SKRINING BIOKIMIA DAN NASAL BONE
Perkembangan terakhir
untuk skrining trisomi 21 adalah dengan kombinasi pemeriksaan NT pada trimester
I dengan marker biokimia, beberapa penelitian telah melaporkan kombinasi NT
dengan b-hCG,
PAPP-A dan umur ibu mempunyai
sensitifitas 80-89% untuk deteksi trisomi 21. Pemeriksaan dengan kombinasi ini
secara substansial lebih sensitif bila dilakukan pada trimester pertama,
berdasarkan kalkulasi bahwa pemeriksaan trimester I didapatkan sensitifitasnya
8,3% lebih tinggi dari pemeriksaan pada trimester kedua. 3, 5, 6
Nicolaides KH dkk dalam
penelitiannya mengemukakan skrining kelainan
kromosom trisomi 21 pada
kehamilan 12 minggu hanya dengan petanda
umur ibu saja sensitifitasnya 30%, bila dengan petanda umur ibu dan
petanda serum biokimia pada trimester II
sensitivitasnya 60-70%, bila dengan petanda umur ibu, dengan NT trimester I
sensivisitasnya 75% dan bila kombinasi petanda umur ibu, NT pada trimester I,
serum biokimia b-
hCG dan plasma protein A (PAPP-A) pada usia kehamilan 11-14 minggu hasilnya akan mencapai 90%.
Dengan kemajuan teknologi dalam pemeriksaan biokimia memungkinkan untuk
mendapatkan hasilnya dalam 30 menit sehingga pemeriksaan USG dapat digabungkan
dengan pemeriksaan biokimia yang cepat. Konsep baru ini disebut dengan One
Stop Clinic for Assesment of Risk
(OSCAR). Kaissenberg CS dkk
dalam penelitian multisenter di Jerman dengan prinsip yang sama seperti metode
OSCAR, mengemukakan hasil skrining kelainan kromosom untuk trisomi 21 kehamilan
pada kehamilan 11-14 minggu dengan pengukuran umur ibu, NT trimester I dan
biokimia serum darah b-hCG
dan PPAP-A , akan mendapatkan sensitifitas sekitar 86-90%.5, 7
Tabel 2. Perbandingan angka deteksi (detection rate), untuk angka positif
palsu 5%, pada berbagai metode
skrining trisomi 21.

Perkembangan
terakhir skrining trimester awal membuka kemungkinan deteksi sampai 95% bila
menggabungkan MA, fetal NT dan NB dengan biokimiawi serum free-BhCG dan PAPP-A.2
SKRINING TRIMESTER KEDUA
BIOKIMIAWI
Alfa
fetoprotein (AFP) merupakan petanda serum pertama yang dipakai untuk program
skrining trisomi 21. Skrining biokimia AFP secara tradisi dilakukan pada
kehamilan antara 15 – 21 minggu, dimana saat ini serum maternal AFP telah meningkat disebabkan adanya transport transplasenta dan
transamnion dari janin ke sirkulasi maternal. Kehamilan dengan trisomi 21 kadar
MSAFP menurun dibanding dengan kehamilan normal, dan bila petanda MSAFP
dikombinasi dengan umur ibu mampu mendeteksi sekitar 40% trisomi 21.3, 6, 8
Dalam
program skrining kadar petanda ditetapkan berdasarkan nilai MoM dan usia
kehamilan, penggunaan nilai MoM sendiri
tergantung dari hasil interprestasi laboratorium dan fasilitas yang digunakan untuk menentukan
variabel yang dapat mempengaruhi kadar petanda.3, 6
Tabel
3. Petanda serum trimester II, nilai MoM kehamilan dengan trisomi 21
PETANDA
|
MoM Trisomi 21
|
MSAFP
|
0,75
|
HCG
|
2,06
|
b-hCG
|
2,20
|
Estriol
|
0,72
|
Inhibin A
|
1,92
|
Petanda
biokimiawi serum yang digunakan untuk skrining trisomi 21 trimester II cukup
banyak, antara lain b-hCG,
Estriol (E3), dan inhibin A. Program skrining saat ini yang sering dilakukan
adalah kombinasi umur ibu dengan beberapa petanda, seperti Double Test yang merupakan kombinasi usia, AFP dan hCG
yang mempunyai kemampuan deteksi sekitar 60% dan false positif 5%. Triple
Test yang merupakan kombinasi usia, AFP, hCG dan E3 mempunyai kemampuan
deteksi sekitar 70%, dan bila skrining double test atau triple test
digabungkan dengan test Inhibin A akan meningkatkan kemampuan masing-masing
sebesar 5% sampai 10%.3
Tabel
4. Kemampuan skrining dengan berbagai kombinasi petanda pada trimester II untuk
angka positif palsu 5%MoM
PROGRAM SKRINING
|
SENSITIFITAS
|
OAPR
|
Umur ibu > 35 th
|
30 %
|
1 : 130
|
Usia + AFP
|
37 %
|
1 : 105
|
Usia + AFP + hCG *
|
59 %
|
1 : 65
|
Usia + AFP + hCG + E3 **
|
68 %
|
1 : 55
|
Usia + AFP + hCG + E3 + Inhibin A
***
|
76 %
|
1 : 55
|
OAPR = odds of pregnancy being
affected if screening test positif
* Double
test, ** Triple test, *** Quadriple test.
ULTRASONOGRAFI
Hubungan
kelainan struktural dan anomali kromosom telah diketahui, kurang lebih
sepertiga janin dengan trisomi 21
mempunyai kelainan struktural mayor. Defek
kongenital jantung merupakan kelainan yang paling sering dengan
insidensi sekitar 45%. Defek kanalis atrioventrikular dan ventrikular septal
defek adalah bentuk anomali yang paling sering ditemukan. 3, 6
Tabel
dibawah ini menunjukkan beberapa soft marker yang telah diidentifikasi secara
USG pada janin trisomi 21. Soft petanda adalah gambaran USG minor beberapa
diantaranya bersifat sementara. Ketebalan nuchal fold merupakan salah satu
pemeriksaan soft marker yang paling sensitif dan spesifik sebagai
petanda pemeriksaan dengan USG pada trimester kedua, ukuran > 6 mm
dapat mengidentifikasi sekitar 40% kasus trisomi 21 pada populasi risiko tinggi. Risiko aneuploidi akan
meningkat dengan semakin banyaknya anomali janin yang terdeteksi. Pada wanita
yang dengan pemeriksaan biokimia tergolong risiko tinggi untuk mendapat bayi trisomi 21 diperkirakan risiko
ini akan meningkat sekitar 5 kali lebih besar bila dijumpai kelainan secara
USG, tetapi pemeriksaan USG yang normal tidak dapat menyingkirkan kelainan
kromosom, karena hanya 50% janin dengan trisomi 21 yang dijumpai kelainan
dengan pemeriksaan USG.3
Kombinasi
pemeriksaan petanda yang terbaik adalah ketebalan nuchal fold, humerus pendek
dan pyelectasis renal yang bila
ditemukan bersamaan mempunyai sensitifitas 87% dengan angka positif palsu 6,7%
untuk identifikasi trisomi 21. Keuntungan memakai petanda ini karena relatif
lebih mudah dibanding dengan pemeriksaan dengan petanda kelainan jantung yang
membutuhkan waktu lama dan tingkat pengalaman yang tinggi seorang sonografer. 3
Tabel 5. Soft marker trisomi 21 yang
ditemukan pada pemeriksaan USG
STRUKTURAL
|
SOFT MARKER
|
Kistik higroma
|
Ketebalan NT
|
Atrioventrikular septal defek
|
Pyelectasis renal
|
Ventrikular septal defek
|
Pemendekan humerus
|
Atresia duodenal
|
Pemendekan femur
|
Ventrikulo megali
|
Echogenik bowel
|
Eksomfalos
|
Echogenik intracardiac focus
|
Hidrotoraks
|
Hipoplasia falank tengah jari kelima
|
|
Sandal gap
|
0 Response to "SKRINING BIOKIMIA DAN NASAL BONE"
Post a Comment