Pengertian Keperawatan Adalah
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Hal ini bermakna dalam pemberian asuhan keperawatan profesional kepada masyarakat sesuai dengan kaidah keperawatan sebagai profesi. Karakteristik profesi salah satunya berorentasi pada pelayanan mengunakan keahlian demi pemenuhan kebutuhan pasien termasuk pemenuhan kebutuhan dasar.
Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan. Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar terutama pasien imobilisasi.
Pasien imobilisasi memerlukan bantuan dalam memenuhi kebutuhan fisik, karena pasien tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Imobilisasi didefinisikan secara luas sebagai tingkat aktivitas yang kurang dari mobilitas optimal. Mobilitas sendiri adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan kemandirian bagi seseorang. Walaupun jenis aktivitas berubah sepanjang kehidupan manusia, mobilitas adalah pusat untuk berpartisipasi dalam dan menikmati kehidupan. Ada beberapa pasien yang harus tinggal di tempat tidur untuk periode waktu lama. Imobilisasi yang lama berdampak negatif yaitu mempengaruhi kulit secara langsung dan beberapa organ tubuh lainnya. Kemampuan pasien dan tujuan pengobatan harus tetap diingat apabila tingkat aktifitas dari setiap pasien sudah terbentuk. Oleh sebab itu perawat harus menemukan cara untuk meningkatkan aktivitas yang tepat untuk pasien, sehingga tingkat kemandirian pasien dalam memenuhan kebutuhannya meningkat terutama kebutuhan perawatan diri,
Perawatan diri sebagai suatu aktivitas kehidupan sehari hari dilakukan untuk memenuhi kebutuhan fisik. Pada pasien imobilisasi kebutuhan fisik tidak dapat terpenuhi tanpa bantuan perawat. Jika perawat mengambil alih tugas tersebut perawat harus menjalin hubungan terapeutik dengan pasien agar terjalin hubungan saling percaya supaya perawat semakin memahami kebutuhan pasien imobilisasi. Kebutuhan dasar pasien imobilisasi tergantung dari tingkat imobilisasi pasien. Di Rumah Sakit Mardi Rahayu ada pasien yang mengalami imobilisasi atau diimobilisasikan total dari bulan januari sampai agustus 2009 karena penyakit stroke total pasien 200, fraktur femur total pasien 81, pasien AMI 80 orang. yang memerlukan bantuan dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene. jumlah pasien selama 3 bulan terakhir berturut turut sebagai berikut bulan juni pasien AMI 10 orang, pasien stroke 23 orang, pasien fraktur femur 11 orang. Pada bulan juli 2009, pasien AMI 8 orang, pasien stroke 37 orang, pasien fraktur femur 14 orang. Pada bulan Agustus pasien AMI 12 orang, pasien stroke 21 orang, pasien fraktu femur 9 orang.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pasien imobilisasi.
Pasien imobilisasi tergantung pada perawat dalam kebutuhan merawat diri, maka sebagai perawat dalam memberikan tindakan personal hygiene, perawat harus mempunyai keinginan agar hasil yang dicapai memuaskan. Kepuasaan adalah persepsi terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapan, karena itu pasien tidak akan puas apabila pasien mempunyai persepsi bahwa harapannya belum terpenuhi. Pasien akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan. Maka informasi tingkat kepuasaan pasien mutlak diperlukan. Pengukuran tingkat kepuasaan erat hubungannya dengan mutu produk (barang atau jasa). Pengukuran aspek mutu bermanfaat bagi pemimpin, agar pemimpin rumah sakit dapat melakukan perbaikan karena tanpa perbaikan atau koreksi pengukuran tingkat kepuasan pasien menjadi tidak bermanfaat. Walaupun penilaian tingkat kepuasaan pasien bersifat subyektif dan relatif, namun demikian bisa dijadikan sebagai alat pengendali atau kontrol atas pelayanan yang diberikan rumah sakit. Dengan kata lain di bidang keperawatan perlu meningkatkan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Peningkatan asuhan keperawatan perlu dilakukan karena tuntutan masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan semakin meningkat, sehingga perawat harus menyadari bahwa perlu membenahi dan meningkatkan pemberian layanan asuhan keperawatan yang baik, profesional dan bermutu sehingga memberikan kepuasan bagi pasien, khususnya pasien imobilisasi sebagai penerima jasa layanan perawatan personal hygiene.
Untuk mengetahui keefektifan pelayanan yang diberikan kepada pasien imobilisasi di RS Mardi Rahayu dilakukan dengan cara mencari tahu tentang pengaruh tindakan personal hygiene terhadap tingkat kepuasan pasien. Dengan meningkatnya kepuasan pasien akan mempengaruhi kualitas RS Mardi Rahayu dan memberi motivasi kepada perawat untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan.
Pasien imobilisasi memerlukan bantuan dalam memenuhi kebutuhan merawat diri, karena pasien tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. maka perawat memberikan tindakan personal hygiene. Data di rumah sakit Mardi Rahayu Kudus jumlah pasien imobilisasi dari bulan januari sampai agustus 2009 pasien stroke berjumlah 200 orang, pasien fraktur femur ada 81 orang, dan pasien AMI ada 80 orang yang harus mendapatkan pelayanan personal hygiene oleh perawat , berdasarkan wawancara dari 4 pasien imobilisasi perawat sudah memandikan, membantu menggosok gigi. Menyisir rambut dan ada 1 yang sudah dibantu mencuci rambut oleh perawat, tetapi pasien kurang puas karena tidak mampu melakukan sendiri,kurang bersih dan kadang tergesa-gesa .Dalam melakukan tindakan personal hygiene tersebut perawat harus sesuai standar dan dapat meningkatkan kepuasan pasien, karena personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi, termasuk bagi pasien imobilisasi Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien maka perlu dilakukan penelitian bagaimana pengaruh tindakan personal hygiene pada pasien imobilisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tingkat kepuasan pasien imobilisasi terhadap tindakan personal hygiene di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus dan mengidentifikasi perbedaan tingkat kepuasaan pasien imobilisasi sebelum dan setelah dilakukan tindakan personal hygiene di Rumah Sakit Mardi Rahayu.
METODE
Jenis penelitian ini adalah pre eksperiment dengan pendekatan prepost design without control group, dengan memberikan instrumen penelitian yang berupa kuesioner sebelum dan sesudah perlakuan tindakan personal hygiene sesuai Standart Operational Procedure. hasil penelitian hanya mengambil 30 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengedarkan satu kuesioner kepada responden sebelum tindakan personal hygiene dan sesudah dilakukan tindakan personal hygiene oleh perawat. Kuesioner untuk menilai pelayanan keperawatan secara menyeluruh tentang tindakan personal hygiene sehingga mengetahui tingkat kepuasaan pasien imobilisasi. Responden diharapkan menjawab 15 pertanyaan positif dalam kuesioner yang telah disiapkan memberi tanda (Ö ) pada kotak yang tersedia dengan skor 1 sampai dengan 10, dimana 0 menandakan sangat tidak puas dan 10 menandakan sangat puas, Untuk tindakan personal hygiene perawat harus melakukan sesuai dengan standard operational procedure/SOP. Waktu uji coba dengan pasien berjumlah 15 orang setiap tindakan personal hygiene 90 menit dengan memperhatikan komunikasi dan keadaan pasien istirahat 15 untuk mengisi kuesioner. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment oleh Pearson,
0 Response to "Pengertian Keperawatan Adalah"
Post a Comment