Kurikulum Mata Pelajaran


Kurikulum mata pelajaran adalah pengorganisasian setiap mata pelajaran secara ter-pisah dengan mata pelajaran yang lain, dengan alokasi waktu terentu. Kurikulum ini oleh ahli kurikulum dikatakan pula sebagai kurikulum dengan pola pengorganisasian pemisahan mata pelajaran. Artinya kurikulum mata pelajaran adalah kurikulum dengan pola pembelajaran bidang studi secara terpisah dengan pembatasan bahan serta waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu, misalnya bidang studi matematika, sejarah, ekonomi, dll. 


  

Kurikulum korelasi 

Kurikulum mata pelajaran memiliki berbagai kelemahan selain keunggulannya. Untuk mengatasi kelemahan kurikulum ini, kurkulum diorganisasi dengan pola korelasi. Kurikulum korelasi adalah suatu pengorganisasian mata pelajaran dengan cara menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran baik yang ada dalam bidang studi maupun yang ada di luar bidang studi maupun yang ada di luar bidang studi, dengan kata lain kurikulum korelasi, adalah kurikulum dengan pola pengorganisasian materi atau konsep suatu pelajaran dikorelasi dengan pelajaran lainnya, misalnya bidang studi IPA dan IPS 



Korelasi dilakukan dengan cara menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang pokok bahasannya atau sub pokok bahasannya mempunyai tujuan pembahasan yang sama atau permasalahan yang sama. Pokok bahasan atau sub pokok bahasan dapat tuntas dan menyeluruh. Korelasi bidang studi dapat terjadi antar pokok bahasan dalam bidang studi yang sejenis atau antar pokok bahasan di luar bidang studi yang tidak sejenis. 



Korelasi antar pokok bahasan dalam bidang studi yang sejenis misalnya: 

i. dalam bidang studi bahasa, meliputi berbagai mata pelajaran membaca, tata bahasa, mengarang, bercerita dan sebagainya. 

ii. dalam bidang studi ilmu pengetahuan alam, meliputi berbagai mata pelajaran fisika, biologi kimia dan sebagainya 

iii. dalam bidang studi ilmu sosial, meliputi berbagai mata pelajaran sejarah, ilmu bumi, ekonomi, sosiologi dan sebagainya. 

iv. dalam bidang studi keterampilan, meliputi berbagai mata pelajaran keterampilan bambu, kayu, listrik, batu dan sebagainya.


Korelasi antar pokok bahasan di luar bidang studi yang tidak sejenis, misalnya pembahasan pokok bahasan “candi borobudur”. Untuk membahas candi borobudur, dibahas mengenai:
i.        letak candi                   : dibahas oleh ilmu bumi,
ii.      pendiri candi               : dibahas oleh mata pelajaran sejarah,
iii.    jenis batu candi           : dibahas oleh mata pelajaran ilmu alam,
iv.    bentuk candi               : dibahas oleh ilmu arsitek,
v.      kunjungan turis           : dibahas oleh mata pelajaran ilmu pariwisata,
vi.    jual beli souvenir         : dibahas oleh mata pelajaran ilmu dagang.

Kurikulum korelasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
i.                                Tujuan masih penguasaan pengetahuan
ii.                              Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan team teaching
iii.                            Telah mempertimbangkan minat, kemampuan, kehidupan sehari-hari siswa.

  Kurikulum bidang studi 
Berbagai ahli menyatakan bahwa kurikulum ini adalah kurikulum korelasi.

 Kurikulum terintegrasi
Kurikulum ini adalah kurikulum dengan pengorganisasian secara menyeluruh untuk membahas suatu pokok masalah tertentu, dengan kata lain kurikulum terintegrasi, adalah kurikulum dengan pola mengintegrasikan bahan ajar dalam suatu masalah, kegiatan atau segi kehidupan tertentu, misalnya muatan lokal. Pada kurikulum ini semua mata pelajaran atau bidang studi tidak terlepas atau tidak terpisah satu dengan lainnya, dan tidak ada pembatas satu sama lain.

Kurikulum ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
i.                                disusun berdasarkan kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan siswa.
ii.                              metode pembelajaran berpusat pada siswa antara lain dengan problem solving.
iii.    sumber bahan tidak hanya terbatas pada buku sumber, bahkan mementingkan sumber dari pengalaman siswa dan guru.
iv.    bahan langsung berhubungan dengan masalah yang diperlukan oleh siswa di masyarakat.
v.                              bahan ditentukan secara bersama-sama oleh guru dan siswa

 Kurikulum inti
Kurikulum inti merupakan bagian dari keseluruhan kurikulum yang diperuntukkan bagi semua siswa.. Tujuan kurikulum inti adalah untuk mencapai tujuan pendidikan umum.

Ciri-ciri kurikulum inti adalah sebagai berikut:
i.              inti pembelajaran meliputi pengalaman-pengalaman yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan semua siswa.
ii.            program inti berkenaan dengan pendidikan umum untuk memperoleh bermacam-macam tujuan pendidikan,
iii.          berbagai kegiatan dan pengalaman inti disusun dan diajarkan dalam bentuk kesatuan, tidak dibatasi oleh garis-garis pelajaran yang terpisah,
iv.    program inti deselenggarakan dalam jangka waktu yang lebih lama
v.      perencanaan pembelajaran dibuat oleh guru-guru secara kooperatif,
vi.    inti pelajaran ditentukan secara demokratis oleh guru,
vii.        inti program secara lebih luas menggunakan sumber pembelajaran yang luas, dan prosedur pembelajaran yang lebih fleksibel dan variatif,
viii.      pengalaman belajar bersifat fungsional serta melibatkan banyak kegiatan dan tanggung jawab terhadap siswa,
ix.    pembelajaran menggunakan problem solving
x.      program inti didominasi oleh usaha untuk memperbaiki pembelajaran.

Kurikulum Pemecahan Masalah
Kurikulum ini adalah kurikulum dengan pola pengorganisasian isi dengan topik pemecahan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari berbagai mata pelajaran.

Selain pendekatan-pendekatan mata pelajaran dan integratif, pendekatan dalam perkem-bangan kurikulum digolongkan pula dalam pendekatan interdisipliner dan sistem.

1.      Pendekatan Interdisipiler
Para ahli pengembangan kurikulum menyatakan bahwa kurikulum di sekolah sebaik-nya disusun berdasarkan mata pelajaran yang terpadu dengan memiliki ciri-ciri sama, yang menjadi satu bidang studi.

Pendekatan interdisipliner terdiri atas tiga jenis pendekatan yaitu  pendekatan struktur, pendekatan fungsional dan pendekatan daerah. Pendekatan struktural adalah suatu pendekatan yang berawal dari pembahasan topik suatu disiplin ilmu, namun dari topik ini dipelajari berbagai hal yang tekait dengan topik pada bidang ilmu yang lain tetapi pada bidang studi yang sama. Misalnya topik pada mata pelajaran kimia tentang detergen. Pembelajaran dengan topik ini pada mata pelajaran kimia mencakup antara lain sturuktur kimia detergen dan cara kerja detergen sehingga dapat meng-angkat kotoran yang melekat di pakaian. Pada mata pelajaran biologi mencakup pengaruh detergen pada kehidupan biota sungai, ciri-ciri sungai yang tercemar detergen, dan pada mata pelajaran fisika mencakup pengaruh detergen terhadap suhu air.

Pendekatan fungsional adalah suatu pendekatan yang berawal dari masalah yang terj-adi di sekitar kehidupan siswa.  Masalah ditinjau dari berbagai aspek disiplin ilmu dalam bidang studi yang sama. Misalnya masalah pencemaran lingkungan air, di-tinjau dari aspek kimia, biologi dan fisika. Dari aspek kimia dipelajari zat-zat kimia pencemar air, struktur zat kimia pencemar air dan sifat-sifat kimia zat pencemar air. Dari aspek biologi dipelajari dampak pencemar air bagi ekosistem air, sedangkan dari aspek fisika dipelajari perubahan fisik lingkungan sungai yang tercemar.

Pendekatan daerah adalah suatu pendekatan yang berawal dari pemilihan suatu daerah tertentu sebagai subjek pembelajaran. Misalnya misalnya daerah perbatasan negara, akan dibelajarkan aspek ekonomi, adat istiadat, antropologi, bahasa dan aspek lain yang berada dalam bidang studi yang sama.

   Pendekatan sitem
Kurikulum dengan pendekatan sistema dalah kurikulum yang ditinjau dalam hubungannya dengan komponen-komponen tujuan, prinsip, susunan dan sistem penyampaiannya.

Telah dideskripsikan bahwa pendekatan kurikulum ada berbagai macam, namun pada aplikasinya di sekolah perlu ditekankan bahwa dalam penyusunan kurikulum para pengembang kurikulum tidak hanya menggunakan satu pendekatan saja. Pengembang kurikulum dapat menggunakan beberapa pendekatan sekaligus.

Berdasarkan cara pengorganisasian, kurikulum dikategorikan
1.      kurikulum berpusat pada bahan ajar, yaitu kurikulum yang diorganisir berdasarkan pada sejumlah mata pelajaran atau bahan ajar dan dibelajarkan secara terpisah.
2.      kurikulum berpusat pada siswa, yaitu kurikulum yang diorganisir dengan mengutamakan peranan siswa. Pengorganisasian kurikulum didasarkan atas minat, kebutuhan dan tujuan siswa. Kurikulum tidak diorganisasi sebelumnya tetapi dikembangkan bersama antara guru dan siswa dalam penyelesaian tugas-tugas pendidikan. Organisasi kurikulum didasarkan atas masalah-masalah atau topik-topik yang menarik perhatian dan dibutuhkan peserta didik dan rangkaian penyajian komponen kurikulum disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Kurikulum ini mengutamakan siswa secara individual. Kurikulum ini dbedakan atas kurikulum humanistik dan pengalaman.
3.      kurikulum berpusat pada masalah, yaitu kurikulum yang diorganisir berpusat pada masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Siswa belajar untuk memecahkan masalah secara kooperatif. Kurikulum ini telah diorganisasi sebelumnya. Isi kurikulum berupa masalah-masalah sosial  yang terjadi di kehidupan siswa. Rangkaian penyajian komponen-komponen kurikulum berdasarkan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan siswa. 
Masing-masing kurikulum dikembangkan menjadi suatu rancangan kurikulum yang memuat unsur-unsur poko kurikulum yaitu, tujuan, isi, pengalaman belajar dan evaluasi yang sesuai dengan cara kurikulum diorganisasi.
                         

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Kurikulum Mata Pelajaran"

Post a Comment