Masalah Pengembangan Kurikulum


Kurikulum perlu dikembangkan agar mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan dari pengembangan kurikulum, para pengembangan perlu memahami berbagai masalah dalam pengembangan kurikulum. Ada berbagai masalah dalam pengembangan kurikulum. Masalah-masalah yang dikaji dalam perkuliahan ini mencakup masalah umum dan khusus.

5.1 Masalah Umum
Pada pengembangan kurikulum, para pengembang perlu memperhatikan masalah-masalah umum yang ada dalam pengembangan kurikulum. Masalah umum yang dikaji adalah hal-hal sebagai berikut.
a.      Bidang Cakupan (Scope)
Bidang cakupan kurikulum meliputi keluasan topik, pengalaman belajar, aktivitas, pengorganisasian unsur-unsur kurikulum serta hubungan pengintegrasian dan pengorganisasian berbagai unsur-unsur kurikulum tersebut. Dengan kata lain cakupan mengacu pada apa unsur-unsur kurikulum, apa pengelolaan dan hubungan peintegrasian unsur-unsur kurikulum.

Untuk menentukan bidang cakupan, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengembang kurikulum, yaitu:
i.        pengorganisasian berbagai unsur dan hubungan antar unsur kurikulum. Pengembang kurikulum sebaiknya dapat melakukan hal ini, sebab konsep, pengetahuan dan keterampilan saat ini tidak terbatas,
ii.      perkembangan dan kemajuan IPTEK begitu pesat, oleh sebab itu pengembang kurikulum perlu memprediksi perkembangan dan kemajuan IPTEK dimasa depan,
iii.    tujuan perlu diorganisir berdasarkan pengalaman belajar, topik, hubungan antar unsur kurikulum, tujuan inklusif, pengorganisasian tujuan khusus dari tujuan umum,
iv.    pengambilan keputusan jadi atau tidak skope untuk digunakan sebagai cakupan dalam kurikulum.

b.            Relevansi
Relevansi adalah menyangkut kegunaan dan kebermaknaan suatu kurikulum bagi orang, masyarakat, dan bangsa. Artinya bahwa kurikulum perlu dikembangkan agar memiliki kegunaan dan kebermaknaan bagi orang, masyarakat, dan bangsa.

c.              Keseimbangan
Kurikulum dikembangkan sebaiknya memiliki keseimbangan. Beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan terkait dengan keseimbangan. Variabel-variabel tersebut adalah:
i.        kurikulum yang berpusat pada siswa dan berpusat pada pelajaran
ii.            kebutuhan siswa dan kebutuhan masyarakat
iii.          pendidikan umum dan pendidikan khusus
iv.          luas dan dalamnya kurikulum
v.            domain kognitif, afektif dan psikomotor,
vi.          pendidikan individual dan masyarakat,
vii.  inovasi dan tradisi,
viii.logis dan psikologis,
ix.          kebutuhan akademis yang diharapkan,
x.            metode, pengalaman dan strategi,
xi.          dunia kerja dan permainan,
xii.        disiplin kelembagaan, sekolah dan masyarakat sebagai sumber daya dalam pendidikan,
xiii.tujuan-tujuan kelembagaan
xiv.      disiplin ilmu

d.            Pengintegrasian
Para pengembang kurikulum perlu memperhatikan pemaduan, penggabungan dan penyatuan antar disiplin ilmu. Namun demikian hal ini bukanlah menjadi keharusan, bergantung pada filosofi yang dijadikan pendangan dalam pengembangan kurikulum.
 
e.             Rangkaian (Sekuens)
Sekuen adalah susunan atau urutan pengelompokkan kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum. Pengembang kurikulum perlu memperhatikan rangkaian unsur-unsur kurikulum. Dengan kata lain sekuen mencakup kapan dan dimana poko-pokok bahasan ditempatkan dan dilaksanakan. Sekuen merupakan pengaturan unit-unit dan materi pembelajaran secara logis dan kronologi menurut unit, lembaga dan tingkatannya. Beberapa panduan yang dapat dijadikan rujukan dalam menyusun penyusunan unsur kurikulum.
i.        Dimulai dari yang sederhana menuju ke yang kompleks.
ii.      Menurut alur kronologis.
iii.    Balikan dari alur kronologis.
iv.    Dari geografis yang jauh menuju dekat, atau dari yang dekat menuju yang jauh
v.      Dari yang konkret ke yang abstrak.
vi.    Dari umum ke khusus, atau dari khusus ke yang umum.
Secara garis besar ada tiga konsep sekuens yaitu: sekuen menurut kebutuhan, sekuen makros dan sekuen mikro. Hal yang perlu pula diperhatikan oleh pengembang kurikulum adalah tingkat kedewasaan, latar belakang pengalaman, tingkat kematangan, ketertarikan atau minat siswa, tingkat kegunaan dan kesukaran materi pembelajaran.

f.             Kontinuitas
Makna kontinuitas adalah pengulangan vertikal, yang kompleks dan canggih dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Pengulangan tidak hanya berarti pengulangan konten pembelajaran, namun sebagai pengulangan unsur-unsur kurikulum. Dengan kata lain kontinuitas merupakan rencana introduksi dan reintroduksi unit-unit materi yang sama di berbagai tingkatan dalam upaya meningkatkan pemahaman yang kompleks dan komprehensif.

g.            Artikulasi
Artikulasi adalah pertautan horisontal  atau korelasi antara unsur atau kelompok lintas tingkatan sekolah. Dengan kata lain artikulasi merupakan sekuens unit-unit pembelajaran secara lintas tingkatan.

h.            Kemampuan Transfer
Pengembang kurikulum perlu  memperhatikan unsur-unsur yang perlu ditransfer. Untuk itu pengembang kurikulum perlu menentukan tujuan, menyeleksi isi atau materi dan meyeleksi strategi pembelajaran yang mengarah pada pendayagunaan proses transfer secara maksimal.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Masalah Pengembangan Kurikulum "

Post a Comment