Kesimpulan Tentang Apendisitis
Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks
vermiformis, dan bukan peradangan
usus buntu. apendiks atau yang sering disebut juga dengan
umbai cacing adalah organ tambahan pada usus buntu. fungsi apendiks adalah
sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin
(suatu kekebalan tubuh).
Apendisitis ada 2 macam, yaitu apendisitis akut dan apendisitis kronis. Yang mendasari terjadinya
apendisitis adalah adanya sumbatan pada saluran apendiks. Selain penyebab di atas
apendisitis ini pada umumnya karena
infeksi bakteri atau kuman. Infeksi kuman dari colon yang paling sering
adalah E. Coli dan streptococcus. Penyebab lain yang diduga
menimbulkan apendisitis adalah ulserasi mukosa apendiks oleh parasit E.
Histolytica.
Ada beberapa hal yang penting dalam gejala penyakit
apendisitis, yaitu nyeri, muntah dan mual, suhu tubuh meningkat, nadi cepat, sasa
sakit hilang timbul, diare atau konstipasi, tungkai kanan tidak dapat atau
terasa sakit jika diluruskan, perut kembung, hasil leukosit meningkat. Gejala
lain adalah badan lemah dan kurang nafsu makan, penderita nampak sakit,
menghindarkan pergerakan.
Pemeriksaan apendisitis dapat
dilakukan melalui pemeriksaan fisik yaitu inspeksi, palpasi, pemeriksaan
uji psoas dan uji obturator, pemeriksaan
colok dubur. Selain pemeriksaan fisik juga dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium
dan radiologi.
Kesalahan diagnosis lebih sering terjadi ada perempuan
dibanding laki-laki. Hal ini dapat disadari mengingat pada perempuan terutama
yang masih muda sering mengalami gangguan yang mirip apendisitis. Bila dari
hasil diagnosis positif apendisitis akut, maka tindakan yang paling tepat
adalah segera dilakukan apendektomi. Pembedahan segera dilakukan, untuk
mencegah terjadinya ruptur (pecah), terbentuknya abses atau
peradangan pada selaput rongga perut (peritonitis). Setelah dilakukan
pembedahan, harus diberikan antibiotika selama 7 – 10 hari.
Pada komplikasi apendiks yang pecah bisa menyebabkan,
perforasi, peritonitis, septikemia, pada wanita terjadi penyumbatan pada saluran indung telur yang bisa
menyebabkan kemandulan serta
terjadi pieloflebitis dan abses hati, tapi jarang terjadi.
.
0 Response to "Kesimpulan Tentang Apendisitis "
Post a Comment