PEMAHAMAN TENTANG KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan/atau yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, dan menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru untuk meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dengan kata lain, kewirausahaan juga merupakan pengetahuan tentang nilai, jiwa, sikap dan tindakan yang dilandasi oleh semangat added value, sehingga tercermin dalam berpikir, bersikap dan bertindak yang mengutamakan inovasi, kreativitas dan kemandirian.
Pengembangan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa agar mahasiswa/alumni memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang mengutamakan inovasi, kreativitas dan kemandirian.
Mengapa di Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan jiwa kewirausahaan ? Hal itu terkait dengan masalah:
1) masa tunggu setelah lulus agar lebih pendek, dan
2) daya serap dunia kerja terhadap lulusan agar lebih tinggi
3) kemampuan menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain
Karena kewirausahaan merupakan kemampuan yang dapat dipelajari, maka pendidikan kewirausahaan perlu diberikan secara berkesinambungan atau harus ditanamkan secara terus menerus untuk menghasilkan lulusan yang berwawasan wirausaha / entrepreneurship. Di UNS, wawasan itu disebut sebagai ”Wawasan Kemandirian”.
Tulisan singkat ini bermaksud memberikan uraian tentang peran Perguruan Tinggi dalam membangun jiwa kewirausahaan khususnya pengalaman praktik pembelajaran yang telah dan sedang dijalankan UNS.

**) Pembantu Rektor I Bidang Akademik dan Guru Besar Sosiologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
I. Pentingnya Jiwa Kewirausahaan dan Kemandirian
Globalisasi sebagai sebuah sistem tata kehidupan baru merupakan fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Situasi ini menyebabkan sejumlah konsekuensi di bidang sosial, ekonomi, teknologi, dan budaya. Fenomena ini juga mengakibatkan perubahan-perubahan yang sangat strategis bagi perkembangan dan dinamika nasional suatu negara, karena di banyak hal semua itu juga mengakibatkan terjadinya situasi hilangnya batas-batas negara secara geografis, politis, dan ekonomis; termasuk dalam hal ini munculnya tingkat kompetisi yang semakin ketat antar negara untuk saling mempertahankan kepentingan-kepentingan nasional. Kompetisi ini tidak saja terjadi antar negara tetapi, juga persaingan antar manusia .
Dalam rangka mengantisipasi perubahan-perubahan di atas, maka Perguruan Tinggi perlu merubah paradigma pendidikan dari pola old industrial education menjadi new entrepreunerial education, untuk mendorong terciptanya ”knowledge based economy”. Ingat semboyan ”knowledge is power”. Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa, Perguruan Tinggi sebagai lembaga yang mengembangkan ”knowledge” perlu meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa agar menjadi lulusan yang kompeten. Lulusan yang kompeten tidak hanya sekedar mampu menguasai pengetahuan dan teknologi di bidangnya, melainkan juga kemampuan mengaplikasikan kompetensinya dan memiliki softskill yang memadai.
Peran Perguruan Tinggi harus mampu memberikan bekal bagi lulusannya bukan hanya hardskills, tetapi juga softskills yang cukup kepada mahasiswa. Hardskills antara lain terdiri dari ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni (knowledge of field) dan pengetahuan tentang teknologi (knowledge of technology). Sementara itu, softskills antara lain terdiri dari kemampuan berkomunikasi baik lisan, tulisan, maupun gambar (oral and written communication), kemampuan bekerja secara mandiri atau di dalam tim (ability to work independently and in team setting), kemampuan berlogika (logical skills), dan kemampuan menganalisis (analytical skills).
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa untuk mencapai puncak keberhasilan, bukan hanya hardskills yang dibutuhkan, tetapi juga softskills. Bahkan dalam banyak hal, keunggulan seseorang pada softskills justru menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan hidupnya.
Potensi diri mahasiswa yang terdiri dari cipta, rasa dan karsa yang akan diaktualisasikan dalam ”karya” baik prestasi maupun kreasinya harus terus menerus diasah dan dikembangkan agar terbentuk jiwa kewirausahaan dan wawasan kemandiriannya sebagai bekal kesuksesannya kelak setelah menjadi alumni Perguruan Tinggi. Disitulah pentingnya jiwa kewirausahaan dan kemandirian.
0 Response to "PEMAHAMAN TENTANG KEWIRAUSAHAAN "
Post a Comment