. Faktor Biologis Tentang Bakteri, Ragi
- Bakteri. Bakteri dapat
ditemukan dimana saja termasuk ditemukan diatas permukaan kulit
buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian. Bakteri memiliki beberapa
bentuk yang khas, misalnya bentuk bulat pada Streptococcus sp, Microsossus
sp dan Sarcina sp. Bakteri berbentuk batang misalnya Bacillus ap,
berbentuk spiral misalnya Spirilla ap dan Vibrious ap. Bakteri mempunyai
ukuran yang sangat kecil hanya beberapa mikron ( 1/1000 mm). Bakteri ada
yang membentuk spora dan lebih tahan terhadap pemanasan, pengaruh kimia
dan pengaruh lainnya. Spora bakteri ini jauh lebih tahan daripada spora
ragi atau kapang, dan lebih tahan terhadap pemanasan daripada enzym.
Proses sterilisasi terutama ditujukan untuk mematikan spora-spora bakteri
yang mempunyai daya tahan terhadap panas yang tinggi.
- Ragi. Ragi berbentuk
bulat atau lonjong dan panjang sel 20 mikron atau lebih.
- Kapang tumbuh seperti
bulu atau rumput yang disebut mycellia pada ujungnya berbentuk seperti
buah yang disebut konidia dan mengandung spora. Spora berwarna khas, misalnya hijau atau hitam
pada roti busuk, merah jingga pada oncom atau putih dan hitam pada tempe.
Perbedaan warna ini disebabkan karena perbedaan warna konidia dan
sporanya.
Bakteri,
ragi dan kapang yang tumbuh dalam bahan pangan dapat mengubah komposisi bahan
pangan. Mikroba penghasil enzym dapat menghidrolisis pati, memfermentasi gula
atau menghidrolisis lemak yang
menyebabkan ketengikan atau merusak protein yang menimbulkan bau busuk. Mikroba
tersebut dapat membentuk lendir, gas, busa, penyimpangan warna, asam, racun
dll. Bila makanan terkontaminasi secara spontan di udara, maka dalam makanan
tersebut terdapat pertumbuhan campuran dari beberapa jenis mikroba.
Bakteri,
ragi dan kapang dapat tumbuh baik pada keadaan hangat dan lembab. Ada bakteri
yang mempunyai kisaran suhu pertumbuhan antara 45-550C disebut
bakteri termofilik. 20-450C disebut bakteri mesofilik dan dibawah 200C
disebut bakteri psikrofilik. Spora dari kebanyakan bakteri dapat bertahan pada
suhu air mendidih, pada suhu yang lebih rendah spora akan bergeminasi dan
berkembang biak. Bakteri, ragi dan
kapang yang membuthkan oksigen untuk tumbuh disebut bakteri aerobik, yang tidak
dapat tumbuh bila ada oksigen disebut anaerobik.
Bakteri
dapat memperbanyak diri dengan cepat dalam keadaan optimum, dari 1 sel menjadi
2 sel hanya memerlukan waktu 20 menit dan seterusnya tumbuh berlipat ganda
menurut fungsi eksponensial. Pada umumnya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme dibagi dalam 2 kelompok:
- Faktor dalam (intrinsik)
termasuk nilai nutrisi bahan pangan, kadar air, pH, potensi oksidasi
reduksi dan ada tidaknya substansi penghalang atau penghambat.
- Faktor luar (ekstrinsik)
misalnya temperatur, kelembaban relatif, ada tidaknya oksigen dan bentuk
atau kondisi bahan pangan.
1. 2. Serangga dan tikus
Serangga
dapat merusak buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian dan umbi-umbian dengan
cara melukai permukaan bahan pangan sehingga dapat menyebabkan kontaminasi
bakteri, ragi dan kapang. Serangga dapat dikendalikan secara fumigasi dengan
metil bromida, etilen oksida dan propilen oksida pada biji-bijian dan
buah-buahan kering. Etilene dan propilen tidak boleh digunakan untuk bahan pangan
yang mempunyai kadar air tinggi karena kemungkinan dapat membentuk racun.
Telur
serangga dapat teringgal dalam bahan pangan, sebelum dan sesudah pengolahan
misalnya dalam tepung. Upaya untuk menghancurkan tepung dengan disentrifuge,
sehingga benturan-bentruan yang keras dari dinding sentrifuge akan memecahkan
telur tersebut. Meskipun pecahan telur masih tertinggal dalam tepung, tetapi
tidak dapat memperbanyak diri lebih lanjut.
Tikus
merupakan ancaman berbahaya baik terhadap hasil biji-bijian sebelum dipanen
maupun bahan yang disimpan dalam gudang. Tikus merugikan karena memakan bahan
pangan tetapi jga karena kotoran, rambut dan air kencingnya dapat merupakan
media yang baik bagi pertumbuhan bakteri
dan menimbulkan bau yang tidak enak.
2. Faktor Lingkungan
2. 1. Cahaya
Banyak
kerusakan mutu gizi pangan yang diawali atau dipercepat oleh cahaya. Efek
katalitik cahaya yang paling mencolok adalah cahaya berenergi tinggi dengan
panjang gelombang yang pendek (spektrum ultraviolet). Beberapa nutrien yang
peka terhadap cahaya adalah vitamin riboflavin, vitamin A dan vitamin C ; asam
amino misalnya histidin, triptopan, tirosin, fenilalanin dan asam amino sulfur.
Nutrien tersebut bersama pengaktif riboflavin dan asam lemak yang bereaksi
dengan peroksida mudah diserang oleh cahaya sehingga mengalami kerusakan.
Bahan-bahan
yang sensitif terhadap cahaya dapat dilindungi dalam pengepakan dalam wadah
yang tidak tembus sinar. Perlindungan yang diberikan oleh pengemas terbagi
menjadi 2 katagori :
- perlindungan langsung
dengan menyerap atau memantulkan semua atau sebagian sinar
- perlindungan tidak
langsung dengan mencegah jalan masuknya komponen yang diperlukan
dalam reaksi yang mengkatalisis
cahaya. Perlindungan terhadap masuknya oksigen atmosfir adalah yang paling
penting.
2. 2. Oksigen
Oksigen
dapat merusak vitamin A dan C, warna bahan pangan, cita rasa dan merangsang
pertumbuhan kapang. Umumnya kapang bersifat aerobik, maka sering ditemukan
tumbuh diatas permukaan bahan pangan. Oksigen dapat dikurangi jumlahnya dengan
mengisap udara keluar dari wadah sehingga vakum, lalu menggantikannya dengan
gas inert selama pengolahan misalnya N2 atau CO2 atau
dengan mengikat molekul oksigen menggunakan reagen kimia. Bahan pangan yang
mengandung lemak, apabila ada oksigen dapat menyebabkan ketengikan.
3. Waktu penyimpanan
Sesaat
setelah panen bahan pangan memiliki mutu terbaik, namun hanya berlangsung
sementara. Beberapa bahan pangan menurun mutunya dalam satu atau dua hari atau
beberapa jam setelah pemanenan. Efek kerusakan yang disebabkan mikroba, enzym,
serangga, pengaruh pemanasan aau pendinginan, kadar air, oksigen dan cahaya,
semuanya dipengaruhi oleh waktu. Waktu yang lebih lama akan menyebabkan
kerusakan bahan pangan yang lebih besar.
0 Response to ". Faktor Biologis Tentang Bakteri, Ragi "
Post a Comment