Nutritional Food Safety

Konsumsi zat gizi harus juga mempertimbangkan efek negatifnya jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Materi ini akan mengulas bagaimana efeknya jika kita mengkonsumsi zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah yang berlebihan. 


Nutritional Food Safety 
Chronic Health Issues – Nutrient/Diet 
Composition 
High fat 
High sugar 
Low fiber 
Nutritional deficiency 
Alcohol/Tobacco overconsumption 
Is this a public policy concern? 

Annual Costs Associated with the Unsafe Consumption of Food, U.S., 2000-2002 

Ratio of Obesity costs to Microbial costs 

– 93/6.9 = 13.5 

– 125/33 = 3.0 

– 400/5 = 80 

*Estimated cost based on four types of microbes: Campylobactor , Salmonella, E.coli, Listeria 

**Todd, Ag.Outlook Forum, 2003 

*** Direct and Indirect Costs: www.cdc.gov/diabetes/pubs/estimates.htm 

Contoh kasus konsumsi French Fries berlebihan dan keamanannya 

McDonald’s Obesity Suit 
Does Society: 
Provide public information about the relationship between high levels of fat consumption and disease 
Put Label on French Fries stating that high levels of consumption are hazardous to your health 
Regulate the level of fat allowed in french fries 



Safe Food Consumption is a Public Good 
Healthy People = healthy, productive economy 
Role of Government = right combination of policies and practices that deliver the optimum level of safe food 
Consumption - in their economy and culture. 
Policy Choice - depends on specific risks associated with specific food 
Role of economist – find optimum investment to ensure healthy & safe food consumption. 


Konsumsi Zat Gizi Secara Berlebihan 


Pengaruh Karbohidrat bagi Kesehatan 



Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan system syaraf. 

Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan di dalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan seperti otak, system syaraf, jantung, dan organ tubuh lain. 

Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang dapat menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. Bagi orang dengan gangguan metabolisme karbohidrat maka konsumsi karbohidrat harus dipertimbangkan secara benar sampai seberapa porsinya. 



GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT 



Hormon yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat 
Insulin 
Growth hormone (GH = somatotropin) 
Epinephrine (adrenaline) 
Glucagon 
Cortisol 
Tyroksin 



Insulin → menurunkan glukosa darah dengan cara: 

(i) menaikkan pemakaian glukosa oleh otot/jaringan lemak 

(ii) mendorong glikogenesis 

(iii) mendorong glikosis → mempercepat penggunaan glukosa 

(iv) mendorong sintesis lipid dari glukosa di jaringan lemak 

(v) mendorong sinlisis asam amino dari glukosa 

- Kecepatan sekresi insulin ke dalam aliran darah dipengaruhi oleh konsentrasi gula 

- Bila konsentrasi gula plasma naik (sesudah makan) sel-sel terangsang untuk melepaskan insulin. Kecepatan tersebut kembali normal bila konsentrasi gula kembali normal 

- Beberapa asam amino seperti liucine dan arginin menurunkan konsentrasi glukosa plasma dengan merangsang sekresi insulin. 



Growth hormone → menaikkan konsentrasi gula plasma dengan cara: 

(i) penghambatan masuknya glukosa ke dalam otot 

(ii) menghambat glikolisis 

(iii) menghambat pembentukan trigliserida dari glukosa 



Epinephrine (adrenaline) 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan menaikkan kecepatan glikogenolisis di dalam liver 

- Rangsangan sekresi epinephrine bisa berupa stres fisik atau emosional yang bersifat neurogenik 



Glucagon 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan mendorong glikogenolisis di dalam liver 

- Sekresi glucagon juga dipengaruhi oleh konsentrasi gula darah, tetapi berlawanan dengan mekanisme pada insulin (gula darah turun → sekresi glucagon naik) 

atau: pengeluaran glucagon dirangsang oleh hypoglycemia dan ditekan oleh hyperglycemia 



Costisol (hidro cortisone) 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan mendorong glukoneogenesis dari pemecahan protein (asam amino → glukosa) 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan menurunkan/mencegah pemasukkan glukosa ke dalam sel-sel otot (insulin dan coretisal antagonis) 



Tyroksin 

- Memacu konversi glikogen menjadi glukosa di dalam liver 

- Mempercepat absorpsi glukosa di dalam usus 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nutritional Food Safety"

Post a Comment