Pemahaman Total Asam Laktat
Total Asam Laktat
Pada
Tabel 5 dapat dilihat bahwa penambahan susu kedelai dapat meningkatkan asam
laktat sekitar 0,35 – 0,45 ml. Pemecahan glukosa dalam sel BAL menghasilkan
energi untuk aktivitas BAL yang akan menghasilkan senyawa lain termasuk asam
laktat. Asam laktat yang dihasilkan oleh BAL akan tersekskresikan keluar sel
dan akan terakumulasi dalam cairan fermentasi.
Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa total asam laktat terbesar adalah pada
isolat Lactobacillus plantarum dengan
proporsi susu kedelai 100%. Hal ini dikarenakan Lactobacillus plantarum mempunyai aktivitas laktase sangat tinggi, dan
dapat menghasilkan dan melepaskan laktase melalui perut dan usus kecil,
memfasilitasi pencernaan laktosa (Anonymous 4, 2005). Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulandari, Kumalaningsih dan Susanto (2001), dengan adanya aktivitas
fermentasi BAL pada substrat susu kacang-kacangan dapat meningkatkan kadar asam
laktat, kadar protein terlarut dalam substrat. Asam laktat yang ada dalam
substrat akan memberikan flavor pada susu kacang-kacangan, sedangkan peningkatan
kadar protein terlarut akan meningkatkan nilai gizi susu kacang-kacangan.
Tabel 5. Hasil Rerata
Total Asam Laktat
dari Proporsi Susu
Sapi dan
Kedelai dengan
Isolat Lactobacillus casei dan
Lactobacillus
plantarum
Kode Isolat
|
Proporsi Susu Sapi dan Susu Kedelai (S)
|
Rerata Total Asam Laktat (ml)
|
L1
L1
L1
L2
L2
L2
|
S1
S2
S3
S1
S2
S3
|
0,35
0,35
0,35
0,25
0,35
0,45
|
Kode Isolat
|
Proporsi
Susu Sapi dan Susu Kedelai (S)
|
Rerata Total Asam Laktat (ml)
|
L2
L2
L1
L2
L1
L2
L2
L1
L1
L1
L2
L2
|
S1
S3
S1
S1
S2
S2
*
S2
S1
S3
S3
S3
S2
|
0,3
0,5
0,3
0,2
0,4
0,3
0,4
0,4
0,4
0,3
0,4
0,3
|
4.2 Uji pH.
Selama proses fermentasi menjadi
yoghurt terjadi perubahan pH. Susu kedelai yang awalnya mempunyai pH 6,66
setelah difermentasi selama 12 jam dengan menggunakan bakteri Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum mengalami penurunan
pH yakni berkisar antara 5,5 - 5,665 seperti terlihat pada Tabel 6. Thompson
dan Brittin, 1990; Yazici, Alvares dan Hansen, 1997; Granata dan Morr, 1996
dalam Widowati dan Misgiyarta, 2003 menjelaskan bahwa pH yoghurt 3,81 yang
dihasilkan oleh starter yoghurt komersial hampir sama dengan pH yoghurt susu
penuh yaitu 3,97 dan pH yoghurt 4,32 yang dihasilkan oleh starter dari kultur
murni sesuai dengan pH yoghurt susu kedelai yaitu 4,4 – 4,8.
Dari
seluruh karbohidrat dalam susu kedelai, hanya 12-14% yang dapat digunakan tubuh
secara biologis. Karbohidratnya terdiri atas golongan oligosakarida dan
golongan polisakarida. Golongan oligosakarida terdiri dari sukrosa, stakiosa,
dan raffinosa yang larut dalam air. Sedangkan golongan polisakarida terdiri
dari erabinogalaktan dan bahan-bahan selulosa yang tidak larut dalam air dan
alkohol, serta tidak dapat dicerna (Yusmarini dan Efendi, 2004).
Sukrosa yang merupakan
disakarida akan diurai terlebih dahulu menjadi monosakarida-monosakarida
penyusunnya yaitu fruktosa dan glukosa, selanjutnya glukosa akan dimanfaatkan
oleh Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum sebagai sumber
energi dan sebagian lagi akan dimetabolisir lebih lanjut menjadi asam-asam
organik terutama asam laktat. Asam-asam organik akan menurunkan pH yoghurt dari
susu kedelai (Yusmarini dan Efendi, 2004).
Tabel 6. Hasil Rerata
pH dari Proporsi Susu
Sapi dan Kedelai
dengan
Isolat Lactobacillus casei dan
Lactobacillus
plantarum
Kode
Isolat
|
Proporsi
Susu Sapi dan Susu Kedelai (S)
|
Rerata
pH
|
L1
L1
L1
L2
L2
L2
|
S1
S2
S3
S1
S2
S3
|
6,48
6,15
5,5
6,24
6,04
5,665
|
0 Response to "Pemahaman Total Asam Laktat"
Post a Comment