Penggunaan facebook sebagai media Internet Marketing

Theresia Alix Retno 

070810053 

ABSTRAK 

Penelitian ini mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran butik online di Surabaya melalui facebook. Facebook merupakan jejaring sosial yang paling banyak digunakan di dunia, bahkan menurut hasil survei Global Monitor (Prihadi: 2009) Indonesia merupakan Negara dengan pengguna facebook terbesar di benua Asia dan Australia. Perkembangan facebook sekarang ini tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi, namun sudah merambah ke dunia pemasaran, salah satunya butik online. Fashion merupakan hal yang akan dan selalu dibutuhkan orang (Gladys: 2012). Maka dari itu butik online menjadi sangat digemari. Dengan karakteristik facebook yang terbuka pada seluruh penggunanya memunculkan persaingan antar pemasar. Persaingan tersebut menjadi tantangan bagi pemilik butik online agar dapat bersaing secara sehat dengan kompetitor yang ada. Salah satu upayanya adalah dengan menentukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan kekayaan data mengenai strategi komunikasi pemasaran butik online di Surabaya melalui facebook. Peneliti menentukan 5 butik online sebagai objek penelitian dengan menggunakan purposive random sampling. Penelitian ini menggunakan metode observasi untuk melihat secara langsung kegiatan komunikasi pemasaran butik online terpilih dan wawancara mendalam (in-depth interview) untuk mengkroscek hasil observasi yang dilakukan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa internet marketing mampu memfasilitasi penerapan tools dalam promotional mix secara terintegrasi, dan berbeda dengan cara konvensional. Selanjutnya adalah pemasaran butik online menggunakan tools advertising, sales promotion, direct marketing, public relations, dan personal selling dengan taktik yang bervariasi. 


Latar Belakang Masalah 

Fokus penelitian ini adalah strategi komunikasi pemasaran butik online di Surabaya melalui facebook. Utamanya dilakukan oleh para pemilik butik online di Surabaya yang menggunakan facebook sebagai media promosi, dan tidak memiliki toko ritel. Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia telah mencapai masa teknologi berbasis internet, di mana pengunaan internet menjadi hal yang umum sehingga online shopping dalam kegiatan promosi pun tidak lagi terbatas pada media konvensional, tetapi juga melalui media modern, yaitu internet. “Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekadar pengembangan produk yang baik, penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan konsumen, dan subyek yang dikomunikasikan harus membuka peluang”, (Machfoedz, 2010:1). Sesuai yang dinyatakan oleh Machfoedz (2010), pemasaran modern, atau pemasaran masa kini tidak lagi sekedar menentukan hal-hal umum seperti produk, penetapan harga dan distribusi yang merupakan bauran ekonomi namun juga perusahaan harus membangun komunikasi dengan konsumen. Perusahaan-perusahaan harus mengerti siapa konsumennya (target market), sehingga apa yang dikomunikasikan dapat sesuai dengan karakteristik konsumennya. Setelah pemasar dapat menentukan hal-hal di atas dengan tepat, barulah dapat diketahui bagaimana cara berpromosinya. Ada banyak sarana dalam promosi yang bisa digunakan oleh pemasar dalam memasarkan produknya, yaitu iklan (advertising), penjualan langsung (direct marketing), promosi penjualan (sales promotion), penjualan secara personal (personal selling), hubungan masyarakat (public relations), dan internet marketing. Keseluruhan promotional tools tersebut haruslah bisa diintegrasikan dengan baik, karena tiap-tiap sarana tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Apabila kesemuanya disatukan dan diintegrasikan dengan baik maka akan tercipta konsep pemasaran terpadu yang menjadikan promosi lebih efektif dan efisien (Machfoedz, 2010). Pada perkembangan komunikasi pemasaran internet marketing merupakan sarana yang sedang marak dibicarakan, dan digunakan di 

seluruh daerah. Bahkan perkembangan internet pun dari tahun ke tahun semakin meningkat penggunanya di seluruh dunia termasuk Indonesia, yang pertumbuhannya meningkat rata-rata 3 juta pengguna pada 10 tahun terakhir (Nugraha: 2007). Dengan pertumbuhan tingkat pengguna internet di Indonesia yang selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya, maka layanan belanja secara online juga mengalami peningkatan mengikuti tumbuhnya minat belanja secara online. Menurut Detikinet.com tren pertumbuhannya di tahun 2010 tergolong cukup signifikan. Bahkan menurut survei Nielsen Global Online 2007, menunjukkan 51 persen populasi pengguna Internet pernah berbelanja secara online. “Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia bisa menjadi pasar potensial bagi penjualan lewat internet,” kata Direktur Eksekutif Client Solutions Nielsen Indonesia Catherine Eddy dalam keterangan pers “Nielsen Asia-Pacific Online Shopping Survey”. Karena itu, ia yakin jumlah pengakses online shopping di Indonesia bakal tumbuh secara bertahap (Nielsen Wire: 2010). Karena tuntutan hidup manusia yang serba cepat sekarang ini, khususnya masyarakat di kota-kota besar yang memiliki berbagai kebutuhan dengan keterbatasan waktu berbelanja, online shopping telah menjadi salah satu alternatif. Hal ini didukung oleh pernyataan Kotler (2007:5), mengenai perkembangan pasar saat ini: 



”Terjadi pemutusan rantai perantara yang substansial dari pedagang grosir ke pengecer yang disebabkan oleh perdagangan secara elektronik. Bisa dikatakan semua produk saat ini tersedia tanpa harus mengunjungi toko,” (Kotler, 2007:5). 



Berdasarkan pernyataan Kotler tersebut dapat kita lihat bahwa dengan internet (elektronik), kita dapat menemukan semua produk di internet tanpa harus mendatangi toko, bahkan hingga pada makanan dan peralatan rumah tangga sekarang juga dapat kita temukan di internet. 



”Katalog-katalog yang dicetak dengan biaya mahal telah menghilang. Transaksi bisnis melalui internet bahkan telah meningkat lebih cepat dari transaksi konsumen secara 

online” (Kotler 2007:5). 



Selanjutnya menjelaskan tentang benefit, Kotler (2007), membeli kebutuhan barang dan jasa melalui internet sudah menjadi suatu rutinitas konsumen saat ini. Pemasar dapat memasarkan produknya dengan lebih efektif dan efisien melalui media internet. Para pemasar tidak perlu mengeluarkan uang untuk promosi dengan menggunakan brosur, katalog, bayar pegawai, dll, karena konsumen sekarang lebih senang melihat iklan, menandai situs-situs yang mereka suka, dan akan lebih memilih membuang brosur-brosur yang pemasar berikan. Hal ini juga dinyatakan oleh Kotler (2007:7) bahwa iklan TV massal telah jauh berkurang dengan hadirnya 500 channel. Jumlah media cetak seperti koran dan majalah berkurang drastis. Di sisi lain, para pemasar dapat mencapai target pemasaran mereka secara lebih efektif dengan memasang iklan secara online di majalah-majalah online. “Demam shopping online bukan hal baru, namun manfaat shopping online lebih praktis dan cepat. Apalagi saat ini ada istilah time more valuable than money”, (YorisSebastian: 2009).Ternyata bisnis melalui media online menurut Pavlick (1996:250) sudah ada sejak tahun 1994. Bahkan menurut Yoris Sebastian, yang 

merupakan Chief Creative Officer OMG Consulting, sekarang ini waktu lebih berharga dibandingan dengan uang. Maka dari itu dengan adanya online shopping, orang dapat menghemat waktu mereka. Sehingga waktu yang tersisa bisa mereka gunakan untuk mencari uang tambahan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penggunaan facebook sebagai media Internet Marketing"

Post a Comment