Tempat Wisata Menarik di Indonesia


WISATA TELAGA NGEBEL PONOROGO 


Obyek wisata telaga Ngebel memang indah pemandangannya, sejuk hawanya, telaganya begitu indah, airnyanya begitu bening danmenakjubkan. Para wisatawan dalam negeri dan luar negeri sudah banya melihat keindahan telaga Ngebel Ponorogo. Danau Ngebel ini terletak di lereng gunung Wilis dengan ketinggian 734 meter di atas laut dan suhu 22-32oC. Dengan luas permukaan sekitar 1,5 km, danau Ngebel dikelilingi oleh jalan sepanjang 5 km. Danau ini memiliki panorama yang menakjubkan, udara sejuk dengan kondisi alam gadis yang terus satu juta potensi untuk digali. Kami juga bisa bertemu dengan berbagai buah-buahan seperti: durian, manggis, pundung, dll Di danau juga menyebar berbagai ikan, salah satunya adalah varietas ikan yang dilindungi. Hal ini Hampala ikan atau penduduk lokal bernama Ngongok ikan. Untuk itu tujuan, fasilitas akomodasi juga tersedia yang sudah untuk pengunjung yang ingin menghabiskan malam. Fasilitas ini dikelola oleh Pemerintah Daerah dan perusahaan swasta. 



ARUNG SESAJI DI TELAGA NGEBEL 




Sumber: http://cozynet-ponorogo.blogspot.com/2009/12/larung-sesaji-di-telaga-ngebel.html
Kebiasaan masyarakat Ponorogo, setiap menjelang 1 Muharram, melakukan kegiatan larung sesaji, kegiatan ini dilakukan untuk menyambut datang nya hari suro (dalam bahasa jawa)/1 Muharram. larung sesaji sudah dilakukan sejak jaman kerajaan dulu,dan sampai sekarang masih di lestarikan. 



Pendekatan Fisik Pengembangan Desa Wisata 



Pendekatan ini merupakan solusi yang umum dalam mengembangkan sebuah desa melalui sektor pariwisata dengan menggunakan standar-standar khusus dalam mengontrol perkembangan dan menerapkan aktivitas konservasi. 

1. Mengonservasi sejumlah rumah yang memiliki nilai budaya dan arsitektur yang tinggi dan mengubah fungsi rumah tinggal menjadi sebuah museum desa untuk menghasilkan biaya untuk perawatan dari rumah tersebut. Contoh pendekatan dari tipe pengembangan model ini adalah Desa Wisata di Koanara, Flores. Desa wisata yang terletak di daerah wisata Gunung Kelimutu ini mempunyai aset wisata budaya berupa rumah-rumah tinggal yang memiliki arsitektur yang khas. Dalam rangka mengkonservasi dan mempertahankan rumah-rumah tersebut, penduduk desa menempuh cara memuseumkan rumah tinggal penduduk yang masih ditinggali. Untuk mewadahi kegiatan wisata di daerah tersebut dibangun juga sarana wisata untuk wisatawan yang akan mendaki Gunung Kelimutu dengan fasilitas berstandar resor minimum dan kegiatan budaya lain. 
Pemandangan alam danau tiga warna Gunung Kelimut




ANUGERAH WISA BUDAYA JAWA TIMUR 



LARUNG SAJI NGEBEL 

Menang Anugerah wisata Budaya2010 


Upacara Larung sesaji yang biasa dilakukan di telaga Ngebel, dinobatkan sebagai pemenang Anugerah wisata budaya Jawa Timur tahun 2010. Budaya sebagai ekspresi dan kristalisasi watak masyarakat Ponorgo, memang harus dipelihara dan dilestarikan. Dalam beberapa hal tradisi grebeg Suro, yang beberapa minggu lagi, akan segera di selenggarakan di Ponorogo, disambut hangat oleh setiap elemen masyarakat. 


RUMAH ADAT DI DESA MONI 



Desa Moni adalah desa yang sangat cantik menjadi gerbang wisatawan untuk menuju Kelimutu, terletak sekitar 47 km dari ibu kota Ende. Desa Moni memiliki beberapa penginapan sederhana , pasar tradisional yang ramai yang mana masih terdapat transaksi penjualan dengan cara barter,tenun Ikat yang sangat indah dan Tarian-tarian serta keindahan alam Gunung Kelimutu yang sangat terkenal. Desa Moni memiliki rumah adat yang sangat unik dan sering diadakan acara kultural dan sering menjadi daya tarik turis manca negara, juga terdapat air terjun yang sangat nyaman untuk direnangi karena berbentuk kolam yang cukup besar di bawahnya. Desa Moni juga memiliki Hot spring tradisional dengan mandi terpisah antara pria dan wanita di Desa Moni juga terdapat kamar-kamar penginapan sederhana juga tersedia di Moni Harga permalamnya hanya 150-200 ribuan saja. Meski sederhana, kamar-kamar ini bersih. Fasilitas mandinya cukup modern, juga tersedia restaurant - restaurant masakan Eropa dan China yang dapat disantap sambil menikmati keindahan panoramanya. 



2. Mengonservasi keseluruhan desa dan menyediakan lahan baru untuk menampung perkembangan penduduk desa tersebut dan sekaligus mengembangkan lahan tersebut sebagai area pariwisata dengan fasilitas-fasilitas wisata. Contoh pendekatan pengembangan desa wisata jenis ini adalah Desa Wisata Sade, di Lombok. 



Desa SADE di Pulau lombok 



Berkunjung ke Desa Sade (Lombok Tengah) yang masyarakatnya masih hidup tradisional membuktikan bahwa kemajuan peradaban di berbagai wilayah Indonesia tidak sama. Sebagai desa tertua Suku Sasak, mata pencahariannya masih sederhana, yakni bertani dan mengembangkan kerajinan tenun tradisional Sasak. 

Kerajinan tenun memang telah menjadi salah satu penopang kehidupan sehari-hari warga Sasak. Tenun tradisional ini telah dilakukan oleh 15 generasi sehingga lebih bersifat turun-temurun. Saat ini Desa Sade memiliki sekitar 150 kepala keluarga dengan jumlah warga yang mencapai sekitar 700 orang. Desa Sade sendiri terletak di Kabupaten Lombok Tengah yang luasnya 1.208,45 kilometer persegi, diapit Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur. Wilayah utara terletak di kaki Gunung Rinjani merupakan dataran tinggi yang subur. Sementara itu, wilayah tengah berupa dataran rendah dan wilayah selatan tampak perbukitan yang langsung berbatasan dengan pantai. 


Tenun tradisional dikerjakan oleh para wanita Sasak ketika kegiatan bercocok tanam tidak bisa dilakukan akibat tidak adanya air. Namun tenunan yang ada belum dikembangkan secara baik. Ini terlihat dari hasil tenunan yang masih kasar. Di sisi lain kain tradisional tersebut dijual dengan harga tinggi, yakni Rp 100.000-250.000. Kualitas tenunan yang agak kasar dan harga yang tinggi menyebabkan sedikit wisatawan yang tertarik membeli. Mungkin hanya wisatawan yang berkantong tebal yang mau merogoh koceknya untuk membawa pulang kain tenun tradisional Sasak. Di pasar-pasar kain di Jakarta, barang dengan kualitas yang hampir sama bisa dibeli kurang dari Rp 50.000. Harga kain tenun produksi rumah tangga yang mahal bisa dipahami mengingat pendapatan dari berjualan kain tenun tersebut sebagai sumber utama pendapatan keluarga. Orang Sasak mengandalkan kaum wanita sedangkan para pria Sasak terlihat kurang kreatif membantu wanita menenun. Ada kepercayaan setempat bahwa urusan tenun-menenun hanya menjadi pekerjaan wanita. Desa Sade merupakan cagar budaya Suku Sasak sehingga hanya diberdayakan sebagai tujuan wisata. Sayangnya, sarana ekonomi yang mendukung kehidupan sehari-hari selain usaha menenun tidak dikembangkan dan tidak dibina oleh pemerintah daerah. Hal ini mengakibatkan penduduk di wilayah tersebut hanya mengandalkan satu komoditas saja. 





3. Mengembangkan bentuk-bentuk akomodasi di dalam wilayah desa tersebut yang dioperasikan oleh penduduk desa tersebut sebagai industri skala kecil. Contoh dari bentuk pengembangan ini adalah Desa wisata Wolotopo di Flores. Aset wisata di daerah ini sangat beragam antara lain : kerajinan tenun ikat, tarian adat, rumah-rumah tradisional dan pemandangan ke arah laut. Wisata di daerah ini dikembangkan dengan membangun sebuah perkampungan skala kecil di dalam lingkungan Desa Wolotopo yang menghadap ke laut dengan atraksi-atraksi budaya yang unik. Fasilitas-fasilitas wisata ini dikelola sendiri oleh penduduk desa setempat. Fasilitas wisata berupa akomodasi bagi wisatawan, restaurant, kolam renang, peragaan tenun ikat, plaza, kebun dan dermaga perahu boat. 


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Tempat Wisata Menarik di Indonesia"

Post a Comment