Apa Kerangka Konsep

Angka kesakitan dan angka kematian balita masih sangat tinggi, salah satu penyebab tingginya angka kematian dan angka kesakitan pada balita tersebut adalah ISPA, dimana ISPA menduduki urutan pertama tertinggi dari 24 Puskesmas di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe. 

ISPA merupakan penyakit infeksi yang di sebabkan oleh bakteri maupun virus, lebih sering terjadi pada anak berusia dibawah lima tahun (balita). Anak balita yang menderita ISPA apabila tidak mendapat pengobatan dapat mengalami kematian. ISPA di pengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah: 

1. Asap dapur sebagai sisa hasil pembakaran rumah tangga, bila terhirup secara terus menerus dapat mempengaruhi kesehatan penghuni rumah terutama kelompok balita, sehingga dapat berisiko terjadinya sakit. 

2. Asi banyak mengandung protein, kalori dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit dan infeksi. Pemberian makanan pendamping menyebabkan bayi kenyang sehingga tidak mau menetek. 

3. Pemberian imunisasi yang tidak lengkap dapat menyebabkan kekebalan tubuh anak berkurang. Dengan pemberian imunisasi campak dan DPT diharapkan anak balita akan terhindar dari penyakit difteri, pertusis dan campak yang menyebabkan komplikasi pneumonia. 

4. Kebiasaan merokok di dalam rumah dapat mencemari ruangan sehingga asap rokok dapat terisap oleh anak balita. 

5. Bayi dengan BBLR mudah menderita penyakit infeksi terutama pneumonia dan saluran pernafasan lainnya karena perkembangan zat kekebalan tubuh kurang sempurna. 

Mengingat kemampuan dan keterbatasan peneliti, maka tidak semua variabel faktor risiko penelitian ini diteliti. Penelitian ini dibatasi pada faktor risiko seperti yang di gambarkan pada kerangka konsep dibawah ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Apa Kerangka Konsep"

Post a Comment