Pekabaran Tiga Malaikat Surga Melalui Nabi Yunus

Oleh Pdt. Hotma Saor Parasian Silitonga, M.A., M.Th., Ph.D 

Spesialis Pendalaman/Pemahaman Alkitab 

Universitas Advent Indonesia, Bandung 

Pendahuluan 



Berbicara tentang nabi Yunus, banyak orang mengenal dia sebagai “seorang nabi yang memberontak.” Mereka membaca kitab Yunus hanya konsentrasi pada riwayat hidupnya secara pribadi. Padahal tulisannya adalah sebuah khotbah yang tampil sebagai ilustrasi ilmu keselamatan yang didasarkan atas realita hidupnya. Peristiwa itu terjadi di saat bangsa Israel termasuk Yunus sedang diliputi dengan kemakmuran dunia agar dinyatakan bahwa SANG PENCIPTA ADALAH YHWH YANG MAHAKASIH DAN MAHABESAR terhadap manusia yang mahabesar dosanya. Berdasarkan realita penulisan kitab Yunus di Alkitab Perjanjian Lama, Yunus adalah seorang yang “tulus” seperti namanya. Yunus bukan “seorang nabi yang memberontak, melainkan seorang nabi yang setia.” Itulah sebabnya, Yunus adalah salah seorang “pahlawan iman” (Ibrani 11:32). Tulisannya yang diilhamkan Allah bermanfaat sebagai “pelajaran bagi umat Allah” (Roma 15:4; 2 Timotius 3:14-17). Secara garis besar keempat pasal kitab Yunus dapat dirinci sebagai berikut: 



Pasal satu menggambarkan bagaimana kerohanian semakin merosot di saat UMAT MANUSIA LARI DARI SANG PENCIPTA. Pasal dua menceritakan bagaimana rohaninya menanjak bilamana UMAT MANUSIA LARI KEPADA SANG PENCIPTA karena dia bertobat. Pasal tiga menampilkan situasi dan kondisi bilamana UMAT MANUSIA LARI BERSAMA SANG PENCIPTA yang aktif memberitakan injil sebagai saksi Raja Sorga di dunia yang penuh kemerosotan moral. Selanjutnya, di pasal empat sebagai realita hidup kekecewaan karena mengandalkan materialisme UMAT MANUSIA LARI MENDAHULUI SANG PENCIPTA. 



Berdasarkan realita pengalaman hidup Yunus ini, dengan tuntunan Roh Nubuat yang sama dengan Roh Kudus, kitab Yunus akan dieksposisi dengan arahan khusus yaitu PEKABARAN TIGA MALAIKAT SORGA MELALUI NABI YUNUS. 



Pembahasan 



A. BUDAYA HIDUP LAMA DI DALAM DOSA—HIDUP DUNIAWI (PEMBERONTAKAN)1:1 Datanglah firman YHWH kepada Yunus bin Amitai [sebelum dia jadi nabi], demikian: 1:2 "Bangunlah, pergilah [menginjil] ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah/bersaksilah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." 1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk [pergi] melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan YHWH; ia pergi turun ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu dalam arti turun untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan YHWH. 1:4 [Untuk mengajar/mendisiplin Yunus], YHWH menurunkan angin ribut/besar ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. 1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak. 1:6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa." 1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan [hasilnya] Yunuslah yang kena undi. 1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?" 1:9 Sahutnya kepada mereka [ini adalah pernyataan imannya kepada dunia yang berdosa]: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan YHWH, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." 1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan YHWH. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka. 1:11 Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora." 1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang kamu." [Yunus yang belum bertobat sungguh-sungguh ini rela mati karena ia sadar bahwa ia melawan YHWH. Peristiwa ini sama seperti Adam dan Hawa di Kejadian 3 yang melarikan diri dari Allah]. 1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora menyerang mereka. 1:14 Lalu berserulah mereka kepada YHWH, katanya: "Ya YHWH, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak bersalah, sebab Engkau, YHWH, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki." 1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk. [Di dalam laut inilah, Yunus bergumul dengan kebinasaan yaitu air besar sehingga maut menanti dirinya. Kecuali YHWH bertindak untuk menyelamatkan Yunus, ia pasti binasa. Saat ini Yunus sudah benar-benar bertobat. Itulah sebabnya], 1:16 Orang-orang itu menjadi sangat takut kepada YHWH, lalu mempersembahkan korban sembelihan bagi YHWH serta mengikrarkan nazar. [Hal ini adalah reaksi normal sebagai pernyataan ucapan syukur kepada Allah Yang Mahakuasa]. 



B. BUDAYA HIDUP BARU DALAM YHWH YANG BENAR—HIDUP SORGAWI (PERTOBATAN)1:17 Maka atas penentuan YHWH datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; [Peristiwa ini adalah pernyataan rencana keselamatan seperti kepada Adam dan Hawa di Kejadian 3] dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya. [Di dalam perut ikan ini, Yunus sudah diselamatkan. Yunus yang sudah bertobat itu pun bersyukur kepada YHWH. Itulah sebabnya sebagai sambutan sukacitanya, maka] 2:1 Berdoalah Yunus kepada YHWH, Allahnya, dari dalam perut ikan itu, 2:2 katanya: "Dalam kesusahanku [maksudnya di dalam perut bumi sementara tenggelam yang nyaris binasa] aku berseru kepada YHWH, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku. 2:3 Telah Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam, ke pusat lautan, lalu aku terangkum oleh arus air; segala gelora dan gelombang-Mu melingkupi aku. 2:4 Sehingga aku menyangka dan berkata [bahwa] telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus? [Ini adalah kerinduan seorang yang sudah bertobat sungguh-sungguh]. 2:5 Segala air telah mengepung aku, mengancam nyawaku; samudera raya merangkum aku; lumut lautan membelit kepalaku 2:6 di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya YHWH, Allahku. 2:7 Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku [Yunus merasakan situasi maut dan ia pingsan dan tenggelam di dasar laut], [namun] teringatlah aku kepada YHWH, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus [Gambaran dari Takhta Raja Sorga]. 2:8 [Memang berdasarkan realita hidup duniawi], mereka yang berpegang teguh pada berhala kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan YHWH, [pada hal Dia adalah Sang Pencipta Yang mengasihi mereka dengan setia. 2:9 Oleh sebab itulah, aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. BENARLAH INJIL YANG KEKAL ITU bahwa “Keselamatan adalah dari YHWH!" 2:10 Lalu berfirmanlah YHWH kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat. [Kemudian Yunus pulang ke rumahnya untuk mempersiapkan bekal selanjutnya agar berangkat ke kota Niniwe seperti yang pertama kali YHWH nyatakan di Yunus 1]. 



B’. BUDAYA HIDUP BARU BERSAMA YHWH YANG BENAR—HIDUP SORGAWI (PENGINJILAN)3:1 [Itulah sebabnya], Datanglah firman YHWH kepada Yunus untuk kedua kalinya [hal ini terjadi setelah Yunus bertobat sungguh-sungguh atas dasar kemurahan YHWH [Roma 2:4], demikian: 3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." 3:3 [Kali ini, karena Yunus sudah bertobat, maka] Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang besar di pemandangan YHWH, tiga hari perjalanan luasnya. 3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru/bersaksi dengan penuh kuasa Roh Kudus: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." 3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. 3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. 3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. [Hal ini menyatakan pertobatan total]. 3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik yang artinya bertobat dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. 3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." [Pernyataan YHWH ini adalah kebalikan dari yang tampil sebelum air bah di Kejadian 6]. 3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya. 



A’. BUDAYA HIDUP LAMA DI DALAM DOSA—HIDUP DUNIAWI (PERSUNGUTAN) [Sesuatu yang parallel dengan Yunus 1 di saat Yunus masih belum bertobat sungguh-sungguh]. 4:1 Itulah sebabnya, hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia. 4:2 Berdoalah ia kepada YHWH, katanya: "Ya YHWH, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? [Ini adalah sikap pikiran orang Israel tentang makna penginjilan sejati. Mereka menganggap sepi kemurahan YHWH]. Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. 4:3 Jadi sekarang, ya YHWH, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup." 4:4 Tetapi firman YHWH: "Layakkah engkau marah?" 4:5 Yunus [sebagai perwakilan dari orang Israel yang belum bertobat sungguh-sungguh] telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu. [Hal ini adalah budaya orang Israel terhadap kemurahan YHWH]. 4:6 Lalu atas penentuan YHWH Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. 4:7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. 4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." 4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati." 4:10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. 4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" [Yunus 4:10-11 adalah ayat inti untuk seluruh khotbah Yunus. Ayat ini menampilkan bahwa YHWH sangat mengasihi semua orang berdosa baik bangsa Israel yang diwakili oleh Yunus dan juga kota Niniwe. Baik Niniwe dan juta bangsa Israel adalah sama-sama orang berdosa yang melakukan kejahatan—lihat Hosea, Amos, Mikha, Yoel dan Yesaya untuk Israel. Lalu baca Nahum untuk Niniwe]. 



Rangkuman/Kesimpulan 



Ke-4 pasal kitab Yunus yang strukturnya adalah A-B-B-A (paralel terbalik). Situasi dan kondisi ini menggambarkan kesatuan cerita dan makna Alkitabiah tentang ilmu keselamatan yaitu REALITA BUDAYA HIDUP MANUSIA DI PLANET BUMI YANG BERDOSA. Sebagai penerapan khusus berdasarkan Alkitab Perjanjian Baru, hal lain yang bisa tampil adalah CERITA ANAK YANG HILANG. Yunus 1-2 adalah gambaran pertobatan anak yang sulung yaitu bangsa Israel. Yunus 3 adalah gambaran pertobatan anak yang bungsu. Kisah di Yunus 4 menggambarkan kemarahan anak yang sulung yaitu Israel karena yang bungsu bertobat. Makna cerita ini sama persis dengan pengalaman bangsa Israel/Yahudi yang diceritakan ulang di Lukas 15. Garis besar Lukas 15 adalah sebagai berikut: 



1. Lukas 15:1-2 -- Orang Parisi dan ahli Taurat bersungut kepada Yesus. 

2. Lukas 15:3-32 – Yesus menjawab persungutan itu melalui perumpamaan: 



a. Perumpamaan domba yang hilang (di luar rumah) – 15:4-7 

b. Perumpamaan uang yang hilang (di dalam rumah) – 15:8-10 

c. Perumpamaan anak yang hilang (penerapan kitab Yunus) – 15:11-32 



1) Anak sulung bertobat (Orang Israel) – Yunus 1-2 

2) Anak bungsu bertobat (Gambaran non-Israel) – Yunus 3 

3) Anak sulung marah dan bersungut – Yunus 4 



Berdasarkan realita pekabaran nabi Yunus yang terdiri atas empat pasal ini, kita dapat mengamati makna PEKABARAN TIGA MALAIKAT SORGA YANG MERUPAKAN INJIL YANG KEKAL KE SELURUH DUNIA. Pekabaran malaikat yang pertama tampil melalui ungkapan “Takutlah akan Allah yang menjadi Pencipta langit dan bumi dan segala isinya” (Yunus 1:9). Pekabaran malaikat yang kedua adalah KEBENARAN TENTANG KESELAMATAN YANG HANYA BERSUMBER DARI YHWH yang sama dengan ungkapan ORANG BENAR AKAN HIDUP OLEH IMANNYA (Yunus 2:9) Dengan demikian, siapa saja yang mengandalkan dirinya seperti Babilon di Kejadian 11 dan juga Yesaya 14, pastilah runtuh dalam arti binasa (Yunus 2:8). Akhirnya, pekabaran malaikat yang ketiga adalah evaluasi atau disiplin kasih sayang YHWH bahwa siapa saja yang melawan Sang Pencipta pasti menderita batin, apakah melalui pemberontakan ataupun melalui persungutan. Akan tetapi, siapa saja yang menyambut YHWH yang sangat mengasihi umat manusia walaupun memiliki dosa yang sangat besar, ia pasti beroleh keselamatan (Yunus 3-4). Singkatnya, berdasarkan pekabaran INJIL KERAJAAN ALLAH YANG KEKAL sejak Kejadian 1 dan seterusnya, jelaslah bahwa siapa yang bertobat pasti beroleh hidup sejati dan abadi –budaya sorgawi (Yunus 2-3), sedangkan siapa yang melawan Sang Pencipta pasti akan menderita alias suasana neraka—budaya duniawi (Yunus 1, 4). 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pekabaran Tiga Malaikat Surga Melalui Nabi Yunus "

Post a Comment