Apa Itu URETRITIS
Merupakan peradangan dari
saluran uretra. Uretritis dapat bersifat primer atau sekunder. Uretritis
sekunder didapatkan pada pasien dengan kateter atau striktur uretra.
Kuman patogen
Kuman penyebab uretritis adalah
N. gonorrhoeae, C. trachomatis, Mycoplasma genitalium dan T. Vaginalis.
Gejala dan tanda
Gejala uretritis adalah discharge
purulen dan alguria/disuria. Kebanyakan uretritis bersifat asimtomatis.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan
pemeriksaan gram langsung terhadap discharge
atau swab uretra (2-4 cm dari muara uretra).
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
terapi berdasarkan panduan The Center for
Disease Control and Prevention. Antibiotika yang direkomendasikan
untuk N. gonnorrheae
–
Cefixime
400 mg oral
–
Ceftriaxone
250 mg IM
–
Ciprofloxacine
500 mg oral
–
Ofloxacin
400 mg oral
Keempat antibiotika diatas
diberikan dalam dosis tunggal.
Infeksi
gonorrheae sering diikuti dengan infeksi chlamydia. Oleh karena itu perlu
ditambahkan antibiotika anti-chlamydial :
–
Azithromycin,
1 gr oral (dosis tunggal)
–
Doxycycline
100 mg oral 2 kali sehari selama 7 hari
–
Erythromycine 500 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari
–
Ofloxacin 200 mg oral 2 kali sehati slama 7 hari
Seperti pada penyakit menular
seksual lainnya, penatalaksanaan terhadap pasangan seksual perlu diberikan.
Daftar Pustaka :
1.
Naber
KG, Bergman B, Bishop MC, Johansen TEB, Botto H, Lobel B (ed). European
Association of Urology : Guidelines on Urinary and Male Genital Tract
Infections. 2001.
2.
Berger RE. Sexually Transmitted Disease: The
Classic Disease. Dalam : Walsh PC.
Campbell`s Urology Vol 1. 8th edition. WB Saunders Company. 2002 ;
671-92.
UROSEPSIS
Definisi
-
sepsis yang disebabkan oleh dekomposisi dan absorpsi substansi
yang berasal dari saluran kemih.
-
Bakteremia simtomatik yang menyebabkan syok dan kematian
akibat bakteri berasal dari traktus urinarius yang merupakan komplikasi dari
ISK.1,2
Bakteremia
:
Bakteri terdapat dalam darah yang dikonfirmasi dengan
kultur, dapat bersifat sementara.3
Septikemia
:
Sama seperti bakteraemia, tetapi menunjukkan kondisi
yang lebih berat. Bukti klinis infeksi ditambah bukti respon sistemik terhadap
infeksi. Respon sistemik ini dapat bermanifestasi 2 atau lebih kondisi berikut :
- Temperatur > 38°C atau <
36°C
- Denyut nadi > 90 kali / min
- Frekuensi pernafasan >
20 kali /min or PaCO2 < 32 mmHg (< 4.3 kPa)
- Leukosit > 12,000 sel/mm3, <
4,000 sel/mm3 atau 10% bentuk imatur (batang).3
Sepsis syndrome
Infeksi
ditambah bukti gangguan perfusi organ berupa: hipoksemia; peningkatan laktat;
oliguria; gangguan kondisi mental.3
Syok septik
Sepsis
dengan hipotensi walaupun telah dilakukan resusitasi cairan yang cukup dan masih tetap terdapat gangguan perfusi
berupa asidosis laktat, oliguria dan gangguan mental akut. Pasien
dengan obat inotropik dan vasopressor dapat tidak memberikan gambaran hipotensi
saat terjadi gangguan perfusi.
Refractory septic shock
Syok septik yang berlangsung > 1 jam dan tidak
respon terhadap pemberian cairan atau intervensi farmakologi.
Systemic inflammatory response syndrome
Respon terhadap
berbagai jenis gangguan klinis, dapat berupa infeksi atau non infeksi
(seperti luka bakar atau pankreatitis).
Diagnosis
Diagnosis pasti
adalah bila dapat dibuktikan bahwa bakteri dari kultur darah sama dengan yang
ditemukan pada kultur urin.
Kecurigaan
bakteri berasal dari traktus urinarius umumnya bila disertai oleh gejala
sistitis atau pielonefritis. Bila tidak ada manifestasi ISK, kelainan pada urinalisis
berupa piuria dan bakteriuri dapat menjadi petunjuk.
Secara umum
dikatakan urosepsis merupakan komplikasi dari beberapa situasi antara lain (1)
tindakan instrumentasi pada traktus genitourinaria (2) abses renal (3)
pielonefritis akut (4) Infeksi akibat obstruksi saluran kemih atau pasien
dengan gangguan kekebalan imunitas (5) bakteriuri akibat pemasangan kateter
pada obstruksi dan pasien dengan gangguan kekebalan imunitas.1
Penatalaksanaan
Harus ada kerjasama antara ahli urologi dengan
intensivist
Tindakan
umum
–
Tegakkan diagnosis : gejala dan tanda serta laboratorium
penunjang. Singkirkan penyebab lain seperti hipovolemia, perdarahan, gangguan
jantung, anafilaktik dll.
–
Terapi antibiotika adekuat sesuai
kultur darah dan urin serta fungsi ginjal
–
Pemberian cairan intravena & agen vasoaktif (dopamin
dan dobutamin)
–
Pasang alat monitoring cairan : CVP
atau Swan Ganz kateter, kateter urin
–
Suplementasi O2 dengan atau tanpa ventilator
Tindakan
khusus urologi :
–
Drainase
semua obstruksi
–
Pengangkatan benda asing seperti kateter atau batu.3
Daftar Pustaka :
1. Johnson. CC, MD. Definitions, Classification and Clinical
Presentation of Urinary Tract Infections. Med. Clin of North Am 1991; 75:2.
241-52.
2. Tseng CC, et al. Role of Host and Bacterial Virulence
Factors in the Development of Upper Urinary Tract Infection Caused by E. Coli.
Am J of Kidney Dis 2002; 39:4. 744-752.
3. Naber KG, Bergman B, Bishop MC, Johansen TEB, Botto H,
Lobel B (ed). European Association of Urology : Guidelines on Urinary
and Male Genital Tract Infections. 2001.
0 Response to "Apa Itu URETRITIS"
Post a Comment