Aturan Khusus Penulisan Tugak Ahir

 Aturan Khusus 

Untuk lebih memudahkan mahasiswa di dalam menyusun Tugas Akhir, berikut ini ada beberapa hal khusus yang perlu dijelaskan pada buku panduan ini, yaitu tentang pembuatan intisari, abstrak, dan kata kunci. 


4.2.2 Pembuatan Intisari dan Abstrak 

Di dalam intisari dimuat judul Tugas Akhir, nama penyusun. Panjang intisari kurang lebih 350 kata, ditulis dalam satu alinea. Secara umum bahwa isi intisari, antara lain: memuat tujuan punulisan, substansi, dan metode penelitian, yang dilengkapi kesimpulan serta rekomendasi dari hasil pene­litian. Dengan demikian, tidak perlu semua hasil yang diperoleh dalam penelitian/observasi/pengamatan dituangkan di dalam intisari. Pemuatan hasil diutamakan hal yang erat sekali hubungannya dengan judul dan tujuan penelitian/observasi/pengamatan. Apabila memungkinkan, penyusun dapat pula menuliskan saran atau rekomendasi sebagai tindak lanjut dari kesimpulan penelitian/observasi/pengamatan. 

Di bawah baris terakhir intisari dibuatkan kata kunci (key words). Kata kunci bisa terdiri atas beberapa kata (maksimum 6 kata) yang menyatakan ke dalam indeks mana penelitian dapat dimasukkan. Oleh karena itu, kata pertama dari kata kunci lazimnya berupa kata benda. Kata kunci dicantumkan langsung di bawah intisari, yakni di antara tanda kurung dan diletakkan di tengah baris. Setiap kata kunci ditulis dengan huruf kecil (tidak kapital). 


4.2.3. Cara Menyitir 

Dalam penulisan hasil penelitian/observasi/pengamatan ilmiah biasanya dimasukkan kutipan-kutipan. Ada beberapa macam kutipan sebagai berikut: 

4.2.3.1 Kutipan langsung (Direct Quatation) 

yang terdiri dari kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang harus persis sama dengan sumber aslinya dan ini biasanya untuk mengutip rumus, peraturan, puisi, difinisi, pernyataan ilmiah dan lain-lain. Kutipan langsung pendek ini adalah kutipan yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan ini cukup dimasukkan ke dalam teks dengan memberi tanda petik di antara kutipan tersebut. Sedangkan kutipan panjang langsung adalah kutipan yang panjangnya melebihi tiga baris ketikan dan kutipan harus diberi tempat tersendiri dalam alinea baru. 



4.2.3.2 Kutipan tidak langsung (Indirect Quatation) 

merupakan kutipan yang tidak persis sama dengan sumber aslinya. Kutipan ini merupakan ringkasan atau pokok-pokok yang disusun menurut jalan pikiran pengutip. Baik kutipan tidak langsung pendek maupun panjang harus dimasukkan ke dalam kalimat atau alinea. Dalam kutipan tidak langsung pengutip tidak boleh memasukkan pendapatnya sendiri. 



catatan tentang sumber karangan dan setiap mengutip suatu karangan harus dicantumkan sumbernya. Kewajiban mencantumkan sumber ini untuk menyatakan penghargaan kepada pengarang lain yang menyatakan bahwa, penulis meminjam pendapat atau buah pikiran orang lain. Unsur-unsur dalam catatan kaki meliputi: nama pengarang, judul karangan, data penerbitan dan nomor halaman. 

Ada dua cara dalam menempatkan sumber kutipan sebagai berikut: 
Cara ringkas yaitu menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang dikutip yang ditulis dalam tanda kurung dengan menyebutkan “Nama pengarang, Tahun penerbitan dan Halaman yang dikutip”. 


Cara langsung yaitu menempatkan sumber kutipan langsung di bawah pernyataan yang dikutip yang dipisahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak antara garis pemisah dengan teks satu spasi, jarak antara garis pemisah dengan sumber kutipan dua spasi, dan jarak baris dari kutipan harus satu spasi. 

Di dalam menyitir pendapat orang lain, nama penulis yang disitir (disitasi) dapat ditulis di permulaan, di te­ngah, atau di akhir kalimat. Penyitiran dilakukan dengan cara cukup menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang). Namun, jika penulisnya dua orang, penyitirannya dilakukan dengan cara menye­butkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama ter­akhir penulis kedua; dan jika penulisnya lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dican­tumkan dengan diikuti dengan singkatan dkk. (dan kawan-kawan). Kecuali nama orang yang terdiri dari dua suku kata dan diikuti dengan tanda pisah (-) harus ditulis lengkap. Berikut ini adalah beberapa contohnya: 

v Satu penulis: Calvin (1978:34) menyatakan bahwa … 

v Dua penulis: Kebijakan pengembangan koleksi, menurut Othmer dan Fernstrom (1978:23) menghasilkan ............... 

v Atau menurut Othmer dan Fernstrom (1978:23) Kebijakan pengembangan koleksi menghasilkan ............... 

v Lebih dari dua penulis: Pengembangan koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk., 1976:125). 

v Nama dengan tanda pisah (-) 

Sulistyo-Basuki (2010:42) menyatakan ........... 



1. Penyitiran lebih dari satu karangan 

Suatu kalimat sitiran seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai sumber yang menguraikan hal yang sama (mengandung suatu pengertian sama). Di dalam hal yang seperti itu, pencantuman nama penulis yang satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda titik koma (;), contoh: 

Sebagaimana dinyatakan oleh Devlin (1982:34); Asdie dan Hardiman (1989:12); dan Basuki (2002:156) bahwa .... 

Pada keadaan lain, satu kalimat dapat merupakan rangkuman dari beberapa sumber yang berbeda dengan uraian yang berbeda pula, tetapi mempunyai substansi sama sehingga perlu dirangkum dengan lebih informatif. 


2. Sitasi dari sitasi 

Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi aslinya sulit sekali untuk ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya mahasiswa melakukan konsultasi kepada pembimbing, contoh: 

Sebagaimana dinyatakan oleh Hardy (1989) seperti dikutip oleh Astuti (1990:27) bahwa .... Lain halnya dinyatakan oleh Dewi (1989); cat Horst (1990) bahwa .... 

Di dalam pelaksanaan penulisan Tugas Akhir, berbagai contoh di atas hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Artinya bahwa, jangan hanya mengacu pada satu macam contoh saja. Kombinasi dari berbagai contoh itu akan menghasilkan tulisan yang lebih baik, lebih bervariasi sehingga tidak membosankan untuk dibaca. 



4.2.3 Pembuatan Tabel 

Tabel adalah susunan informasi berupa angka-angka, kata-kata, atau kalimat-kalimat pendek yang diatur ke dalam kolom dan baris. Maksud pembuatan tabel adalah untuk menyajikan informasi secara ringkas. Hal itu dilakukan untuk menampilkan berbagai hal yang diperoleh dari berbagai sumber atau meringkas hasil penelitian yang dilakukannya, kemudian disajikan dalam bentuk angka-angka, kata-kata, atau kalimat-kalimat pendek. Kecuali diuraikan dalam bentuk kalimat bahwa, hasil penelitian/observasi/pengamatan itu juga perlu disajikan dalam bentuk tabel sehingga dapat dibaca lebih mudah. Bagi pembaca yang hanya mempunyai waktu singkat, tabel sangat membantu karena memberikan informasi yang lengkap, tetapi dapat dimengerti dalam waktu yang singkat. 

3. Nomor dan judul tabel 

Setiap tabel diberi nomor urut tabel dengan angka Arab ( 1, 2, 3) yang ditulis di belakang kata tabel dan diikuti dengan judul tabel tanpa perlu diikuti dengan tanda titik. Setiap kata dari judul tabel diawali dengan huruf kapital, kecuali kata depan atau yang menurut aturan EYD harus ditulis dengan tidak diawali dengan huruf kapital. Nomor tabel dan judul tabel disajikan di tengah halaman (centered). Dan diberikan sumber rujukan yang ditempatkan di bawah tabel dengan font yang lebih kecil dari table, yaitu font 9, contoh: 


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Aturan Khusus Penulisan Tugak Ahir "

Post a Comment