Peran dan Keahlian Manajer

Peran dan Keahlian Manajer. Manajer dapat ditemui pada semua tingkat dan semua bidang dalam suatu organisasi. Sebuah jalur karier dalam organisasi dapat berada dalam satu bidang atau dapat berada dalam beberapa bidang. Oleh karena itu, manajer seharusnya berusaha untuk memahami di mana posisi mereka saat ini di dalam organisasi, dan jalur apa yang mereka kejar untuk tujuan karier mereka. Tanpa memandang tingkat dan bidang dalam suatu organisasi, semua manajer harus memainkan peran tertentu dan mempunyai ketrampilan tertentu jika mereka ingin sukses. Konsep suatu peran, dalam hal ini sama dengan peran seorang aktor dalam suatu teater. Seseorang melakukan beberapa hal tertentu, menemukan beberapa kebutuhan dalam organisasi, dan memiliki tanggungjawab tertentu. Dalam bagian ini akan dijelaskan peran dasar yang dimainkan seorang manajer dan ketrampilan-ketrampilan yang mereka perlukan dalam menjalankan organisasi. 

Henry Mintzberg (dalam Griffin, p 17) menawarkan sejumlah pendangan yang menarik tentang hakikat peran manajerial. Mintzberg menyimpulkan bahwa terdapat kesamaan dalam tingkah laku manajer pada semua tingkatan . Semua manajer mempunyai otoritas formal terhadap unit organisasinya, dan mereka menerima status dari otoritas tersebut. Ststus ini menyebabkan semua manajer terlibat dalam hubungan antar pribadi dengan bawahan, rekan dan bawahan, yang pada gilirannya mereka memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan . Berikut ditampilkan peran dasar manajer seperti pada tabel 1. 


Peran Interpersonal. Ada tiga peran interpersonal yang melekat pada pekerjaan manajer yaitu manajer sering diminta untuk berfungsi sebagai kepala figur (figurhead), berperan sebagai pemimpin (leader) dan sebagai penghubung (liason). Kepala figur Berperan sebagai tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial seperti menyambut tamu, menghadiri upacara-upacara pembukaan kantor/perusahaan baru, pernikahan bawahan dan pekerjaan sejenisnya. Pemimpin (Leader), tugas yang melekat pada peran pemimpin ini seperti merekrut, melatih, memotivasi karyawan. Akhirnya manajer harus berperan sebagai penghubung (liaison) yaitu dengan berhubungan dengan orang yang bukan bawahan atau bukan atasannya. 

Peran Informasional. Ada tiga peran yaitu pengawas, penyebar informasi dan juru bicara. Menerima dan meneruskan informasi merupakan aspek penting dalam pekerjaan seorang manajer. Manajer membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang benar dalam organisasinya tergantung pada informasi yang diterima atau disalurkan melelui manajer tersebut.Peran sebagai pengawas, manajer secara terus-menerus mencari informasi yang dapat digunakan untuk keperluannya. Manajer mancari, mengumpulkan informasi melalui hubungan pribadinya. Peran pengamat memungkinkan manajer menjadi orang yang memiliki informasi yang terbaik dalam organisasinya. Peran kedua sebagai penyebar informasi, manajer menyebarkan informasi yang penting., mengirimkan kembali informasi yang relevan ke orang lain di tempat kerjanya. Ketika peran sebagai pengawas dan penyebar informasi dipandang secara bersamaan manajer muncul sebagai penghubung dalam rantai komunikasi organisasi. Peran sebagai juru bicara, secara formal memberikan informasi pada orang-orang yang berada di luar organisasinya 

Peran pengambil keputusan. Ada empat peran pembuat keputusan yang dapat diambil oleh manajer. Peran wirausaha (enterpreneur) manajer berusaha menyempurnakan unitnya, manajer membuat suatu gagasan yang baik, membuat suatu program agar ide/gagasan itu dapat terwujut.. Sebagai pemadam keributan, ia bertindak terhadap keadaan yang berada di luar pengendaliannya, seperti pemogokan, kebangkrutan, pembatalan kontrak dan sejenisnya. Sebagai pembagi sumberdaya, manajer bertanggungjawab dalam menentukan bagaimana dan kepada siapa sumberdaya yang ada dapat digunakan organisasi. Peran keempat sebagai negosiator/perunding, manajer melakukan perundingan dengan organisasi lain melalui konsultan. Manajer menggunakan waktunya sebagai perunding, karena para manajerlah yang mempunyai informasi dan otoritas . 

Manajer yang berhasil ada tambahan keahlian. Keahlian manajer menurut Griffin (2002) ada keahlian teknis, interpersonal, konseptual, diagnostik, komunikasi, pengambilan keputusan dan manajemen waktu. Sedangkan menurut Paul Hersey (1995) keahlian manajer dibedakan menjadi keahlian teknis, manusiawi/sosial dan keahlian konsep . Dari dua pendapat tentang keahlian manajer tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajer mempunyai tiga keahlian yaitu teknis, konsep dan sosial/manusiawi (yang didalamnya termasuk keahlian interpersonal, diagnostik, komunikasi ). Keterkaitan antara tingkatan manajemen dengan keahlian dapat digambarkan seperti di bawah. 





Keahlian Teknis (technical skill) adalah keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan atau memahami suatu jenis pekerjaan tertentu yang dilaksanakan dalam organisasi. Ketrampilan teknis sangat penting terutama bagi manajer lini pertama. Manajer lini pertama menghabiskan waktunya melatih bawahan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Mereka harus mengetahui bagaimana cara melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepada bawahan yang meraka awasi jika mereka ingin jadi manajer yang berhasil 

Keahlian Konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan manajer untuk berpikir secara abstrak. Manajer perlu memikirkan dan memahami keseluruhan organisasi dan lingkungannya, untuk memahami bagaimana semua bagian dari organisasi berjalan bersama, dan untuk memandang organisasi secara holoistik.ketrampilan konsep ini menuntut manajer berpikir strategis dan membuat keputusan dengan dasar yang luas untuk melayani semua orang-orang yang berada dalam organisasinya. 

Keahlian sosial/manusiawi ( social skill/ human skill) adalah kemampuan untuk bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu maupun kelompok. 

Keahlian interpersonal ( interpersonal skill ) adalah kemampuan untuk memahami, memotivasi, dan komunikasi dengan individu maupun kelompok. Manajer harus dapat bergaul dengan bawahan, rekan kerja, ataupun mereka yang di atasnya. Manajer dengan keahlian interpersonalnya dapat memliki reputasi yang baik dalam menangani orang dan memiliki pemikiran yang strategis. 

Keahlian diagnostik (diagnostik skill) adalah kemampuan manajer untuk memvisualisasikan jawaban yang paling sesuaidengan situasi tertentu. Seorang manajer dapat mendiagnosa atau menganlisis masalah yang terjadi dengan mempelajari gejala-gejalanya 

Keahlian komunikasi (communication skill) adalah kemampuan manajer untuk mengirimkan ide atau informasi kepada orang lain dan menerima ide atau informasi dri orang lain. Keahlian ini memungkinkan manajer mampu mengirimkan ide kepada bawahan sehingga mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dan untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan rekan-rekan kerja sehingga bekerjasama dengan tepat, dan untuk dapat memberi informasi kepada manajer yang lebih atas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peran dan Keahlian Manajer"

Post a Comment