Pengolahan Data Skala Multidimensional

Berdasarkan data ranking sepeda motor untuk suatu atribut tertentu, dilakukan pengolahan data skala multidimensional, untuk selanjutnya digambarkan ke dalam peta persepsi yang berisi posisi merek-merek sepeda motor tersebut. Dalam hal ini, data ranking merek produk untuk suatu atribut tertentu dipandang sebagai data ordinal. Selanjutnya informasi yang berupa ranking ini diolah menjadi jarak antara obyek-obyek yang diperbandingkan dalam peta posisi yang dibuat. Input peta posisi produk selanjutnya diolah untuk mendapatkan peta posisi produk menurut persepsi konsumen, dengan menggunakan program komputer SPSS.

Koordinat lima merek sepeda motor hasil pengolahan data skala multidimensional dapat dilihat pada Tabel 3. Sedangkan konfigurasi akhir merek sepeda motor dalam peta persepsi dapat dilihat pada Gambar 3, yang menunjukkan persepsi konsumen terhadap merek-merek sepeda motor, dinyatakan sebagai posisi masing-masing merek relatif terhadap merek-merek lainnya.

Dari Gambar 3 terlihat bahwa posisi produk terbagi atas 4 kategori. Kategori pertama terdiri dari 1 merek sepeda motor yaitu Kaze. Kategori kedua terdiri dari 2 merek yaitu Vega dan Shogun. Kategori ketiga terdiri dari merek Jialing, sedangkan kategori keempat terdiri dari merek Supra. Terbentuknya kategori ini karena  konsumen menilai adanya kemiripan dan perbedaan antara produk yang satu dengan yang lainnya ditinjau dari beberapa segi. Produk yang berdekatan menunjukkan kemiripan dan yang jauh menunjukkan perbedaan dengan yang lainnya. Sebagai contoh, pada peta persepsi merek sepeda motor terlihat bahwa Vega dan Shogun memiliki jarak yang cukup dekat. Ini menunjukkan bahwa kedua merek tersebut berada  dalam kompetisi yang ketat. Dengan peta ini produsen dapat mengetahui posisi pesaingnya dilihat dari posisi produknya dibandingkan dengan posisi produk pesaing.

 Ketidaktepatan konfigurasi obyek dalam peta berdimensi tertentu terhadap ranking merek-merek produk yang sebenarnya ditunjukkan dengan nilai stress. Ketidaktepatan ini dapat terjadi dalam perbedaan jarak antara obyek dengan ranking dari obyek-obyek tersebut. Jarak yang tidak sesuai dengan urutan/ranking akan diubah, hasil perubahan ini disebut disparties. Stress akan semakin kecil jika perbedaan jarak dan disparties antar obyek  makin kecil. Dari hasil pemetaan lima merek sepeda motor dalam peta posisi dua dimensi diperoleh nilai stress sebesar 0,00223 atau 0,22 %. Hal ini menunjukkan bahwa konfigurasi obyek dalam peta persepsi, cukup mampu menggambarkan data-data ranking merek produk sepeda motor dalam tingkat ketidaktepatan yang kecil.
Urutan merek-merek sepeda motor berdasarkan atribut-atribut tertentu merupakan input bagi perhitungan subyek vektor preferensi. Tiap atribut dianggap sebagai variabel tergantung dan koordinat merek pada tiap dimensi derived stimulus space sebagai variabel bebas. Setelah diuji, dari kelima atribut yaitu konsumsi bahan bakar, harga produk baru, harga produk bekas, model dan ketersediaan serta harga suku cadang diperoleh hasil koefisien regresi kuadrat yang cukup tinggi. Artinya konsumen didalam menilai merek menganggap bahwa kelima  atribut sangat penting untuk dipertimbangkan sebagai kebutuhan.
Hasil utama dari pengolahan data ini adalah arah vektor atribut pada peta persepsi merek sepeda motor. Gambar 4, 5, 6, dan 7 menunjukkan vektor-vektor atribut masing-masing segmen, yang menunjukkan medan persaingan antar merek ditinjau dari atribut terpenting.

Tabel 4. Usulan Strategi Pemasaran Produk Sepeda Motor Bebek 4 Langkah 100–110 cc.

Merek Sepeda Motor
Strategi Pemasaran
Kaze
Mempertahankan atribut ketersediaan dan harga suku cadang, mengembangkan produknya agar lebih kompetitif (dalam atribut-atribut yang lainnya), merancang promosi yang tepat (sesuai dengan atribut andalannya).
Jialing
Mempertahankan atribut harga produk baru, konsumsi bahan bakar dan model, merancang promosi yang sesuai dengan atribut andalannya.
Vega
Mempertahankan atribut harga produk baru, model, konsumsi bahan bakar dan harga produk bekas, mengembangkan produknya sehingga lebih kompetitif terutama dengan Shogun dan Jialing, merancang promosi yang tepat.
Shogun
Mempertahankan atribut harga produk baru serta ketersediaan dan harga suku cadang, mengembangkan produknya untuk menghadapi Jialing dan Vega, merancang strategi promosi yang tepat.
Supra
Mempertahankan atribut konsumsi bahan bakar, model dan harga produk bekas, terutama menghadapi Jialing, merancang promosi yang sesuai dengan atribut andalan.

 

5. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 segmen pasar produk sepeda motor Kaze, Jialing, Vega, Shogun, dan Supra dimana masing-masing segmen memiliki prioritas atribut tertentu. Segmen 1, yaitu 25% luas pasar, memprioritaskan atribut harga produk bekas dan ketersediaan suku cadang. Segmen 2, yaitu 25% luas pasar, memprioritaskan konsumsi bahan bakar dan ketersediaan dan harga suku cadang sebagai 2 atribut utama. Segmen 3, sebesar 33,30% luas pasar, memprioritaskan harga produk baru dan model sebagai 2 atribut utama. Sedangkan segmen 4, yaitu 16,70% luas pasar, memprioritaskan model dan konsumsi bahan bakar sebagai 2 atribut utama. Berdasarkan analisis vektor atribut maka, Supra merupakan produk unggulan yang dipilih konsumen karena konsumsi bahan bakarnya irit, harga produk bekas yang tidak jatuh, dan modelnya yang disukai. Jialing diminati konsumen karena harga produk barunya yang relatif murah. Sedangkan Kaze diminati konsumen karena alasan ketersediaan dan harga suku cadang.
Berdasarkan variabel deskriptor terbesar, segmen pasar produk sepeda motor dapat dikatakan memiliki perilaku sering menggunakan sepeda motor. Di samping itu, media televisi merupakan media yang efektif bagi produsen sepeda motor untuk mempromosikan produknya.


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi produsen sepeda motor. Namun demikian, sangat disadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan pada pada penelitian ini. Oleh karena itu diusulkan beberapa saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya sebagai berikut:
a.    Pada penelitian ini responden yang dilibatkan masih dalam skala propinsi, untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan pada skala yang lebih besar misalnya dalam skala nasional.
b.    Pada penelitian ini merek-merek yang diteliti masih terbatas, untuk penelitian selanjutnya perlu diteliti merek-merek lain (terutama dengan semakin banyaknya merek-merek sepeda motor bebek 4 langkah 100–110 cc dari Cina).
c.    Atribut-atribut yang diteliti pada penelitian ini masih terbatas, untuk penelitian selanjutnya perlu diteliti atribut-atribut lain (yang dapat digunakan untuk mensegmentasikan pasar), agar diperoleh pemahaman struktur segmen yang lebih baik.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pengolahan Data Skala Multidimensional"

Post a Comment