PENILAIAN DAN KARAKTER OBLIGASI
Jenis-jenis obligasi :
· debentures
· subordinates debentures
· mortgage bonds
· euro bonds
· zero and very low coupon bonds
· junk bonds
Definisi nilai :
· nilai buku : nilai aktiva yang diperliahtkan pada laporan neraca perusahaan yang mengagambarkan biaya histories aktiva daripada nilai pasar sekarang atau nilai pengganti.
· nilai likuidasi : jumlah uang yang diterima jika aktiva dijual secara individu dan bukan bagian dari perusahaan
· nilai pasar : nilai yang berlaku di pasar.
· nilai intrinsic atau ekonomis : nilai sekarang arus kas masa depan aset yang diharapkan.
Nilai sebuah asset adalah sama dengan nilai sekarang atas tingkat pengembalian yang diharapkan di masa depan (expected future cash flow), dimana cahs flow ini didiskontokan ke masa kini dengan menggunaan required rate of return.
Komponen dalam menghitung nilai obligasi :
ü Jumlah dan waktu arus kas yang akan diterima
ü Tanggal jatuh tempo obigasi
ü Required rate of return
Penilaian Obligasi : Lima Hubungan Penting
1. Nilai obligasi berbanding terbali dengan perubahan investor required rate of return (tingkat bunga). Atau ketika suku bunga meningkat, nilai obligasi menurun. Hal ini disebabkan pembayaran bunga dan nilai par dari obligasi bersifat tetap sehingga required rate of return yang tinggi dari investor dapat dicapai dengan cara membayar harga yang lebih rendah untuk obligasi tersebut.
2. nilai pasar dari obligasi akan lebih kecil dari nilai parnya jika required rate of return investor lebih besar dari bunga obligasi (terjadi discount), dan sebaliknya.
3. Semakin dekat tanggal jatuh tempo, nilai pasar obligasi akan semakin mendekati nilai parnya.
4. Obligasi jangka panjang memiliki risiko tingkat suku bunga (interest rate risk) yang lebih besar dibandingkan obligasi jangka pendek. Hal ini disebabkan pemegang obligasi jangka panjang akan terkunci terhadap perubahan suku bunga.
5. Sensitivitas obligasi terhadapa perubahan suku bunga tidak hanay tergantung pada lamanya waktu jatuh tempo tetapi juga pola arus kas yang dihasikan obligasi tersebut.
Durasi : ukuran tingkat reaksi harga obligasi terhadap perubahan rsuku bunga. Juga waktu jatuh tempo rata-rata tertimbang tiap tahun adalah nilai sekarang arus kas untuk tahun itu.
Bab VIII PENILAIAN SAHAM
Saham preferen adalah sekuritas hybrid yang memiliki karakteristik saham biasa dan obligasi. Sama dengan saham biasa karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo, tidak membayar dividen bukan berarti bangkrut, dan dividen tidak deductible sedangka sifat obligasi adalah jumlah obigasi yang terbatas. Sedangkan saham biasa menunjukkan kepemilikan perusahaan.
Penilaian saham : à dividen discount model
à P/E Ratio
Bab IX TEKNIK PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)
Kriteria keputusan penganggaran modal :
A. Payback period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal.
Keuntungan :
· Menggunakan arus kas, bukan accounting profit
· Mudah
· Sering digunakan sebagai alat penyaring kasar untuk menghilangkan proyek dengan tingkat pengembalian yang tidak nyata hingga tahun–tahun akhir.
· Menekankan pada pengembalian yang lebih awal yang lebih pasti dan memberikan kebutuhan likuiditas bagi perusahaan.
Kerugian :
· Tidak memperhitungkan Aksioma 2
· Semua arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali diabaikan.
Untuk menanggulangi kelemahan 1 muncullah Discounted payback period. Namun masih mempunyai kelemahan, yaitu accept-reject kriteria bersifat arbiter
B. Net Present Value (NPV) adalah nilai sekarang free cash flow setelah pajak dikurangi pengeluaran awal proyek. Perbedaan nilai sekarang arus kas dengan pengeluaran awal menetukan nilai bersih atas penerimaan investasi dalam nilai uang masa sekarang.
Kriteria : NPV ≥ 0 à Terima
NPV < 0 à Tolak
NPV = 0 à Terima, karena proyek tersebut memberikan pengembalian yang sama dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan.
Keuntungan :
· Menggunakan arus kas
· Menggunakan perbandingan yang logis antara keuntungan dan biaya
· Penerimaan proyek akan meningkatkan nilai perusahaan à konsisten dengan tujuan perusahaan
Kerugiannya membutuhkan peramalan jangka panjang atas penambahan arus kas yang diterima.
C. Profitability index atau benefit/cost ratio adalah rasio nilai sekarang dari free cash flow terhadap pengeluaran awalnya.
Kriteria : PI ≥ 1 à Terima
PI < 1 à Tolak
Antara NPV dan PI akan selalu menghasilkan keputusan terima dan tolak yang sama walaupun tidak dalam urutan yang sama.
Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV
D. Internal rate of return, tingkat pengembalian yang menyeimbangkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dengan peneluaran awal proyek.
Kriteria : IRR ≥ Required rate of Retun à Terima
IRR < Required rate of Retun à Tolak
Jika IRR = Required rate of Retun, maka proyek tersebut diterima karena perusahaan mendapatkan Required rate of Retun seperti yang disyaratkan pemegang saham. IRR juga akan menghasilkan keputusan terima tolak yang sama dengan NPV dan PI
Keuntungan dan Kerugian sama dengan NPV dan PI
Kerugian tambahan :
· sulit dihitung jika tidak menggunakan kalkulator keuangan.
· Asumsi tingkat reinvestasi à NPV mengasumsikan bahwa arus kas yang diterima akan diinvestasikan kembali dengan required rate of return sedangkan reinvestment rate IRR menggunakan tingkat IRR.
NPV lebih baik karena arus kasnya :
ü dikembalikan ke pemegang saham yang menghendaki required rate of return
ü diinvestasikan kembali dimana investor luar juga menuntut required rate of return
Dengan kelemahan tersebut muncullah MIRR yang menggunakan asumsi bahwa semua arus kas masuk sepoanjang usi proyek akan diinvestasikan kembali pada required rate of return samapi usia nproyek yang disebut Terminal Value (nilai akhir proyek). MIRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas keluar (Initial Outlay dengan Terminal Value proyek.
0 Response to "PENILAIAN DAN KARAKTER OBLIGASI "
Post a Comment