INILAH KEGUNAAN DARI PADA PROTEIN PADA MAKANAN


Protein

Protein merupakan salah satu kelompok makronutrien. Tidak seperti makronutrien lainnya (karbohidrat dan lemak) protein berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein dapat juga dipakai sebagai sumber energi. Kandungan energi protein rata-rata 4 Kkal/g atau setara dengan kandungan energi karbohidrat. Disamping dapat sebagai sumber energi, protein sangat penting  karena merupakan sumber asam-asam amino karboksilat. Zat ini diperlukan tubuh untuk membentuk protein baru. Umur protein dalam tubuh manusia tergantung fungsinya, misalnya protein darah hanya beberapa hari, sedangkan protein otot kira-kira sebulan.

Protein memiliki bermacam-macam fungsi bagi tubuh diantaranya sebagai enzym, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, alat pengangkut dan lain-lain. Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzym mulai dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbohidrat sampai reaksi yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Hampir semua enzym menunjukkan daya katalitik yang luar biasa, dan biasanya dipercepat oleh suatu reaksi sampai beberapa juta kali. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam suatu sistem biologis yang menimbulkan penganekaragaman.

Kadar protein dalam bahan pangan menentukan mutu bahan pangan tersebut. Pada tubuh hewan protein terdapat dalam otot daging, kulit, kuku dan rambut. Sedangkan pada tanaman protein terdapat dalam biji, daun, buah dan rhizoma. Protein juga merupakan penyusun utama enzym-enzym dan antibodi serta cairan-cairan tubuh seperti darah, susu dan putih telur.

Protein sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu makhluk. Sebagai contoh setiap orang membutuhkan 1 gram per kg BB per hari. Seperempat dari jumlah protein tersebut sebaiknya berasal dari protein hewani. Jadi misalnya seorang dengan BB 50 kg, memerlukan 50 g protein per hari, maka sebanyak 12,5 g berasal dari protein hewani. Satu gram protein dapat menghasilkan 4 kalori.

Molekul protein terutama disusun oleh atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Sebagian protein mengandung sulfur (S) dan fosfor (P). Protein dibentuk oleh satuan-satuan asam amino yang membentuk polimer sehingga merupakan senyawa yang panjang. Molekul asam amino mempunyai gugus amino (-NH2) yang bersifat basa dan gugus karboksil (-COOH) yang bersifat asam. Keadaan tersebut memungkinkan asam amino dapat bereaksi baik dengan asam maupun basa. Gugus karboksil dari asam amino berikatan dengan asam amino lain mengeluarkan H2O dan membentuk suatu ikatan peptida (-CO-NH-). Dua molekul asam amino yang membentuk ikatan peptida disebut dipeptida. Gugus amino dan karboksil bebas dari dipeptida ersebut dapat bereaksi lagi dengan asam amino lainnya membentuk polipeptida.

Sifat fisikokimia protein tidak sama, tergantung pada jumlah dan jenis asam aminonya. Berat molekul protein sangat besar sehingga bila protein dilarutkan dalam air dapat membentuk suatu dispersi koloidal. Molekul protein tidak dapat melalui membaran semipermiabel, tetapi masih dapat menimbulkan tegangan membran. Protein ada yang larut dalam air, ada pula yang tidak larut air, tetapi semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti etil ether. Bila dalam suatu larutan protei ditambahkan garam, daya larut protein akan berkurang, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Peristiwa pemisahan protein ini disebut salting out. Bila garam neral ditambahkan dalam konsentrasi tinggi, maka protein akan mengendap. Garam-garam logam berat dan asam mineral kuat ternyata baik digunakan untuk mengendapkan protein. Prinsip ini dapat dipakai untuk mengobati orang yang keracunan logam berat dengan memberi minum susu atau makan telur mentah. Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol, maka protein akan menggumpal. Hal ini disebabkan alkohol dapat menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein, selain itu penggumpalan juga dapat terjadi karena aktivitas enzym-enzym proteolitik.

Kini telah dikenal 25 masam asam amino dan 10 diantaranya adalah asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia maupun hewan. Kebutuhan asam amino tersebut harus dimaukkan kedalam tubuh melalui makanan. Asam amino esensial tersebut meliputi leusin, isoleusin, lisin,  metionin, fenilalanin, treonin, triptopan, valin, arginin dan histidin. Arginin tidak esensial untuk anak-anak maupun orang dewasa tetapi dapat memperbaiki pertumbuhan bayi, sedangkan histidin esensial untuk anak-anak tetapi tidak esensial untuk orang dewasa. Asam-asam amino lainnya dapat disintesis dari asam amino yang lain atau dari asam keto secara aminasi didalam tubuh manusia atau hewan.

Protein dapat mengalami kerusakan karena pengaruh panas, reaksi dengan asam maupun basa, goncangan dan sebab-sebab lain. Sebagai contoh protein dalam larutan pada pH tertentu dapat mengalami denaturasi dan mengendap. Perubahan tersebut dalam makanan mudah dikenal dengan terjadinya penggumpalan atau pengerutan, misalnya putih telur akan menggumpal dan daging akan mengerut apabila dipanaskan atau susu dapat menggumpal karena pengaruh asam.

Larutan protein dapa juga membentuk selaput yang akan membuih apabila dikocok. Misalnya putih telur, bila pengocokan berlebihan dapat menyebabkan protein mengalami denaturasi sehingga selaput pecah dan buih mengempis.  Selain denaturasi protein dapat mengalami degradasi yaitu pemecahan molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana karena pengaruh asam, basa atau enzym. Hasil degradasi protein dapat berbentuk proteosa, pepton, polipeptida, peptida, asam amino, NH3 dan unsur N. Selain itu dapat pula dihasilkan komponen-komponen yang menimbulkan bau busuk misalnya merkaptan, skatol, putrescine dan H2S. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "INILAH KEGUNAAN DARI PADA PROTEIN PADA MAKANAN"

Post a Comment