ASPEK PENDIDIKAN DAN PSIKOTES


ASPEK PENDIDIKAN DAN PSIKOTES,Pengukuran beberapa aspek di atas merupakan usaha yang sangat penting dalam memaksimalkan prestasi belajar siswa. Hasil tes ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam menentukan berbagai macam kebijakan pendidikan dan sebagai data yang akurat bagi stakeholders dunia pendidikan (guru, murid, orang tua, sekolah) dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM. Berbagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dan telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Berbagai inovasi dan program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan bahan ajar, peningkatan mutu guru serta tenaga kependidikan lainnya melalui berbagai pelatihan, peningkatan manajemen pendidikan maupun pengadaan fasilitas untuk meningkatkan kualifikasi tenaga pendidik. 

TUJUAN PSIKOTES 

a. Mengukur Tingkat Kecerdasan Dasar, Bakat, Minat dan Kepribadian siswa serta Kelanjutan Studi 

b. Mengenali kelemahan dan kelebihan masing-masing aspek psikologis pada setiap diri siswa 

c. Mengidentifikasi metode pengembangan untuk meningkatkan potensi siswa 

d. Menelusuri kesalahan belajar dan pengarahan selanjutnya (Bimbingan Konseling) 

e. Mengukur kemajuan prestasi sekolah maupun prestasi umum 

f. Melengkapi data agar lebih akurat untuk sekolah/ guru pembimbing dan orang tua 

g. Membantu siswa dalam memilih sekolah lanjutan. 

MANFAAT PSIKOTES 

a. Bagi Sekolah: 

Peran pimpinan sekolah dalam meningkatkan proses belajar mengajar, Kepala sekolah mempunyai peranan yang amat penting dalam terciptanya suasana belajar mengajar yang kondusif bagi pendidikan anak. Tanpa bantuan dari kepala sekolah (sebagai pengambil keputusan), program tidak akan berjalan dengan baik. Hal yang perlu diperhatikan oleh kepala sekolah antara lain: 

· Menciptakan suasana/iklim sekolah yang baik dan membina kerja sama diantara guru dalam mendidik anak. 

· Ditetapkannya peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh semua pihak, baik oleh guru maupun siswa. 

· Memberikan “reward” kepada guru yang berprestasi. 

· Menetapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak. 

· Mengadakan kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan kebutuhan anak. 

· Mendukung terlaksananya pelatihan keterampilan sosial bagi siswa. 

· Menyediakan fasilitas konseling untuk membantu siswa yang bermasalah. 

· Menjamin adanya kesepakatan dan keseragaman diantara guru dalam menegakkan peraturan. 

b. Bagi Guru: 

Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang tidak hanya pintar, tapi juga berkepribadian yang matang. Untuk itu guru tidak hanya mencerdaskan kognitif saja, tapi juga berperan sebagai: 

· Pengajar: meningkatkan ilmu pengetahuan siswa sehingga mereka dari yang tidak bisa membaca dan tidak mempunyai pengetahuan menjadi menjadi seorang yang cerdas, berpengetahuan luas dan bahkan sampai sarjana. 

· Pendidik: selain mencerdaskan, juga berperan dalam membentuk kepribadian dan perilaku siswa. Untuk itu yang paling baik adalah guru sebagai panutan atau orang yang digugu dan ditiru oleh siswa. Jadi guru perlu memberikan contoh yang baik dalam perilakunya sehari-hari. Kalau ingin mendidik siswa menjadi orang yang sabar, guru jangan marah bila diprotes oleh siswa, tapi hadapi mereka dengan sabar juga; kalau ingin siswa tidak merokok, guru juga jangan merokok. 

· Pengganti orang-tua di sekolah: memberikan kasih sayang, rasa aman dan disiplin yang membangun yang sangat dibutuhkan dalam membentuk kepribadian anak yang berkualitas. Artinya guru memberikan asih, asuh dan asah, yaitu penuh kasih dan sayang serta membimbing siswa dalam rangka membentuk kepribadian dan meningkatkan pengetahuan siswa. 

· Teman atau sahabat: tempat siswa berbagi rasa dikala susah, tempat bertanya dan berkeluh kesah atau “curhat”, sehingga dapat meringankan beban psikologis siswa. Jadi apabila siswa mengalami masalah di sekolah, diharapkan dia akan membicarakan dengan gurunya. 

Sikap guru yang mendukung perkembangan psikologi siswa 

1) Penuh perhatian, kasih sayang dan sabar dalam mengajar. 

2) Suara hangat dan ekspresi lembut. 

3) Komunikatif dan bersahabat. 

4) Menghargai siswa. 

5) Sensitif terhadap perasaan siswa. 

6) Kehadiran secara teratur dan disiplin. 

7) Ada kesamaan nilai diantara guru, misalnya dalam hal tidak merokok di sekolah, penerapan disiplin sekolah. 

8) Membantu meningkatkan citra diri dan “self esteem” siswa. 

9) Mengerti perkembangan psikologi dan kebutuhan siswa. 

c. Bagi Orang Tua : 

Bermanfaat untuk mengetahui perkembangan psikologis anak dan sebagai pedoman dalam mengarahkan anaknya terutama untuk perkembangan prestasi belajar dan mengembangkan bakat yang seringkali tidak sejalan dengan minat anak bersangkutan. Orangtua diharapkan dapat berperan aktif di luar lingkungan sekolah dengan memberikan dorongan, motivasi, fasilitasi, dan lain-lain yang dibutuhkan anak dalam membantu pengembangan kemampuan kecerdasannya, selain itu mampu mensikapi dengan penuh perhatian berdasarkan kemampuan yang dimilikinya, sehingga sinergis antara kebutuhan anak, sekolah dan peranan orang tua. 

d. Bagi Siswa: 

Dengan mengikuti psikotes, siswa dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan, kecerdasan serta hal-hal yang ada kaitannya dengan potensi dirinya, sehingga dapat meningkatkan potensinya, mempermudah siswa dalam menjalani proses belajar mengajar, serta membantu menentukan berbagai keputusan pendidikan selanjutnya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ASPEK PENDIDIKAN DAN PSIKOTES"

Post a Comment