Komponen Utama Bahan Pangan


Komponen utama bahan pangan yaitu : air, protein, karbohidrat dan lemak. Disamping itu juga mengandung zat anorganik dalam bentuk mineral dan komponen organik misalnya vitamin, asam, antioksida, pigmen dan komponen cita rasa. Jumlah masing-masing komponen berbeda-beda tergantung sifat alamiah bahan.

  
1.   Air

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia. Fungsi air tidak pernah dapat tergantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan komponen yang penting pada bahan pangan karena air dapat mempengaruhi tekstur, penampakan serta cita rasa. Bahkan dalam makanan kering sekalipun seperti buah kering, tepung serta biji-bijian masih terkandung air dalam jumlah tertentu. Air memang bukan merupakan sumber nutrien, namun sangat esensial dalam kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup.

Semua bahan pangan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda, baik itu nabati maupun hewani. Air berperan sebagai pembawa zat-zat makanan dan sisa-sisa metabolisme serta sebagai media reaksi berbagai senyawa kimia. Air dalam bahan pangan berupa kristal yang akan terhisap pada bagian permukaan dalam jumlah sedikit. Dalam jaringan tumbuhan dan hewan mengandung air yaitu 90% daun mengandung air dan 50-65% daging mengandung air. Pada tumbuhan dan hewan air berada dalam sirkulasi cairan misalnya dalam darah dan limfa dan antara 2 sel terdapat di bagian cairan intraseluler dan cairan antar sel.

Air merupakan komponen bahan pangan yang mempengaruhi sifat  fisik, kimia dan biologis bahan pangan. Pada perubahan fisik bahan pangan, maka perubahan air akan mempengaruhi tekstur. Pada proses mikrobiologis, peranan air sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Pada proses kimiawi dalam bahan pangan, air sangat penting sebagai pelarut sebagai  reaktan reaksi hidrolisis, sebagai reaksi produk kondensasi dan sebagai modifikator aktivitas katalisator dan inhibitor.

Disamping itu sifat-sifat air dapat dikorelasikan dengan aktivitas air (Aw). Nilai Aw bukan kadar air, tetapi merupakan nilai batas terendah dari air yang tersedia untuk pertumbuhan mikroba. Jenis mikroba yang berbeda membutuhkan jumlah air yang berbeda pula untuk pertumbuhannya. Bakteri dapat tumbuh dengan baik pada Aw 0,91, jamur pada Aw 0,7-0,91 dan kapang lebih rendah lagi.

Air juga sangat berpengaruh terhadap mutu bahan pangan. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa dalam pengolahan pangan air sering dikeluarkan atau dikurangi dengan cara penguapan atau pengentalan dan pengeringan. Pengeluaran air selain mengawetkan juga untuk mengurangi besar dan berat bahan pangan sehingga memudahkan dan menghemat pengepakan.


Kandungan air sangat berpengaruh terhadap konsistensi bahan pangan, dimana sebagian besar bahan pangan segar mempunyai kadar air lebih dari 70%. Sebagai contoh sayur-sayuran dan buah-buahan segar mempunyai kadar ar 90-95%, susu 85-90%, ikan 70-80%, telur 70-75% dan daging 60-70%. Umumnya keawetan pangan berhubungan erat dengan kadar air yang dikandungnya. Beberapa jenis biji-bijian yang diperdagangkan mempunyai kadar air tertentu misalnya beras 14% atau kacang kedelai 8%. Pada kadar air tersebut beras dan kacang kedelai mempunyai keawetan dan daya simpan lebih lama dibandingkan dengan keadaan segarnya pada kadar air yang lebih tinggi.

Dalam bahan pangan air dalam bentuk air bebas dan air terikat. Air bebas mudah dihilangkan dengan cara penguapan atau pengeringan, sedangkan air terikat sukar dihilangkan dari bahan pangan tersebut meskipun dengan cara pengeringan.

Kadar air pada permukaan bahan pangan dipengaruhi oleh kelembaban nisbi (RH) udara sekitarnya. Jika kadar air rendah, sedangkan RH tinggi, maka akan terjadi penyerapan uap air dari udara hingga bahan menjadi lembab atau kadar airnya lebih tinggi. Jika suhu bahan pangan lebih rendah dibanding sekitarnya, maka akan terjadi kondensasi uap air udara pada permukaan bahan dan dapat merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Terjadinya kondensasi tidak selalu berasal dari luar bahan pangan. Dalam pengepakan, beberapa bahan seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menghasilkan air dari respirasi dan transpirasi. Air inilah yang dapat membantu pertumbuhan mikroba.

Bahan pangan kering juga dapat menghasilkan air, misalnya jika suhu naik selama pengepakan. Akibatnya kelembaban nisbi pada permukaan akan berubah. Uap air ini kemudian dapat berkondensasi pada permukaan bahan pangan terutama jika suhu penyimpanan turun. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Komponen Utama Bahan Pangan"

Post a Comment