Mengenal Kebudayaan Dalam Negeri
Kebudayaan dalam negeri atau domestik merujuk kebudayaan-kebudayaan lain yang berada antara segala masyarakat di nusantara negara Indonesia. Masyarakat Jawa itu yang terbesar dan tertua dari semua masyarakat ini, yang termasuk kebudayaan dan masyarakat Sunda, Madura, Betawi, Batak dan Papua antara lain.
Banyak responden menyampaikan kekhwatiran yang mendalam tentang kebudayaan domestik yang berdampak pada masyarakat Jawa setempat di Yogyakarta. Kekhwatiran ini datang dari sejumlah pendatang baru di Yogyakarta dari wilayah-wilayah lain di Indonesia. Namun, harus diingat bahwa walaupun akan ada kenaikan sejumlah pendatang baru di Yogyakarta untuk tinggal, bekerja atau belajar di Yogyakarta, kota ini selalu terkenal sebagai kota mahasiswa yang datang dari seluruh Indonesia. Menurut pandangan saya, dampak dari kebudayaan domestik itu datang bukan diakibatkan oleh pendatang baru tetapi lebih melalui pengaruh-pengaruh lain seperti media massa.
Dampak kebudayaan domestik ini yang datang melalui media massa itu lebih cepat mempengaruhi segala pojok masyarakat Jawa di Yogyakarta sekarang ini karena penyebaran televisi sebagai sarana informasi serta penghiburan. Melalui televisi tradisi-tradisi atau cara hidup kebudayaan lain dapat ditentukan atas para penonton sarana komunikasi ini yang menghibur. Terutama kebudayaan Betawi itu karena ditempatkan di ibukota Jakarta berarti kebudayaan ini sangat mampu memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain karena berada di kota markas besar perusahaan-perusahaan televisi.
Sebagai peneliti yang telah tinggal di Yogyakarta selama dua-belas bulan ini, saya sangat sadar akan acara-acara televisi yang ditayangkan dari perusahaan-perusahaan televisi yang berasal dari setting Jakarta itu. Setiap hari, berpuluh-puluh opera sabun, drama atau film sinetron yang berasli Jakarta ditayangkan pada televisi di Yogyakarta maka berarti akan ada konsekwensi pada cara pikiran masyarakat ini, khususnya pada generasi muda yang lebih bercenderung mengikuti mode-mode yang trendi tanpa kesadaran atau yang merasa acuh tak acuh pada dampaknya pada kebudayaan Jawa mereka sendiri.
Ada dua bagian utama dari kebudayaan Jawa di Yogyakarta yang saya sangat percayai dipengaruhi oleh pengaruh kebudayaan domestik, yaitu organisasi sosial dan bahasa. Organisasi sosial itu dipengaruhi karena sering kali orang-orang muda mengindokrinasi dengan cara-cara baru berinteraksi dengan teman-temannya serta masyarakat yang datang dari bagaiamana hubungan-hubungan ditayangkan pada televisi ini. [1] Cukup banyak para responden menyampaikan rasa penyesalan arah tujuan banyak orang muda yang tidak lagi menghormati orang tuanya dan norma-norma kebudayaan Jawa itu seperti sopan santun misalnya. Saya tak ragu-ragu fenomena ini terjadi karena hasil pengaruh luar pada kebudayaan Jawa yang mentargetkan khususnya kaum muda menjadi apa yang mereka (perusahaan televisi, LSM, perusahaan negara) harapkan.
Sama seperti organisasi sosial Jawa, bahasa Jawa itu juga mulai menderita sebagaimana generasi muda itu semakin lama semakin tak acuh bekerja keras belajar tingkat-tingkat bahasa Jawa yang kompleks. (juga sebagian sosial organisasi) Malahan generasi muda ini cenderung memakai versi gaul bahasa indonesia atau bahasa Jawa ngoko (kasar) berdasarkan bagaimana interaksi dan cara ngomong para artis televisi. Kejadian ini dapat dibandingkan dengan bahasa Inggris yang menyaksi perpisahan semakin lebar antara bahasa yang baku dan non-baku.
Oleh karena itu, saya percaya bahwa hanya karena kesempatan yang baru disediakan oleh televisi dan memang sarana komunikasi seperti internet memberikan pada orang-orang dari kebudayaan dimanapun berbagai kesempatan berinteraksi mencampuradukkan kebudayaannya lebih daripada di masa lampau. Karena kecanggihan komunikasi dan transportasi sekarang ini, para pribadi dapat memilih untuk tinggal di masyarakat lain dan mengikuti tradisi-tradisinya atau memang melalui globalisasi dimana ada kebudayaan populer yang mulai muncul antara kaum muda dan digerakkan perusahaan-perusahaan antarbangsa besar yang mencobai mengontrol mode dan cara pikiran dunia ini. Jadi, sebagai pengaruh untuk mengubah kebudayaan, kebudayaan domestik seperti kebudayaan asing mengandalkan pada media massa untuk mencapai orang-orang di dunia ini dan meninggalkan kesan atau bahkan berdampak pada mereka.
0 Response to "Mengenal Kebudayaan Dalam Negeri "
Post a Comment