PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN TETRASIKLIN


Karena penggunaan yang berlebih, dewasa ini terjadi resistansi yang mengurangi efektivitas tetrasiklin. Penyakit yang obat pilihannya golongan tetrasiklin ialah:
1.      Riketsiosis
      Perbaikan yang dramatis tamapak setelah pemberian golongan tetrasiklin. Demam mereda dalam 1-3 hari dan ruam kulit menghilang dalam 5 hari. Perbaikan klinis yang nyata telah tampak 24 jam setelah terapi dimulai.
2.      Infeksi Klamidia
a.       Limfogranuloma venereum.
              Untuk penyakit ini golongan tetrasiklin merupakan obat pilihan utama. Pada infeksi akut diberikan terapi selama 3-4 minggu dan untuk keadaan kronis diberikan terapi 1-2 bulan. Empat hari setelah terapi diberikan bubo mulai mengecil.
b.      Psikatosis
      Pemberian golongan tetrasiklin selama beberapa hari dapat mengatasi gejala klinis. Dosis yang digunakan ialah 2 gram per hari selama 7-10hari atau 1 gram per hari selama 21 hari.
c.       Konjungtivitis inklusi
      Penyakit ini dapat diobati dengan hasil baik selama 2-3 minggu dengan memberikan salep mata atau obat tetes mata yang mengandung golongan tetrasiklin.
d.      Trakoma
      Pemberian salep mata golongan tetrasiklin yang dikombinasikan dengan doksisiklin oral 2 x 100 mg/hari selama 14 hari memberikan hasil pengobatan yang baik.


e.       Uretritis nonspesifik.
      Infeksi yang disebabkan oleh Ureaplasma urealyticum atau Chlamydia trachomatis ini terobati baik dengan pemberian tetrasiklin oral 4 kali 500 mg sehari selama 7 hari. Infeksi C.trachomatis seringkali menyertai uritritis akibat gonokokus.
3.      Infeksi Mycoplasma Pneumoniae
Pneumonia primer atipik yang disebabkan oleh mikroba ini dapat diatasi dengan pemberian golongan tetrasiklin. Walaupun penyembuhan klinis cepat dicapai Mycoplasma pneumoniae mungkin tetap terdapat dalam sputum setelah obat dihentikan.
4.      Infeksi Basil
a.       Bruselosis
      Pengobatan dengan golongan tetrasiklin memberikan hasil baik sekali untuk penyakit ini. Hasil pengobatan yang memuaskan biasanya didapat dengan pengobatan selama 3 minggu. Untuk kasus berat, seringkali perlu diberikan bersama streptomisin 1gram sehari IM.
b.      Tularemia
      Obat pilihan utama untuk penyakit ini sebenarnya ialah streptomisin, tetapi terapi dengan golongan tetrasiklin juga memberikan hasil yang baik.
c.       Kolera
      Doksisiklin dosis tunggal 300 mg merupakan antibiotik yang efektif untuk penyakit ini. Pemberian dapat mengurangi volume diare dalam 48 jam.
d.      Sampar
      Antibiotik terbaik untuk mengobati infeksi ini ialah streptomisin. Bila streptomisin tidak dapat diberikan, maka dapat dipakai golongan tetrasiklin. Pengobatan dimulai dengan pemberian secara IV selam 2 hari dan dilanjutkan dengan pemberian per oral selama 1 minggu.
5.      Infeksi Kokus
Golongan tetrasiklin sekarang tidak lagi diindikasikan untuk infeksi stafilokokus maupun streptokokus karena sering dijumpai resistensi. Tigesiklin efektif untuk infeksi kulit dan jaringan lunak oleh streptokokus dan stafilokokus (termasuk MRSA)
6.      Infeksi Venerik
a.       Sifillis
      Tetrasiklin merupakan antibiotik pilihan kedua setelah penisilin untuk mengobati sifillis. Dosisnya 4 kali 500 mg sehari per oral selama 15 hari. Tetrasiklin juga efektif untuk mengobati chancroid dan granuloma inguinal. Karena itu dianjurkan memberikan dosis yang sama dengan dosis untuk terapi sifilis.
7.      Akne Vulgaris
Tetrasiklin diduga menghambat produksi asam lemak dari sebum. Dosis yang diberikan untuk ini ialah 2 kali 250 mg sehari selama 2-3 minggu, bila perlu terapi dapat diteruskan sampai beberapa bulan dengan dosis minimal yang masih efektif.
8.      Penyakit Paru Obstruksi Menahun
Eksaserbasi akut penyakit paru obstruktif menahun dapat diatasi dengan doksisiklin oral 2 kali 100 mg/ hari. Antibiotika lain yang juga bermanfaat ialah kotrimoksazol dan koamoksiklav.
9.      Infeksi Intraabdominal
Tigesiklin efektif untuk pengobatan infeksi intraabdominal yang disebabkan oleh E. Coli, C.freundii, E.faecalis, B.fragilis dan kuman-kuman lain yang peka.
10.  Infeksi lain
a.       Aktinimikosis
      Golongan tetrasiklin dapat digunakan untuk mengobati penyakit ini bila penisilin G tidak dapat diberikan kepada pasien.
b.      Frambusia
      Respons penderita terhadap pemberian golongan tetrasiklin berbeda-beda. Pada beberapa kasus hasilnya baik, yang lalin tidak memuaskan. Antibiotik pilihan utama untuk penyakit ini ialah penisilin.

c.       Leptospirosis
      Walaupun tetrasiklin dan penisilin G sering digunakan untuk pengobatan leptospirosis, efektifitasnya tidak terbukti secara mantap.
d.      Infeksi saluran cerna
      Tetrasiklin mungkin merupakan ajuvan yang bermanfaat pada amubiasis intestinal akut, dan infeksi Plasmodium falciparum. Selain itu mungkin efektif untuk disentri yang disebabkan oleh strain Shigella yang peka.
11.  Penggunaan Topikal
Pemakaian topikal hanya dibatasi untuk infeksi mata saja. Salep mata golongan tetrasiklin efektif untuk mengobati trakoma dan infeksi lain pada mata oleh kuman Gram-positif dan Gram-negatif yang sensitif. Selain itu salep mata ini dapat pula digunakan untuk profilaksis oftalmia neonatorum pada neonatus (1)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN TETRASIKLIN"

Post a Comment