Pengertian Pneumonia Bakterial
II.1.1 Definisi
Pneumonia adalah
peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau
cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan,
gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan. Sedangkan pneumonia
bakterial adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
II.1.2 Epidemiologi
Pneumonia dapat terjadi di
semua negara tetapi data untuk perbandingan sangat sedikit, terutama di negara
berkembang.Di Amerika pneumonia merupakan penyebab kematian keempat pada usia
lanjut, dengan angka kematian 169,7 per100.000 penduduk. Tingginya angka
kematian padan pneumonia sudah dikenal sejak lama, bahkan ada yang menyebutkan pneumonia sebagai “teman pada
usia lanjut”. Usia lanjut merupakan risiko tinggi untuk pneumonia, hal ini juga
tergantung pada keadaan pejamu dan berdasarkan tempat mereka berada. Pada
orang-orang yang tinggal di rumah sendiri insidens pneumonia berkisar antara 25
– 44 per 1000 orang dan yang tiaggal di tempat perawatan 68 – 114 per 1000
orang. Di rumah sakit pneumonia usia lanjut insidensnya tiga kali lebih besar
daripada penderita usia muda. Sekitar 38
orang pneumonia usia lanjut yang didapat di masyarakat, 43% diantaranya
disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae, Hemophilus influenzae dan
virus influenza B; tidak ditemukan bakteri gram negatif. Lima puluh tujuh persen lainnya tidak
dapat diidentifikasi karena kesulitan pengumpulan spesimen dan sebelumnya telah
diberikan antibiotik. Pada penderita kritis dengan penggunaan ventilator
mekanik dapat terjadi pneumonia nosokomial sebanyak 10% sampai 70%.
Berdasarkan data WHO/UNICEF tahun 2006
dalam “Pneumonia: The Forgotten Killer of Children”, Indonesia
menduduki peringkat ke-6 dunia untuk kasus pneumonia pada balita dengan jumlah
penderita mencapai 6 juta jiwa. Diperkirakan sekitar separuh dari total kasus
kematian pada anak yang menderita pneumonia di dunia disebabkan oleh bakteri
pneumokokus.
Pneumonia (radang paru), salah satu
penyakit akibat bakteri pneumokokus yang menyebabkan lebih dari 2 juta anak
balita meninggal. Pneumonia menjadi penyebab 1 dari 5 kematian pada anak
balita. Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang sering
menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Sejauh ini, pneumonia
merupakan penyebab utama kematian pada anak usia di bawah lima tahun (balita).
II.1.3 Patogenesis
Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di
udara, atau kuman di tenggorokan terisap masuk ke paru-paru. Penyebaran bisa
juga melalui darah dari luka di tempat lain, misalnya di kulit. Bakteri
pneumokokus secara normal berada di tenggorokan dan rongga hidung (saluran
napas bagian atas) pada anak dan dewasa sehat, sehingga infeksi pneumokokus
dapat menyerang siapa saja dan dimana saja, tanpa memandang status sosial.
Percikan ludah sewaktu bicara, bersin dan batuk dapat memindahkan bakteri ke
orang lain melalui udara. Terlebih dari orang yang berdekatan misalnya tinggal
serumah, tempat bermain, dan sekolah. Jadi, siapa pun dapat menularkan kuman
pneumokokus.
Bakteri masuk ke dalam paru-paru
melalui udara, akan tetapi kadang kala juga masuk melalui sistem peredaran
darah apabila pada bagian tubuh kita ada yang terinfeksi. Sering kali bakteri
itu hidup pada saluran pernafasan atas yang kemudian masuk ke dalam arteri.
Ketika masuk ke dalam alveoli, bakteri melakukan perjalanan diantara ruang
antar sel dan juga diantara alveoli. Dengan adanya hal tersebut, sistem imun
melakukan respon dengan cara mengirim sel darah putih untuk melindungi
paru-paru. Sel darah putih (neutrofil) kemudian menelan dan membunuh organisme
tersebut serta mengeluarkan sitokin yang merupakan hasil dari aktivitas sistem
imun itu. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya demam, rasa dingin (menggigil),
lemah yang merupakan gejala umum dari pneumonia yang disebabkan oleh bakteri
ataupun jamur. Neutrofil, bakteri, dan cairan mempengaruhi keadaan sekitarnya
dan juga mempengaruhi transportasi O2.
Perjalanan bakteri dari paru-paru ke
dalam peredaran darah mengakibatkan penyakit yang serius seperti sepsis, yaitu
suatu keadaan tekanan darah rendah yang kemudian mempengaruhi sistem faal otak,
ginjal, dan jantung.
Adapun cara mikroorganisme itu sampai
ke paru-paru bisa melalui:
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain
- Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
- Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar
- Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain
- Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
Cara penularan
bakteri pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal
yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal
ini diantaranya adalah :
1. Orang yang memiliki daya tahan
tubuh lemah.
Seperti penderita
HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes
mellitus. Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapi dan
meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada
umumnya memiliki daya tahan tubuh (Imun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol.
Perokok berat
dapat mengalami iritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya
menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri
maka dapat menyebabkan pneumonia. Alkohol dapat berdampak buruk terhadap
sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam
melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan
intensive (ICU/ICCU).
Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik
isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan
berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena pneumonia.
4.
Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal.
Resiko
tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan
zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi iritasi dan
menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit
Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring.
Pasien yang
mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi
merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit pneumonia, dimana dengan
tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan
menjadi media berkembangnya bakteri.
II.1.4 Diagnosis
Pneumonia bakteri
harus diperkirakan pada penderita yang tanda–tanda infeksinya meliputi
menggigil, demam, dan gejala–gejala yang terdapat pada saluran pernapasan
bawah. Jumlah awal neutrofil yang banyak diikuti dengan kenaikan jumlah
neutrofil perifer, namun neutropenia dapat juga ditemukan, terutama pada penderita
pneumonia bakteri. Sinar – X dada akan menunjukkan infiltrat, namun pada awal
perjalanan infeksi atau pada penderita dehidrasi, sinar – X dapat menyesatkan.
Walaupun kumpulan penemuan ini membantu dalam memberi kesan infeksi dalam paru,
ia tidak dapat membuktikan penyebab pneumonia.
Gejala :
·
Demam menggigil
·
Suhu tubuh meningkat
·
Batuk berdahak mukoid
atau purulen
·
Sesak napas
·
Kadang nyeri dada
Pemeriksaan Fisik :
·
Tergantung luas lesi
paru
·
Inspeksi : bagian yang sakit tertinggal
·
Palpasi : fremitus
dapat mengeras
·
Perkusi : redup
·
Auskultasi : suara dasar bronkovesikuler sampai bronkial, suara tambahan bronki
basah halus sampai bronki basah kasar pada stadium resolusi.
Pemeriksaan Penunjang
·
Gambaran radiologis:
foto toraks PA/ lateral, gambaran infiltrat sampai gambaran konsolidasi
(berawan), dapat disertai air bronchogram.
·
Pemeriksaan
laboratorium: terdapat peningkatan jumlah leukosit lebih dari 10.000/μl kadang
dapat mencapai 30.000/μl.
·
Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan biakan dahak, biakan
darah, dan serologi.
·
Analisis gas darah
menunjukkan hipoksemia; pada stadium lanjut asidosis respiratorik.
0 Response to "Pengertian Pneumonia Bakterial"
Post a Comment