Farmakologi Susunan Saraf Pusat


Farmakologi susunan saraf pusat mendapat banyak perhatian dari para onkolog pediatri sejak leukemia susunan saraf pusat ditemukan sebagai komplikasi dari leukemia limfositik akut (LLA) dan tumor otak yang paling sering pada anak adalah neoplasma yang padat 2,3. Testis dan susunan saraf pusat telah lama diduga merupakan tempat yang terlindung dari efek farmakologi, sejak diketahui pada penderita leukemia limfositik akut yang mengalami relaps. Pada interstisial testis walaupun sel leukemik ditemukan secara khas namun belum ditemukan hambatan farmakologis (Riccardi dan kawan – kawan 1982). Sedangkan pada susunan saraf pusat, sawar darah otak memperlihatkan hambatan (barrier) fisiologis yang dibentuk oleh endotel kapiler otak. Farmakokinetik obat antineoplasma pada susunan saraf pusat sangat jelas berbeda dari bagian tubuh yang lain. Sawar darah otak menghambat masuknya sebagian besar obat antineoplasma ke dalam susunan saraf pusat pada konsentrasi terapeutik 3. Barrier ini tidak sama keutuhannya pada tumor otak, dimana terlihat berfungsi di sebagian besar area pada tumor. Ukuran molekul, liposolubilitas dan muatan listrik (electrical charge) merupakan karakteristik fisikokemikal yang mempengaruhi penetrasi obat ke dalam susunan saraf pusat (Roll dan Zubrad 1962).

 Ikatan protein merupakan faktor tambahan karena setelah obat membentuk ikatan dengan protein, maka akan terjadi suatu bentuk yang terlalu besar untuk dapat melalui sawar darah otak. Penelitian terakhir memperlihatkan bahwa pembentukan dan pemeliharaan sawar darah otak terjadi akibat interaksi yang kompleks antara sel endotel dan faktor tropik yang dibentuk oleh astrosit 3. Resistensi berbagai obat melalui p-glikoprotein memegang peranan sentral pada pemeliharaan sawar darah otak dengan jalan ikut mengaktifkan proses timbulnya sejumlah substansi toksik yang potensial dari sel endotel otak (Schinke dan kawan – kawan 1994). Dengan dosis standar terapeutik, sebagian besar obat antineoplasma tidak dapat melalui sawar darah otak. Metotreksat dan arabinosin-c dengan dosis tinggi mencapai tingkatan yang adekuat dan dapat menimbulkan efek anti-tumor di susunan saraf pusat. Pengawasan kadar obat di cairan serebrospinal tidaklah menggambarkan kadar pada jaringan. Kadar di jaringan mungkin jalan terbaik untuk mengevaluasi penetrasi ke dalam massa tumor dari obat antineoplasma yang diberikan 3. 

Bagan dibawah ini menunjukkan jenis obat, cara kerja, metabolisme, ekskresi, indikasi penggunaan dan toksisitasnya 2,5.
Obat
Aksi
Metabolisme
Ekskresi
Indikasi
Toksisitas
Antimetabolit
Metotreksat








6-Merkaptopurin
(Purihetol)




Sitarabin (Ara-C)


Antagonis asam fo-
lat; mengham-bat
dehidrofolat reduktase


Analog purin, mengham-bat
sintesis
purin


Analog pirimidin, menghambat polimerase DNA


Hati








Hati, alopurinol
menghambat
metabolisme


Hati


Ginjal,
50 – 90%
diekskresi
tanpa pe-
rubahan;
biliaris



Ginjal







Ginjal


LLA, limfoma,
Medulo –
blastoma,
Osteosarkoma




LLA







LLA, limfoma


Mielosupresi (terendah 7 – 10 hari) , mukositis, stomatitis, dermatitis, hepatitis





Mielosupresi,
nekrosis hati, mukositis, alopurinol meningkat- kan toksisitas




Mielosupresi, konjungtivitis, mukositis, disfungsi SSS






Agen Alkilasi
Siklofosfamid (citoksan)



Ifosfamid (Ifeks)








Guanin alkilat, mengham-bat sintesis DNA

Sama dengan siklofosfa-mid


Hati





Hati



Ginjal





Ginjal


LLA, limfoma, sarkoma



Limfoma, tumor Wilms, sarkoma, tumor sel benih (germ cell) dan tumor testis


Mielosupresi, sistitis hemoragik, fibrosis paru, sekresi ADH tidak memadai


Sama dengan siklofosfamid, disfungsi SSS, toksisitas jantung
Antibiotika
Doksorubi-sin (Adria-mycin) dan Daunorubi-sin (Cerubidin)


Daktinomi-sin





Bleomisin (Blenoxan)

Mengikat DNA interkalasi





Mengikat DNA, menghambat transkripsi



Mengikat DNA, memotong DNA


Hati







Hati






Hati

Biliaris, Ginjal






Ginjal, tinja, 30% obat diekskresi tanpa perubahan


Ginjal

LLA, LMA, osteosarkoma, sarkoma Ewing, limfoma, neuro-blastoma

Tumor Wilms, rhabdomiosar-koma, sarkoma Ewing

Penyakit Hodgkin, limfoma, tumor sel benih (germ cell)

Kardiomiopati, urin merah, nekrosis jaringan bila ekstravasasi, mielosupresi, konjungtivitis, dermatitis radiasi, aritmia



Nekrosis jaringan bila ekstravasasi, mielosupresi, radio-sensitisasi, ulserasi mukosa



Pneumonitis, stomatitis, fenomena Raynaud, fibrosis paru, dermatitis
Alkaloid Vinka
Vinkristin (Onkovin)










Vinblastin (Velban)





Mengham-bat pembentu-kan mikrotubuli







Meng-hambat pem-bentukan mikrotubuli


Hati











Hati


Biliaris











Biliaris


LLA, limfoma, tumor Wilms, penyakit Hodgkin, sarkoma Ewing, neuroblasto-ma, rhabdomiosarkoma

Penyakit Hodgkin, histiositosis sel Langerhans


Selulitis lokal, neuropati perifer, konstipasi, ileus, nyeri rahang, sekresi ADH tidak memadai, kejang, ptosis, mielosupresi minimal






Selulitis lokal, leukopenia




Enzim
L-Asparagina-se


Pegasparga-se

Pengo-songan (deplesi) L-asparagina-se

Konjugasi polietilen glikol dan L-asparagina-se

-





-

Sistem retikuloendotelial



Sistem retikuloendotelial





LLA





LLA

Reaksi alergi, pankreatitis, hiper-glikemia, disfungsi trombosit dan koagulopati, ensefalopati


Terindikasi untuk penderita yang alergi terhadap L-asparaginase
Hormon
Prednison


Tidak diketahui; modifikasi limfosit

Hati

Ginjal

LLA, peny. Hodgkin, limfoma

Sindroma Cushing, katarak, diabetes, hipertensi, miopati, osteoporosis, infeksi, ulserasi peptikum, psikosis

Lain – lain
Karmustin (nitrosurea)








Sisplatin (platinol)





Karbamilasi DNA, mengham-bat sintesis DNA





Mengham-bat sintesis DNA

Hati; fenobarbital mening-katkan metabolis-me, menurun-kan aktivitas

-

Ginjal









Ginjal

Tumor SSS, limfoma, penyakit Hodgkin






Tumor gonad, osteosarkoma, neuroblasto-ma, tumor sel benih (germ cell)

Mielosupresi terlambat (4-6 minggu), fibrosis paru, karsinogen, stomatitis







Nefrotoksik, aminoglikosida meningkatkan nefrotoksisitas, mielosupresi, ototoksik, tetani, neurotoksik, sindroma hemolitik-uremik, anafilaksis


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to " Farmakologi Susunan Saraf Pusat "

Post a Comment