Fokus dan Prioritas Fungsi SDM



Pada awalnya praktik-praktik MSDM lebih memfokuskan pada isu transaksional atau operasional (Schuler, 1990; Perrin, 1992; Ulrich, 1993;1994;1996). Namun demikian dewasa ini peran saat ini telah bergeser sehingga peran SDM menjadi lebih stratejik. Penelitian yang telah dilakukan oleh universitas Michigan antara tahun 1988-1992 memperlihatkan bahwa organisasi-organisasi atau perusahaan-perusahaan telah menggeser fokus strateginya dalam bersaing menjadi lebih besar. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan yang banyak dilakukan perusahaan ternyata berfokus pada bagian SDM. 

Pada tahun 1988 kompetisi bisnis banyak berfokus pada aspek strategis dan operasional sumberdaya manusia. Hal tersebut berbeda dengan tahun 1991 yang memfokuskan pada aspek strategis SDM saja dan mengurangi fokusnya pada operasional SDM. 

Fakta bisnis menunjukkan bahwa pekerjaan strategis lebih menghasilkan keuntungan daripada pekerjaan SDM yang bersifat operasional. Pekerjaan operasional dapat dieliminasi, di otomatisasi, di-outsourcing, dan disejajarkan (Ulrich, 1994). 

Fisher (1989) menyatakan bahwa jumlah praktisi-praktisi SDM yang masuk dalam pengambilan keputusan strategis meningkat tajam, duduk sebagai komite yang berkuasa dan langsung melaporkan kerjanya pada level eksekutif tertinggi. 

Tabel 2. memaparkan bagaimana peran SDM bergeser pada fokus strategis. Untuk meningkatkan kemampuan organisasi dan menciptakan keuntungan dalam bersaing, SDM harus berfokus pada seperangkat prioritas baru. Prioritas ini lebih menekankan pada orientasi isu bisnis daripada fungsi SDM tradisional yang khusus.

Tabel 2. Perubahan Fokus dan Prioritas dalam SDM

PENELITI
KONSEP KUNCI
PRIORITAS SDM
Lawler (1995)
SDM merupakan pemain utama dalam menciptakan kemampuan organisasi.
·         Pengembangan karyawan dan organisasi.
·         Mempengaruhi persaingan.
·         Mengatur belajar dan hubungan.
·         Membangun organisasi kerja dengan mendisain ulang kemampuan.
·         Pengembangan kepemimpinan.
Ulrich, Brockbank, Yeung dan Lake (1993)
SDM mempunyai agenda strategis baru.
·         Kepuasan konsumen luar.
·         Proses manajemen horizontal
·         Perubahan manajemen.
·         Kemampuan kerja tim.
·         Budaya dan Sistem-sistem untuk mendukung TQM.
Tower Perrin (1992)
Tindakan-tindakan SDM memperoleh keuntungan penting untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing.
·         Arah, masalah dan rencana bisnis.
·         Memberi hadiah karyawan karena pelayanan pada konsumen.
·         Mengidentifikasi dari awal karyawan yang potensial.
Schuler (1990)
Isu-isu SDM adalah berhubungan dengan isu-isu bisnis.
·         Mengatur kepentingan karyawan.
·         Mengatur keanekaragaman karyawan.
·         Mengatur/mempertinggi daya saing.
·         Mengatur globalisasi.
Geerglades (1990)
Area-area SDM mempunyai pengaruh yang besar terhadap kinerja organisasi.
·         Kepemimpinan.
·         Budaya perusahaan.
·         Strategi dalam manajemen SDM.
Sumber:   Conner, J. and Ulrich., 1996, Human Resources Roles: Creating Value, not Rhetoric, Human Resources Planning. 19(3):38-49.


Peranan Baru dan Kompetensi 

Wiley (1992) mengklasifikasikannya peran SDM menjadi 3 (tiga) yaitu proses strategis, aspek-aspek resmi, dan aspek-aspek operasional, sedangkan Walker (1994) menjelaskan bahwa 4 (empat) peran SDM merupakan satu kesatuan yang meliputi dukungan, pelayanan, konsultasi dan kepemimpinan. 

Menurut Schuler (1994), menghubungkan strategi SDM dan strategi bisnis adalah peranan utama SDM saat ini. Schuler (1990) menggaris bawahi 6 (enam) peranan kunci berdasar dimana orang SDM menghabiskan waktu yaitu organisasi bisnisnya, agen perubahnya, konsultasi antara organisasi dengan lini-lininya, yang memformulasi strategi dan yang mengimplementasikannya, bakat manajer, dan kemampuan/kekayaan manajer dan pengawas biaya. 

Untuk menciptakan nilai, maka peran SDM yang baru harus ditentukan, karena telah terjadi perubahan-perubahan dari masalah operasional menjadi strategis, kuantitatif menjadi kualitatif, mengatur menjadi bekerjasama, jangka pendek menjadi jangka panjang, administratif menjadi konsultatif, orientasi fungsi menjadi orientasi bisnis, fokus internal menjadi fokus eksternal/ pelanggan, reaktif menjadi proaktif, fokus aktivitas menjadi fokus pemecahan. 

Persoalannya ternyata kompleks, dan bukan suatu masalah yang berdiri sendiri. Oleh karena itu para profesional SDM harus mampu memenuhi peran bukan sebatas pada isu pergeseran operasional dan peran strategis, baik kualitatif maupun kuantitatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Dalam figur 1. kita lihat bagaimana SDM menghasilkan nilai lebih melalui 4 (empat) kunci pokok agar SDM mampu memenuhi apa yang diinginkan rekan kerja mereka. Dua anak panah menunjukkan profesionalitas SDM dalam fokus kerjanya dan aktivitas kerjanya. SDM berfokus pada tujuan jangka panjang atau strategis dan tujuan jangka pendek atau operasional. 

SDM harus dapat menyeimbangkan kedua tujuan tersebut. Aktivitas SDM meliputi pengaturan terhadap proses-proses SDM dan mengatur orang. Dua anak panah ini menggambarkan 4 (empat) prinsip peran SDM yaitu manajemen SDM yang strategis, manajemen infrastruktur perusahaan, manajemen kontribusi karyawan, dan manajemen transformasi dan perubahan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fokus dan Prioritas Fungsi SDM"

Post a Comment