responden, 18 orang di antaranya (8 perempuan dan 10 laki-laki) berpendapat bahwa pencantuman komposisi pada kemasan obat merupakan hal yang penting. Hanya 12 responden (7 perempuan dan 5 laki-laki) yang mengatakan kalau pencantuman komposisi pada kemasan obat merupakan hal yang tidak penting. Beberapa di antaranya beranggapan bahwa karena banyak yang tidak tahu tentang komposisi jadi hal tersebut tidak perlu dicantumkan. Ada pula responden yang beranggapan bahwa pencantuman komposisi bukan hal penting karena menurutnya yang paling penting adalah kecocokan dengan obat tersebut. 



B. Responden berpendidikan menengah 

Dari 30 responden, 27 orang di antaranya (14 perempuan dan 13 laki-laki) mengatakan bahwa mereka setidaknya pernah memperhatikan kemasan obat yang biasa mereka beli. 

Beberapa responden (5 orang) bahkan sudah memperhatikan bagian komposisi. Hal ini setidaknya menunjukkan bahwa ada kepedulian di benak mereka terhadap komposisi yang tercantum dalam kemasan obat. Beberapa responden lainnya biasanya hanya sekedar memperhatikan tanggal kadaluwarsa, khasiat, efek samping, indikasi dan tampilan fisik dari kemasan tersebut. Dari 30 responden, hanya 3 orang responden (1 perempuan dan 2 laki-laki) yang sama sekali tidak pernah memperhatikan kemasan obat. 

Dari 27 orang responden yang pernah memperhatikan komposisi obat (14 perempuan dan 13 laki-laki), 23 di antaranya (12 perempuan dan 11 laki-laki) mengetahui kalau dalam kemasan sebuah obat pasti tercantum komposisi obat tersebut. Bahkan beberapa dari mereka tahu fungsi dan kegunaan dari masing-masing komposisi itu, meskipun tidak semuanya mereka ketahui. Beberapa dari mereka mengetahui tentang fungsi komposisi tersebut dari orang tua mereka. Ada juga responden yang mengetahui tentang fungsi komposisi tersebut dari buku yang pernah dibacanya. Responden yang tidak tahu fungsi dari komposisi obat berpendapat bahwa terkadang hal itu yang menyebabkan mereka enggan untuk membaca komposisi obat. 

4 orang responden (2 perempuan dan 2 laki-laki) dari 27 responden yang pernah memperhatikan kemasan obat, mengatakan kalau mereka tidak tahu kalau dalam kemasan obat tercantum daftar komposisi. 

Dari 30 responden, 25 orang (14 perempuan dan 11 laki-laki) berpendapat bahwa pencantuman komposisi pada kemasan merupakan hal yang penting. 

Sebagian dari mereka berpendapat dengan dicantumkannya komposisi maka akan menimbulkan keingintahuan tentang fungsi dan kegunaannya. Beberapa responden ada yang mengatakan kalau pencantuman komposisi penting karena akan dibutuhkan jika suatu saat mereka berkonsultasi ke dokter tentang penyakit mereka. 



Ada pula responden yang berpendapat kalau komposisi penting untuk dicantumkan karena untuk mengetahui kandungan zat kimia dalam obat tersebut. Hanya 5 orang responden (1 perempuan dan 4 laki-laki) yang mengatakan kalau pencantuman komposisi pada kemasan obat merupakan hal yang tidak penting. 


C. Responden berpendidikan tinggi 

Dari 30 responden, semuanya mengatakan bahwa mereka memperhatikan kemasan obat yang biasa mereka beli. Beberapa responden bahkan ternyata memperhatikan bagian komposisi. Hal ini setidaknya menunjukkan bahwa sudah ada kepedulian terhadap komposisi yang tercantum dalam kemasan obat, terlihat 6 responden ternyata sudah memperhatikan komposisi. 

Dari 30 responden berpendidikan tinggi yang mengatakan pernah memperhatikan kemasan obat, semuanya mengetahui kalau dalam kemasan obat tercantum komposisi. Dari 30 responden, 27 orang (14 perempuan dan 13 laki-laki) berpendapat bahwa pencantuman komposisi pada kemasan merupakan hal yang penting. Sebagian dari mereka berpendapat dengan dicantumkannya komposisi penting terutama bagi orang yang tahu, sehingga dia bisa menjadi referensi bagi orang yang tidak tahu. Beberapa responden berpendapat pencantuman komposisi dalam kemasan merupakan hal yang penting karena untuk dapat memilih obat sesuai dengan kebutuhannya dan juga untuk mengetahui dosis serta efek sampingnya. 

Hanya 3 responden (1 perempuan dan 2 laki-laki) yang mengatakan kalau pencantuman komposisi pada kemasan obat merupakan hal yang tidak penting karena lebih percaya word of mouth dan pengalaman. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kepedulian Terhadap Kemasan dan Komposisi "

Post a Comment