Manusia dan Pendidikan


Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. Wujud sifat hakikat manusia mencakup: kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, pemilikan kata hati, moral, kemampuan bertanggung jawab, rasa kebebasan (kemerdekaan), kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak, kemampuan menghayati kebahagiaan. Sedangkan dimensi-dimensinya meliputi: dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan keberagamaan. 

Sifat hakikat manusia dan segenap dimensinya hanya dimiliki manusia dan tidak terdapat pada hewan. Ciri-ciri yang khas tersebut membedakan secara prinsipil dunia hewan dari dunia manusia. 

Adanya sifat hakikat tersebut memberikan tempat kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga derajatnya lebih tinggi daripada hewan dan sekaligus menguasai hewan, terutama kemampuan menghayati kebahagiaan pada manusia. 

Korelasi antara manusia dan pendidikan dapat terlihat pada pernyataan: semua sifat hakikat manusia dapat dan harus ditumbuhkembangkan melalui pendidikan dan berkat pendidikan, maka sifat hakikat dapat ditumbuhkembangkan secara selaras dan berimbang sehingga menjadi manusia yang utuh. 



Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan 

Pengertian pendidikan dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu: 

a. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya; pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi lain. 

b. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi; pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. 

c. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara; pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. 

d. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja; pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. 

Adapun tujuan pendidikan adalah memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. 



Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya 

Landasan pendidikan mencakup: 

1. Landasan filosofis, yaitu landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafat, falsafah). 

2. Landasan sosiologis, yaitu memandang kegiatan pendidikan sebagai proses interaksi antara dua individu. 

3. Landasan kultural, yaitu memandang pendidikan selalu terkait dengan manusia, sedang setiap manusia selalu menjadi anggota masyarakat dan pendukung kebudayaan tertentu. 

4. Landasan Psikologis, yaitu memandang pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. 

5. Landasan ilmiah dan teknologis, yaitu memandang iptek menjadi bagian utama dalam isi pengajaran; dengan kata lain, pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek. 



Asas-asas pokok pendidikan meliputi: 

1. Asas Tut Wuri Handayani. Asas ini dilengkapi dengan dua semboyan, yaitu: 

· Ing ngarsa sung tulada (jika di depan, menjadi contoh), 

· Ing madya mangun karsa (jika di tengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat atau motivasi), 

· Sedangkan Tut Wuri Handayani sendiri berarti jika di belakang, mengikuti dengan awas. 

2. Asas belajar sepanjang hayat, meliputi: 

· Dimensi vertikal, yakni kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan, dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan. 

· Dimensi horizontal, yakni kurikulum sekolah meliputi keterkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah. 

3. Asas kemandirian dalam belajar. 



Perkiraan dan Antisipasi terhadap Masa Depan 

Perkiraan masyarakat masa depan dapat terlihat pada karakteristik berikut: 

1. Kecenderungan globalisasi yang semakin kuat 

2. Perkembangan iptek yang makin cepat 

3. Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat 

4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai kehidupan manusia. 

Upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan: 
Perubahan nilai dan sikap 
Pengembangan kebudayaan 
Pengembangan sarana pendidikan 

Pengertian, Fungsi dan Jenis Lingkungan Pendidikan 

Latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat (Umar Tirtaraharja et. al., 1990: 39-40). Istilah lain dari lingkungan pendidikan ini adalah: keluarga disebut informal, sekolah disebut formal dan masyarakat disebut nonformal. 

Pengertian lingkungan pendidikan di atas berkesesuaian dengan pengertian pendidikan sendiri yang berarti suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. 

Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. 



Aliran-Aliran Pendidikan 

Beberapa aliran pendidikan dan penjelasannya adalah sebagai berikut: 

1. Aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan, meliputi: 

a. Aliran empirisme: menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. 

b. Aliran Nativisme: menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. 

c. Aliran Naturalism: pendidikan tidak diperlukan, yang dilaksanakan adalah menyerahkan anak didik ke alam, agar pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak oleh tangan manusia melalui proses dan kegiatan pendidikan itu. 

d. Aliran Konvergensi: proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting. 

e. Gerakan baru, meliputi: pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, pengajaran proyek, dan sebagainya. 

2. Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia, yakni: 

a. Perguruan kebangsaan taman siswa 

Tujuh asas dari taman siswa, yaitu: 

1) Setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan mengingat terbitnya persatuan dalam perikehidupan umum. 

2) Pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri. 

3) Pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri. 

4) Pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat. 

5) Untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuhnya lahir maupun batin hendaknya diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apa pun dan dari siapa pun yang mengikat, baik berupa ikatan lahir maupun ikatan batin. 

6) Sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan. 

7) Dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan batin untuk mengorbankan segala kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak. 

b. Ruang pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) Kayu Tanam 

Enam dari dari 29 asas pendidikan INS, yaitu: ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kesusilaan, kerakyatan, kebangsaan, gabungan antara pendidikan ilmu umum dan kejuruan. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Manusia dan Pendidikan "

Post a Comment