SISTEM INFOMASI SDM
KATA PENGANTAR
Di era sekarang kita tidak bisa terlepas dari perubahan yang terus-menerus
dan berlangsung secara cepat, tingkat persaigan semakin tinggi, khususnya di
dunia organisasi bisnis, setiap organisasi saling menunjukkan keunggulannya
masing-masing dan inforamasi merupakan bagian terpenting dalam proses
pengembangan suatu organisasi. Dalam pengambilan suatu keputusan seorang
pemimpin memerlukan sebuah informasi yang dapat mendukung pencapaian tujuan
oerganisasi perusahaan.
Sebuah sistem informasi bagi organisasi sangat diperlukan dalam proses
pengabilan keputusasan agar dapat akurat dan tepat, penulis mengkhususkan pada
sistem informasi sumber daya manusia dalam proses pengabilan keputusan
kompensasi, dalam makalah ini dijelaskan sistem informasi yang digunakan untuk
penetuan kompensasi yaitu dengan evaluasi jabatan, selain itu dijelaskan pula
mengenai sistem informasi berbasis komputer yang mendukung proses penentuan
kompensasi
Akhir kata penulis mengucapakan banyak terima kasih untuk semua pihak
yang telah mendukung dibuatnya makalah ini, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Daftar isi
KATA PENGANTAR..........................................................................................I
Daftar isi............................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................2
- Latar belakang.......................................................................................3
- Permasalahan .......................................................................................4
- Tujuan penulisan....................................................................................5
BAB II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN..........................................................6
I.
Pengertian.........................................................................................6
II.
Evaluasi
jabatan dan sistem kompensasi.........................................7
A.
Proses penentuan kompensasi...................................................8
B.
Metode-metode evaluasi jabatan..............................................10
C.
Kompensasi insentif...................................................................10
III.
komputerisaisi kompensasi.............................................................11
A.
Database dalam model kompensasi pengajian.........................11
BAB III. KESIMPULAN...................................................................................13
Daftar pustaka…………..................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah perusahaan tentu memiliki fungsi sumber daya manusia atau
yang dulu lebih dikenal adalah fungsi personalia, fungsi SDM dalam perusahaan
adalah menangani banyak proses khusus yang berhubungan dengan personil
perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pilar fungsi utama organisasi
dalam mendukung pola penentuan strategi dan kebijakan secara terpadu.
Keputusan-keputusan sumber daya manusia yang sehat harus didukung oleh
informasi mengenai sumber daya manusia yang baik. Sebuah konsep yang digunakan
dalam mengelola personil tersebut adalah system infomasi sumber daya manusia
(HRIS).
HRIS merupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan,
mengambil dan memvalidasi data oleh organisasi mengenai sumber daya manusia,
dan kegiatan-kegiatan personalia
System informasi sumber daya manusia memiliki keragaman aplikasi yang
membedakan dari system informasi lainnya, yaitu tercerimin dalam keragaman
subsistem output, yaitu :
1.
Subistem perencanaan angkatan kerja
2.
Subsistem perekrutan
3.
Subsistem manajemen angkatan kerja
4.
Subsistem kompensasi
5.
Subistem tunjangan
6.
Subsistem laporan lingkungan
Dalam model system informasi sumber daya manusia subsistem keluaran /
output kompensasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah
organisasi / perusahaan, data yang diperoleh digunakan oleh perusahaan dan para
manajer untuk membuat dan menetapkan strategi, kebijakan dan rencana kerja yang
berkaitan dengan kebijakan kompensasi guna meningkatkan kenerja pegawai dan
daya saing perusahaan.
Kompensasi karyawan mempunyai dua komponen, pertama pemba-yaran keuangan
langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus, kedua pembayaran
tidak langsung dalam ben-tuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang
liburan yang dibayarkan perusahaan.
B. PERMASALAHAN
Dalam abad modern saat ini masalah kompensasi akan menjadi salah satu faktor penentu dalam kesuksesan
atau kegagalan organisasi perusahaan untuk memelihara dan mendapatkan tenaga
kerja yang terampil dan memiliki daya saing. Setiap organisasi dituntut untuk
dapat memilki tenaga-tenaga professional yang setia agar dapat meningkatkan
produktifitas yang tentunya akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Dalam
masalah ini maka perlunya sebuah organisasi perusahaan untuk dapat memberikan
kompensasi yang wajar dan menjunjung keadilan. Oleh karena itu, untuk pendukung
dan membantu pimpinan dalam proses pengambilan keputusan mengenai kompensasi
agar menghasilkan keputusan yang baik
dan benar, maka diperlukannaya sebuah sistem infomasi yang akurat dan tepat.
Dalam mengambil keputusan kompensasi, tingkat gaji dan pemberian insentif
diperlukan suatu analisa berdasarkan infomasi yang dimiliki oleh pengambil
keputusan. Pengambilan keputusan berdasarrkan informasi sangat penting karena
merupakan substitusi dari kendala atau resiko yang melingkupi proses
pengambilan keputusan. Sistem informasi merupakan bagian dari suatu informasi
dan organisasi selalu membutuhkan sistem-sistem informasi untuk mengumpulkan
data, mengolah dan menyimpan data serta menyalurkan suatu informasi. Dengan informasi-informasi
tersebut berarti telah membantu suatu pimpinan didalam pengambilan keputusan
yang benar. Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap
suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data merupakan tindakan yang paling tepat.
Pengelolaan kekayaan manusia yang efektif membutuhkan informasi. Metode
baru pencatatan, pengklasifikasian, dan pengolahan data yang menyangkut
sumber-sumber daya manusia harus dikembangkan. Metode pelaporan informasi pada
manajemen harus direvisi untuk menempatkan faktor manusia, sehingga faktor ini
akan diberi pertimbangan yang memadai mengenai keputusan manajemen.
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan
makalah ini ditujukan untuk
1.
Mendeskripsikan kebijakan kompensasi karyawan
organisasi perusahaan.
2.
Mendeskripsikan kaitan sistem informasi terhadap
kebijakan kompensasi.
3.
Menjelaskan penggunaan sistem informasi berbasis
teknologi dalam fungsi manajemen.
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
I. Pengertian
Sistem informasi
sumber daya manusia / HRIS
·
shape
an intersection in between human resource management (HRM) and information technology. It merges HRM as a discipline and in
particular its basic HR activities and processes with the information
technology field, whereas the planning and programming of data processing
systems evolved into standardised routines and packages of enterprise
resource planning (ERP) software. On
the whole, these ERP systems have their origin on software that integrates
information from different applications into one universal database. The
linkage of its financial and human resource modules through one database is the
most important distinction to the individually and proprietary developed
predecessors, which makes this software application both rigid and flexible.
·
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia
adalah sebuah sistem yang mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa
disebut dengan Decision Support System dengan menyediakan berbagai informasi
yang diperlukan. Informasi yang disediakan merupakan informasi yang disimpan
dimulai dari informasi mengenai kebutuhan akan pegawai dalam sebuah organisasi,
informasi perekrutan pegawai, informasi data pegawai, informasi pengelolaan
pegawai selama menjadi bagian dari organisasi tersebut, dan informasi mengenai
pemberhentian pegawai. (USU.20).
Kompensasi didefinisikan sebagai
o Menurut Flippo (1987:75-76) dalam bukunya “Prinsiple of Per-sonal Management”
menulis bahwa kompensasi adalah harga untuk jasa yang diterima atau diberikan
oleh orang lain bagi kepentingan seseorang atau Badan Hukum. Sedangkan menurut
Dessler dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia jilid II (1998: 85)
menyatakan kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan
yang diberikan kepada karya-wan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu,
dan kom-pensasi karyawan mempunyai dua komponen, pertama pemba-yaran keuangan
langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, ko-misi, dan bonus, kedua
pembayaran tidak langsung dalam ben-tuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan
uang liburan yang dibayarkan perusahaan.
o Dewan
Penelitian Pengupahan Nasional dalam (Husnan 1990: 138) mendefinisikan bahwa
upah adalah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan dari pemberi kerja kepada
penerima kerja untuk suatu pekerjaan/jasa yang telah dan akan dilakukan
ber-fungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan
dan produksi, upah dinyatakan/dinilai dalam ben-tuk uang yang ditetapkan
menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja
antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Salah satu
bentuk kompensasi adalah gaji, devinisis gaji yaitu
Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan
secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering
juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi,
yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang
diberikan kepada seorang pegawai.
II. Evaluasi jabatan dan sistem
kompensasi
Sistem pemberian imbalan (kompensasi) merupakan hal yang penting dalam
organisasi perusahaan. Alasan yang mendasari pendapat ini antara lain karena :
Seringkali imbalan adalah merupakan biaya dengan proporsi terbesar yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Bisa merupakan daya tarik untuk mendapatkan
karyawan yang baik (bermutu). Perangsang bagi karyawan untuk meningkatkan
prestasi kerjanya Bisa menghindari munculnya ketidakpuasan kerja, atau dengan
kata lain bisa meningkatkan motivasi kerja serta loyalitas karyawan terhadap
perusahaan, cara untuk menyusun struktur kompensasi yang dapat memenuhi persyaratan
internal dan eksternal konsistensi adalah dengan mengunakan evaluasi jabatan.
Sistem kompensasi upah harus dapat menjamin keadilan internal dan
eksternal, untuk mencapai itu maka ada bebrapa syarat dan langkah-langkah yang
harus ditempuh yaitu :
- Lakukan
sebuah survey gaji tentang beberapa pembayaran organisasi lain untuk
pekerjaan sebanding.
- Tentukanlah
nilai dari masing-masing pekerjaan dalam orga-nisasi melalui evaluasi
jabatan.
- Kelompokkan
pekerjaan-pekerjaan serupa kedalam
tingkat upah.
- Tetapkan
harga masing-masing tingkat pembayaran dengan menggunakan kurva upah.
- Tentukan dengan tepat tarif upah.
A. Proses
penentuan kompensasi
1.
Penentuan Sasaran jabatan.
Output jabatan haruslah menjadi syarat bagi pemegang jabatan, juga dalam
penetapan imbalan. Dikenai adanya 3 kategori sasaran jabatan, yaitu : sasaran rutin,
sasaran pemecahan persoalan, sasaran pembaharuan.
2.
.Evaluasi jabatan
Penentuan nilai jabatan, relatif terhadap jabatan lainnya yang ada dalam
satu perusahaan perlu dilakukan sebagai dasar untuk menentukan besarnya imbalan yang adil
3.
Survey Upah
Penelitian untuk mengetahui standard upah yang berlaku pada perusahaan- perusahaan
sejenis di daerah tempat perusahaan berada perlu dilakukan untuk bisa
menentukan besamya imbalan yang kompetitif.
4.
Penetapan kebijakan
Kebijakan mengenai sistem imbalan ditetapkan oleh perusahaan, dengan
memperhatikan beberapa faktor antara lain:
- Peraturan Pemerintah
- Hukum
- Kondisi Ekonomi
- Kondisi Pasar Tenaga Kerja
- Kedudukan yang ingin di capai perusahaan ( citra )
Selain itu ada
beberapa faktor-faktor yang menentukan tingkatan kompensasi yaitu tecantum
dalam gambar berikut : (MNJ.99).
5.
Penetapan Harga jabatan
Pada akhirnya perusahaan perlu menetapkan struktur imbalan/ kurva imbalan
untuk semua jabatan yang ada dalam perusahaan tersebut, mulai yang paling rendah
sampai yang paling tinggi.Evaluasi jabatan atau penilaian jabatan adalah suatu
proses yang sistematis dan teratur dalam menentukan nilai suatu jabatan,
relatif terhadap jabatan - jabatan lain yang
ada dalam satu perusahaan. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk menentukan
tingkat upah yang tepat dan adil
diantara jabatan - jabatan yang ada.
Langkah-langkah evaluasi jabatan
1. Mengumpulkan
inforrnasi tentang jabatan (dengan menggunakan kuesioner, wawancara langsung
ataupun pengamatan) dan kemudian menyusun informasi tersebut menjadi uraian
jabatan dan Spesifikasi jabatan. Langkah nomor 1 ini biasa dikenal dengan
sebutan Analisa jabatan.
2. Menetapkan
nilai relatif dari masing-masing jabatan dengan cara mempelajari Uraian jabatan
dan Spesifikasi jabatan tersebut. Dikenal adanya 2 macam Metode untuk
menentukan nilai jabatan ini, yaitu metode yang sifatnya Non-Kuantitatif dan
metode yang Kuantitatif
B. Metode-metode
evaluasi jabatan
1. Metode
Non-Kuantitatif:
a. Metode
Penentuan Peringkat (Ranking Method)
b. Metode
Klasifikasi (Grade/Classification Method)
2. Metode
Kuantitatif:
a. Metode
Perbandingan Faktor (Factor Comparison Method)
b. Metode Sistem
angka (Point System Method)
C. Kompensasi
Insentif
Insentif
adalah pemberian upah diluar gaji pokok yang
dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas karyawan. Insentif sebenernya
salah satu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang.
Beberapa sifat dasr insentif yang harus dipenuhi agar sistem upah
insentif dapat berhasil, sifat-sifat tersebut yaitu :
a.
Pembayaran hendaknya sederhana sehingga dapat
dimengerti dan dapat dihitung oleh karyawan sendiri.
b.
Pengghasilan yang diterima pegawai hendaknya langsung menaikkan
output dan efisiensi
c.
Pembayaran sebaiknya dilakukan secepat mungkin.
d.
Standar kerja sebaiknya ditentukan dengan dengan
hati-hati.
e.
Besarnya upah normal dengan standar kerja per jam
hnedaknya cukup merangsang pekerja untuk bekerja labih giat.
IV.
Komputerisaisi
kompensasi
Sekarang ini, teknologi informasi sudah
berkembang sangat pesat dan teknologi ini dapat diandalkan untuk membantu manusia
dalam mengatur organisasi/perusahaan. Komputer dan komunikasi data menjadi
peralatan standar untuk membantu manusia bekerja lebih cepat dan teliti
Biasanya bagian dapartemen SDM dan bagian
keuangan hanya terdiri dari sedikit orang yang harus mengatur seluruh
administrasi kepegawaian. Mereka hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk menghitung
gaji yang harus dibayarkan, termasuk di dalamnya menghitung seluruh komponen gaji
lalu mendistribusikan slip gaji kepada tiap pegawai. Bagi mereka, hal ini
merupakan pekerjaan rutin di setiap akhir bulan.
sistem
komputerisasi mengubah sistem penggajian manual; perhitungan gaji,
pinjaman, biaya ganti pengobatan, bonus prestasi kerja dan lain sebagainya menjadi
sebuah sistem yang lebih cepat, akurat melalui sebuah proses data digital.
Proses yang bekerja secara otomatis ini akan membantu dalam mengurangi beban
kerja, membuat laporan secara cepat sehingga dapat meningkatkan produktifitas
kerja sehingga menjadi lebih efisien.
A. Database
dalam model kompensasi pengajian
Definisi basisdata adalah kumpulan data terpisah yang dapat digunakan
bersama oleh sistem-sistem aplikasi yang berbeda. Dengan kata lain basisdata
adalah kumpulan data-data yang terpisah dan saling terkait satu sama lainnya
(dinyatakan oleh atribut dan struktur
datanya serta relasinya) dalam membentuk sebuah informasi (Prahasta, 2001).
Database yang digunakan untuk
Penggajian mencakup data-data antara lain: golongan ruang kepangkatan,
biodata pegawai, daftar gaji pokok, penanggungjawab penggajian, daftar PTKP,
tunjangan wajib, tunjangan jabatan, potongan wajib, potongan khusus pegawai,
dan rincian komponen gaji.
Adapun
langkah-langkah dari proses transformasi data adalah sebagai berikut :
1. Capturing
of date
Pengumpulan data
dengan mencatat data yang dirasa perlu dan ada hubungannya dengan tugas yang
dijalankan dan masih merupakan data mentah.
2. Veryfying
of date
Memeriksa
kebenaran catatan atau data yang ada, setelah ada pembuktian bahwa data telah benar dan tepat
maka diolah menjadi informasi.
3. Classifying
of date
Mengklasifikasikan
data yang dikumpulkan dalam berbagai kelompok sesuai dengan keinginan sipemakai
atau orang yang memerlukan data.
4. Aranging
of date atau sorting
Menempatkan atau
penyempurna data kedalam urutan-urutan khusus sesuai dengan kebutuhan
sipemakai.
5. Summaring
of date
Data yang telah
dikumpulkan disingkatkan dan disusun menjadi laporan secara logika atau
berdasarkan matematika.
6. Sorting of
date
Penyimpanan data
bentuk laporan-laporan yang dapat disebut atau disimpan kembali pada saat data
tersebut diperlukan.
7. Retrieving
of date
Mengambil
kembali data yang telah disimpan untuk memperoleh informasi.
8.
Communicating
Bermanfaat untuk
mentransfer data dari suatu tempat kelompok lain.
9.
Reproducing
Memperbanyak
data sesuai dengan kebutuhan, dengan jalan fotocopy atau magnetick disk.
Dengan langkah-langkah dalam proses transformasi data tersebut diatas
pada hakekatnya ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk memproses
data menjadi informasi yaitu dengan mengunakan komputer. Jika seseorang meminta
untuk melihat suatu sistem informasi dari organisasi, yang ditunjukkan adalah
komponen fisiknya, pertanyaan apa saja yang diproses oleh komponen tersebut
dapat dijawab dengan fungsi pengolahan atau dengan keluaran-keluaran system.
BAB III
KESIMPULAN
Sistim informasi sumberdaya manusia digunakan untuk menyiapkan
statistik sumberdaya manusia dan menganalisis keluarnya tenaga kerja atau
karyawan atau inefisiensi sumberdaya agar forecast kebutuhan dan suplai dapat
dibuat dan perbandingan dilakukan antara jumlah yang dianggarkan dan jumlah
yang sesungguhnya. Sistem informasi memiliki peranan penting dalam mendukung
fungsi SDM khususnya yang berada di dalam dapartemen
SDM bagian administrasi kompensasi. Dalam proses kerjanya penentuan dan perencanaan kompensasi dituntut untuk dapat bekerja dengan cepat, tepat, dan akuran . oleh karena, maka perlu adanya suatu sitem informasi guna mendukung hal tersebut, salah satu bentuk sistem informasi yang digunakan untuk penentuan kebijakan kompensasi adalah evaluasi jabatan. Selain itu penggunaan teknologi informasi dalam kebijakan kompensasi sangat diperlukan karena di zaman sekarang ini tingkat persasingan semakin tinggi dan kebutuhan akan data-data internal dan eksternal organisasi menjadi salah satu penentu kemajuan perusahaan, data-data tersebut tentunya memerlukan suatu aplikasi yang dapat mendukung sebuah sistem informasi.
SDM bagian administrasi kompensasi. Dalam proses kerjanya penentuan dan perencanaan kompensasi dituntut untuk dapat bekerja dengan cepat, tepat, dan akuran . oleh karena, maka perlu adanya suatu sitem informasi guna mendukung hal tersebut, salah satu bentuk sistem informasi yang digunakan untuk penentuan kebijakan kompensasi adalah evaluasi jabatan. Selain itu penggunaan teknologi informasi dalam kebijakan kompensasi sangat diperlukan karena di zaman sekarang ini tingkat persasingan semakin tinggi dan kebutuhan akan data-data internal dan eksternal organisasi menjadi salah satu penentu kemajuan perusahaan, data-data tersebut tentunya memerlukan suatu aplikasi yang dapat mendukung sebuah sistem informasi.
Daftar pustaka
Ranupanjojo, Heidjrachman and Husnan, Suad. 2000. manajemen personalia. Yogyakarta : BPFP-YOGYAKARTA.
Edwin B. Flippo. Terjemah Moh Masud. Manajemen personalia. Jakarta : Erlangga.
P. Robbins, stepen and Coutlter, Mary. 1999. manajemen, sixth edition. Jakarta : PT
Pranhallindo. (MNJ.99).
http://www.informatika.lipi.go.id/modul-penggajian-sistem-informasi-sumber-daya-manusia-sisdm,
http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=index&req=getit&lid=1053.
http://www.bkn.go.id/sample/BabII.htmlhttp://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/lembar01.html.
http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/3/jbptgunadarma-gdl-s2-2004-russyaruns
-123-bab1.pdf.
0 Response to "SISTEM INFOMASI SDM"
Post a Comment