Penanganan dan pengobatan leukemia

Penanganan penyakit leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan leukemia bisa dilakukan dengan tunggal ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini: 



1. Chemotherapy/intrathecal medications 

2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan 

3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang) 

4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik 

5. Transfusi sel darah merah atau platelet. 

Pengobatan pada leukemia akut terdiri dari 3 fase, yaitu terapi induksi remisi (bertujuan untuk mempercepat induksi remisi klinik dan hematologi lengkap), terapi konsolidasi, dan terapi pemeliharaan pada ALL (untuk AML terdapat 2 pilihan, yaitu transplantasi hematopoietic stem cell atau pemberhentian terapi). 


Pilihan terapi pada ALL, sebagai berikut: 

Sedangkan terapi pada AML, terapi induksi menggunakan obat yang toksik untuk sel sumsum yang normal. Oleh karena itu pasien memerlukan pelayanan suportif yang intensif selama periode toksik kemoterapi induksi sebelum remisi diperoleh. Antara lain transfuse trombosit untuk mencegah pendarahan. G-CSF untuk memperpendek periode neutropenia dan antibiotic bakterisid dan tranfusi granulosit untuk melawan infeksi. Rancangan pengobatan AML sebagai berikut: 




Setelah dilakukan terapi induksi remisi, jika terjadi remisi, pasien melakukan terapi berikutnya, akan tetapi apabila terjadi kekambuhan pada saat pasien dalam keadaan remisi, obat yang sama dapat digunakan untuk melakukan terapi induksi ulang. Jika terjadi resistensi, maka dilakukan terapi ulang induksi dengan menggunakan obat lain dalam berbagai kombinasi. 

Sedangkan untuk terapi leukemia mielogenus kronis, terapi bertujuan untuk menurunkan granulosit ke dalam jumlah yang normal, meningkatkan konsentrasi hemoglobin sampai normal, dan menghilangkan gejala metabolik. Sediaan yang digunakan untuk memperoleh remisi adalah dengan interferon alfa IV atau busulfan IV, dengan alkilator oral atau dengan hidroksiurea. Terapi penyinaran local pada limpa juga digunakan. Tahap awal penyakit, pengobatan dimaksudkan untuk mengecilkan ukuran limpa dengan cepat, menurunkan jumlah leukosit dan meningkatkan perasaan sehat pada pasien. Untuk pasien berumur < 55 tahun sebaiknya melakukan transplantasi sumsum tulang alogenik ketika pasien remisi dan sebaiknya dalam tahun pertama setelah diagnosis ditegakkan. 

Pada LLK, pengobatan berbeda dengan LMK. Pada LMK, neoplasma proliferative memerlukan pengobatan sistemik untuk simptomatik, sedangkan pada LLK hasil dari akumulasi lambat limfosit monoclonal B. Pada pasien yang penyakitnya terbatas pada limfositosis darah perifer, sebaiknya tidak dilakukan pengobatan, kecuali jumlah limfosit di atas 150.000/µL. terapi menggunakan kortikosteroid, alkilator atau fludarabin. Tujuan pengobatan adalah menghilangkan manifestasi sistemik penyakit. Terapi dihentikan ketika keadaan pasien sudah stabil, dengan tetap melakukan monitoring untuk mendeteksi gejala yang kembali timbul. 



DESKRIPSI KASUS 

Seorang wanita 50 tahun, masuk RS dengan keluhan mual dan muntah yang menetap, rigor, nyeri mulut yang parah satu minggu setelah kemoterapi dimulai. Tiga minggu yang lalu dia masuk UGD dengan fatigue yang progresif, kurang energy dalam beberapa minggu, sakit tenggorokan, kongesti nasal dan radang gusi. Hasil pemeriksaan dia didiagnosis AML (Acut Myelogenous Leukimia) dan dimulai kemoterapi induksi dengan cytarabine dan daunorubicin. 

Hasil pemeriksaan fisik : 



KU : diaphoretic, lemah 

VS : 

- TB 168 cm 

- BB 55,5 kg 

- BP 110/56 mmHg 

- Suhu badan 39,50 C 

- RR 20 (12-18x/menit) 

- HR 100 (60-80 x/menit) 

- BSA 1,6 m2 



HEENT : Gingival hyperplasia, erythematous buccal cavity 

COR, CHEST, EXT, NEURO : Normal 

Hasil tes pemeriksaan : 

Normal: 

Na : 138 (normal) 135-150 mmol/L 

K : 3.1 (rendah) 3,5-5 mmol/L 

Cl : 115 (tinggi) 98-107 mmol/L 

HCO3 : 22 (rendah) 24 mEq/L 

BUN : 9 (normal) 8-20 mg/dL 

Cr : 1 (normal) 0,6-1,2 mg/dL 

Hct : 21 (rendah) 35-45 % 

Hgb : 8 (rendah) 12-15,5g/dL 

Lkc : 0.3 x 103 (rendah) 4,8-10,8 x 103/mm3 

Plts : 134 x 103 (rendah) 150-450 x 103/mm3 

Ca : 8.0 (rendah) 8,5-10 mg/dL 

PO4 : 2 (rendah) 2,5-4,5 mg/dL 

PT : 10 (rendah) 11,5-14,5 detik 

INR : 1.8 (rendah) 2,0-2,5 



Bone marrow biopsy : hypocellular marrow 

Peripheral smear : no blast 

Blood culture : negatif 

CXR : normal 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penanganan dan pengobatan leukemia"

Post a Comment