KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA)

PENDAHULUAN 

Kacang tanah (Arachis hypogea) termasuk jenis kacang-kacangan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Dalam www.jurnalcelebes.com, dikemukakan bahwa dalam kacang tanah (Arachis hypogea) kaya akan vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan serta berguna bagi efek sirkulasi, menopause, jantung, pembuluh darah, dan kesehatan kulit. www.darylcom.multiply.com, mengemukakan bahwa kacang tanah (Arachis hypogea) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang mengandung selenium, yaitu zat gizi mikro yang penting dalam sintesis enzim antioksidan alam dalam tubuh seperti glutathione peroxide yang membasmi superoxide anion. 

Sejauh ini pemanfaatan kacang tanah (Arachis hypogea) masih terbatas pada pengolahan bijinya saja yang kemudian diolah menjadi berbagai produk makanan ringan atau bumbu masakan. Sementara itu, kulitnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal tidak tertutup kemungkinan bahwa di dalam kulit kacang tanah (Arachis hypogea) tersebut juga tersimpan berbagai zat penting seperti yang terkandung dalam bijinya, termasuk zat antioksidan. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Chin Yan (1995), mengenai ekstrak methanolik,diketahui adanya ikatan phenol dan luteolin sebagai senyawa antioksidan yang dapat menghambat peroksidasi lemak. 

Pengasapan merupakan salah satu metode pengawetan ikan yang telah cukup lama berkembang di Indonesia. Adapun macam-macam pengasapan meliputi pengasapan dengan rumah pengasap, pengasapan panas (hot smoking), pengasapan dingin (cold smoking), pengasapan elektrik (electrical smoking), dan pengasapan cair (liquid smoke). Yang disebutkan terakhir adalah cara pengasapan 











terbaru yang memiliki banyak keunggulan. Berbeda dengan pengasapan yang dilakukan pada rumah-rumah pengasap ikan yang selama ini diterapkan oleh para pengolah ikan asap di Indonesia, pengasapan cair (liquid smoke) mampu menghasilkan produk ikan asap yang tidak hanya memiliki cita rasa yang khas, namun juga bebas zat karsinogenik penyebab kanker, serta ramah lingkungan. 

Pada prinsipnya, pengasapan cair menggunakan cara perendaman/ pencelupan (immersion) ikan ke dalam asap cair (liquid smoke) dengan konsentrasi dan waktu tertentu, kemudian memanggang ikan dengan menggunakan oven. 

Menurut Baltes dan Bange (1977), bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi asap cair adalah bahan-bahan organik yang bertekstur keras. Kulit kacang tanah (Arachis hypogea) adalah bahan organik yang potensial digunakan sebagai bahan baku pembuatan asap cair. Selain karena teksturnya yang cukup keras, kulit kacang tanah (Arachis hypogea) diduga memiliki kandungan antioksidan yang sangat penting bagi kesehatan manusia, terutama kandungan phenolnya. 

Antioksidan, zat yang dalam kadar rendah mampu menghambat laju oksidasi molekuler target, sering disebut sebagai senyawa ajaib karena dapat menangkal penuaan dini dan beragam penyakit yang menyertainya. Senyawa yang bersemayam dalam buah, sayur, ikan, rempah-rempah, dan biji-bijian ini dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai dalang penuaan dini (Sibuea, 2003). 

Program ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit kacang tanah (Arachis hypogea) sebagai bahan baku asap cair (liquid smoke) yang mengandung zat antioksidan potensial serta aplikasinya. Dengan adanya program ini, diharapkan nantinya diperoleh asap cair kulit kacang tanah (Arachis hypogea) yang bermanfaat bagi kesehatan manusia dan bernilai ekonomis tinggi yang dapat menciptakan sumber pendapatan baru bagi para petani dan pengelola ikan asap pada khususnya. 

Selama ini, bahan baku yang digunakan untuk memproduksi asap cair adalah kayu-kayuan, seperti kayu jati, lamtoro, mahoni, kamper, kruing, dan yang paling umum adalah tempurung kelapa. Selain itu, pengasapan dengan metode pengasapan cair ternyata terbilang asing bagi para pengelola ikan asap di Indonesia yang umumnya masih menggunakan rumah pengasapan. Padahal dengan metode pengasapan cair, produk ikan asap yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik, menghemat waktu dan tenaga, bebas senyawa tar dan zat berbahaya lainnya, serta meminimalisir kemungkinan terjadinya kebakaran dalam proses pengasapan dan lebih ramah lingkungan. 

Di lain sisi, sejumlah usaha perkebunan menunjukkan masih kurangnya pemanfaatan terhadap hasil perkebunan yang tidak terpakai, misalnya kulit kacang tanah (Arachis hypogea) yang umumnya hanya menjadi limbah atau sebagai pakan ternak. Hal ini kontradiktif dengan potensi antioksidan yang terdapat pada kulit kacang tanah (Arachis hypogea) yang sesungguhnya dapat dimanfaatkan sebagai produk bernilai ekonomi tinggi, misalnya asap cair (liquid smoke). 

Secara umum, tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan alternatif pemanfaatan limbah kulit kacang tanah (Arachis hypogea) menjadi asap cair. Secara khusus, tujuan penelitian ini antara lain : 










1. Melakukan produksi liquid smoke menggunakan bahan bakar kulit kacang tanah. 

2. Melakukan analisa komposisi kimia liquid smoke dari kulit kacang tanah terutama kandungan phenol dan vitamin E. 

3. Menerapkan penggunaan liquid smoke kulit kacang tanah pada pengasapan ikan Bandeng (Chanos chanos F.) dan menganalisa produknya. 

Luaran dari kegiatan program kreativitas mahasiswa ini adalah menghasilkan asap cair (liquid smoke) kulit kacang tanah (Arachis hypogea) dan mengaplikasikan pada ikan Bandeng (Chanos chanos F.) kemudian menganalisa produk secara organoleptik dan kimia. 

Kegunaan dari program ini adalah memberikan alternatif pemanfaatan limbah kulit kacang tanah (Arachis hypogea) yang diharapkan dapat memberikan manfaat antioksidan potensial kepada manusia, melalui aplikasinya dalam pengasapan ikan Bandeng (Chanos chanos F.). Di samping itu dapat memperkaya dinamika keilmuan dalam bidang Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEA)"

Post a Comment