JENIS JENIS ALAT UKUR LISTRIK
A.Frekuensi meter
frekuensi meter adalah alat yang digunakan
untuk mengetahui besarnya frekwensi
jaringan arus bolak balik. Sistem dari alat
ukur Frekuensi meter ada dua yaitu dengan
prinsif lidah getar dan prinsif vibrasi.
B. Kwh meter
KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.
Fungsi-fungsi dari bargainser adalah :
• Pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan)
• Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
• Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.
BAGIAN – BAGIAN KWH METER
1. Badan (body) terdiri dari :
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
2. Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set
b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set
c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja).
3. Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang
digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil
mungkin.
4. Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
5. Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour)..
6. Spin Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
7. Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.
Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus.
C. Megger
Megger adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahan isolasi dari suatu
instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat
hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol(tanah). Dalam
hal lain alat ukur ini juga dapat digunakan pada peralatan listrik seperti mesin listrik,
alat rumah tangga dan sebagainya.
Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah peralatan tersebut
memenuhi persyataratan PUIL yang telah ditentukan.
D.Eart tester
Dalam ilmu instalasi listrik dikenal kata pentanahan. Pentanahan disini berfungsi
untuk menyalurkan arus hubung singkat yang terjadi pada suatu instalasi listrik.
Pentanahan ini mempunyai nilai tahanan yang harus sesuai dengan PUIL yang
berlaku yaitu sekitar 2-10 ohm. Untuk pengukuran tahan pentanahan maka
digunakanlah alat yang dinamakan eart tester.
E.Galvanometer
Galvanometer adalah alat pengukur kuat arus yang sangat lemah. Cara kerjanya sama dengan Amperemeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Ketiga alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubaha karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya.Galvanometer merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal.
F.Clamp Meter (Tang Ampere)
Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit. Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan perawatan atau perbaikan AC. Untuk mengukur arus listrik caranya cukup masukkan salah satu kabel (positif atau negative) ke dalam mulut tang ampere. Lihat hasil yang terukur pada skala tang ampere. Bila arus yang mengalir pada suatu jaringan akan diukur sedangkan tidak memungkinkan memotong jaringan tersebut untuk menghubungkan alat pengukur ampere atau melalui suatu transformator arus, apabila jaringan diputus maka pemberian daya akan terhenti, penggunaan alat ukur ampere jaringan merupakan pemecahan masalah yang sangat baik. Bila penghantar ditempatkan diantara inti besi , arus sekunder yang berbanding lurus dengan arus yang akan diukur didapat di layar display pada alat. Akan tetapi dengan cara pengukuran ini di mana jalan magnet tidak menutup, maka kesalahan-kesalahan yang tergantung dari posisi pemasukan dari penghatar ke dalam inti, ditambah pula kesalahan bentuk gelombang dan frekuensi yang besar
3.PRINSIP KERJA ALAT UKUR LISTRIK
A.Prinsip kerja frekuensi meter
Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval waktu tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui. Blok diagram rangkaian dasar meter frekuensi digital diperlihatkan pada gambar 8-7. sinyal frekuensi tidak diketahui dimasukkan pada schmitt trigger.
B. Prinsip Kerja KWH Meter
Ditinjau dari segi cara bekerjanya maka pengukur ini memakai prinsip azas induksi atau azasnFerraris. Dan pada umumnya alat pengukur ini digunakan untuk mengukur daya listrik arus bolak balik. Pada alat ini dipasang sebuah cakera alumunium (alumunium disk) yang dapat berputar, dimuka sebuah kutub magnit listrik (Electro magnet).Magnit listrik ini diperkuat oleh kumparan tegangan dan kumparan arus..
Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu
1. Daya kompleks S(VA) = V.I
2. Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ
3. Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ
Dari ketiga daya tersebut yang terukur pada KWH meter adalah daya aktif, yang dinyatakan dengan satuan Watt.. Untuk pemakaian pada rumah, biasanya hanya digunakan KWH meter.
C.Prinsip Kerja Megger
Menggunakan Megger Untuk Mengukur Tahanan Isolasi
• Check batere apakah dalam kondisi baik.
• Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.
• Lakukan elektrikal zero check:
• Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain.
• Letakkan saklar pemilih di posisi 500.
• Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1.
• On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere.
• Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
• Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
• On-kan megger, baca tampilan pada skalanya Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 – 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kV.
D.Prinsip Kerja Earth Tester :
• Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu permukaan kabel tersebut dengan lap bersih / kertas amplas, agar jepitan kabel probe dapat menyentuh langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah terjadinya kesalahan pembacaan pada alat ukur.
• Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance digital.
• Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau.
• Silahkan hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di tentukan pada alat ukur.
• Hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan masing-masing jarak kurag lebih 5-10 meter dari pentanahan atau grounding.
• Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.
• Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur pada poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat yang akan diukur.
• Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding biasanya berwarna kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan.
E.Prinsip kerja galvanometer
Pengukuran arus searah pada mulanya menggunakan galvanometer suspensi dengan sistem gantungan, instrumen ini merupakan pelopor instrumen kumparan putar yang merupakan dasar dari alat penunjuk arus searah.Menurut hukum dasar gaya elektro magnetik kumparan akan berputar didalam medan magnet bila dialiri arus listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan,keelastisan serabut tersebut akan membangkitkan suatu torsi yang melawan perputaran kumparan. kumparan ini akan terus berdefleksi sampai gaya elektro magnetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan. dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut sebuah cermin yang dipasang pada kumparan menyimpangkan seberkas cahaya dan menyebabkan gintik yang telah diperkuat bergerak diatas sekala pada suatu jarak dari instrumen. Efek optiknya adalah suatu jarus penunjuk yang panjang tetapi massanya nol.Terdapat kumparan yang bergantung di dalam medan magnet permanent yang berbentuk sepatu kuda. Kumparan digantung sedemikian rupa sehingga dapat berputar bebas di dalam medan magnet. bila arus mengalir di dalam kumparan, torsi elektromagnetik yang dibankitkannya akan menyebabkan perputaran kumparan tersebut. torsi ini diimbangi oleh torsi mekanis pegas pengatur yang diikat pada kumparan. keseimbangan torsi-torsi ini dan posisi sudut kumparan putar dinyatakan oleh jarus penunjuk terhadap referensi yang dinamakan sekala.
F.Prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)
Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus berjalan 24 jam dalam sehari. Pemotongan kabel harus dilakukan pada saat system dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu sudah mulai digantikan dengan sistem clamp. Sistem clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang akan mengalir pada kumparan itu. Secara umum, Faraday mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang mengalir pada kumparan. Apabila jumlah lilitan semakin besar, maka semakin besar pula tegangan yang dapat diukur di kedua ujung kumparan itu. Tegangan yang terukur di kumparan itu biasanya dalam orde mili volt. Arus AC yang mengalir pada sebuah kabel akan memberikan perubahan fluks, sehingga besarnya arus tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem clamp.
4.ALAT UKUR DIGITAL
Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
. Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan untuk merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.
frekuensi meter adalah alat yang digunakan
untuk mengetahui besarnya frekwensi
jaringan arus bolak balik. Sistem dari alat
ukur Frekuensi meter ada dua yaitu dengan
prinsif lidah getar dan prinsif vibrasi.
B. Kwh meter
KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.
Fungsi-fungsi dari bargainser adalah :
• Pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai dengan kontrak pemasangan)
• Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
• Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.
BAGIAN – BAGIAN KWH METER
1. Badan (body) terdiri dari :
a. Bagian atas
b. Bagian bawah
2. Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 set
b. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 set
c. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set
Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi (factor kerja).
3. Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang
digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil
mungkin.
4. Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
5. Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour)..
6. Spin Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
7. Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”. Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.
Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel Hubung Bagi). Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus.
C. Megger
Megger adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahan isolasi dari suatu
instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat
hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol(tanah). Dalam
hal lain alat ukur ini juga dapat digunakan pada peralatan listrik seperti mesin listrik,
alat rumah tangga dan sebagainya.
Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah peralatan tersebut
memenuhi persyataratan PUIL yang telah ditentukan.
D.Eart tester
Dalam ilmu instalasi listrik dikenal kata pentanahan. Pentanahan disini berfungsi
untuk menyalurkan arus hubung singkat yang terjadi pada suatu instalasi listrik.
Pentanahan ini mempunyai nilai tahanan yang harus sesuai dengan PUIL yang
berlaku yaitu sekitar 2-10 ohm. Untuk pengukuran tahan pentanahan maka
digunakanlah alat yang dinamakan eart tester.
E.Galvanometer
Galvanometer adalah alat pengukur kuat arus yang sangat lemah. Cara kerjanya sama dengan Amperemeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Ketiga alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubaha karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya.Galvanometer merupakan alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal.
F.Clamp Meter (Tang Ampere)
Tang ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan, daya dan tahanan dalam jumlah yang besar, tanpa memutus sirkit. Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan perawatan atau perbaikan AC. Untuk mengukur arus listrik caranya cukup masukkan salah satu kabel (positif atau negative) ke dalam mulut tang ampere. Lihat hasil yang terukur pada skala tang ampere. Bila arus yang mengalir pada suatu jaringan akan diukur sedangkan tidak memungkinkan memotong jaringan tersebut untuk menghubungkan alat pengukur ampere atau melalui suatu transformator arus, apabila jaringan diputus maka pemberian daya akan terhenti, penggunaan alat ukur ampere jaringan merupakan pemecahan masalah yang sangat baik. Bila penghantar ditempatkan diantara inti besi , arus sekunder yang berbanding lurus dengan arus yang akan diukur didapat di layar display pada alat. Akan tetapi dengan cara pengukuran ini di mana jalan magnet tidak menutup, maka kesalahan-kesalahan yang tergantung dari posisi pemasukan dari penghatar ke dalam inti, ditambah pula kesalahan bentuk gelombang dan frekuensi yang besar
3.PRINSIP KERJA ALAT UKUR LISTRIK
A.Prinsip kerja frekuensi meter
Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval waktu tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui. Blok diagram rangkaian dasar meter frekuensi digital diperlihatkan pada gambar 8-7. sinyal frekuensi tidak diketahui dimasukkan pada schmitt trigger.
B. Prinsip Kerja KWH Meter
Ditinjau dari segi cara bekerjanya maka pengukur ini memakai prinsip azas induksi atau azasnFerraris. Dan pada umumnya alat pengukur ini digunakan untuk mengukur daya listrik arus bolak balik. Pada alat ini dipasang sebuah cakera alumunium (alumunium disk) yang dapat berputar, dimuka sebuah kutub magnit listrik (Electro magnet).Magnit listrik ini diperkuat oleh kumparan tegangan dan kumparan arus..
Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu
1. Daya kompleks S(VA) = V.I
2. Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ
3. Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ
Dari ketiga daya tersebut yang terukur pada KWH meter adalah daya aktif, yang dinyatakan dengan satuan Watt.. Untuk pemakaian pada rumah, biasanya hanya digunakan KWH meter.
C.Prinsip Kerja Megger
Menggunakan Megger Untuk Mengukur Tahanan Isolasi
• Check batere apakah dalam kondisi baik.
• Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.
• Lakukan elektrikal zero check:
• Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain.
• Letakkan saklar pemilih di posisi 500.
• Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1.
• On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere.
• Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .
• Pilih tegangan ukur melalui saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur.
• On-kan megger, baca tampilan pada skalanya Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 – 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kV.
D.Prinsip Kerja Earth Tester :
• Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu permukaan kabel tersebut dengan lap bersih / kertas amplas, agar jepitan kabel probe dapat menyentuh langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah terjadinya kesalahan pembacaan pada alat ukur.
• Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance digital.
• Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau.
• Silahkan hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di tentukan pada alat ukur.
• Hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan masing-masing jarak kurag lebih 5-10 meter dari pentanahan atau grounding.
• Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang.
• Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur pada poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat yang akan diukur.
• Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding biasanya berwarna kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan.
E.Prinsip kerja galvanometer
Pengukuran arus searah pada mulanya menggunakan galvanometer suspensi dengan sistem gantungan, instrumen ini merupakan pelopor instrumen kumparan putar yang merupakan dasar dari alat penunjuk arus searah.Menurut hukum dasar gaya elektro magnetik kumparan akan berputar didalam medan magnet bila dialiri arus listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan,keelastisan serabut tersebut akan membangkitkan suatu torsi yang melawan perputaran kumparan. kumparan ini akan terus berdefleksi sampai gaya elektro magnetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan. dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang dibawa oleh kumparan tersebut sebuah cermin yang dipasang pada kumparan menyimpangkan seberkas cahaya dan menyebabkan gintik yang telah diperkuat bergerak diatas sekala pada suatu jarak dari instrumen. Efek optiknya adalah suatu jarus penunjuk yang panjang tetapi massanya nol.Terdapat kumparan yang bergantung di dalam medan magnet permanent yang berbentuk sepatu kuda. Kumparan digantung sedemikian rupa sehingga dapat berputar bebas di dalam medan magnet. bila arus mengalir di dalam kumparan, torsi elektromagnetik yang dibankitkannya akan menyebabkan perputaran kumparan tersebut. torsi ini diimbangi oleh torsi mekanis pegas pengatur yang diikat pada kumparan. keseimbangan torsi-torsi ini dan posisi sudut kumparan putar dinyatakan oleh jarus penunjuk terhadap referensi yang dinamakan sekala.
F.Prinsip kerja Clamp Meter (Tang Ampere)
Pengukuran arus merupakan salah satu prosedur yang dilakukan pada perawatan berkala suatu alat. Pengukuran secara konvensional mengharuskan seseorang memotong kabel yang akan diukur arusnya. Tetapi hal ini tidak dapat dilakukan pada semua sistem, misalnya pada sebuah sistem yang harus berjalan 24 jam dalam sehari. Pemotongan kabel harus dilakukan pada saat system dimatikan. Sekarang pengukuran dengan metode lama itu sudah mulai digantikan dengan sistem clamp. Sistem clamp menggunakan prinsip hukum Faraday yang mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang akan mengalir pada kumparan itu. Secara umum, Faraday mengatakan bahwa perubahan fluks magnet dalam sebuah kumparan akan menimbulkan arus yang mengalir pada kumparan. Apabila jumlah lilitan semakin besar, maka semakin besar pula tegangan yang dapat diukur di kedua ujung kumparan itu. Tegangan yang terukur di kumparan itu biasanya dalam orde mili volt. Arus AC yang mengalir pada sebuah kabel akan memberikan perubahan fluks, sehingga besarnya arus tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem clamp.
4.ALAT UKUR DIGITAL
Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang diukur dalam bentuk angka. Dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan dihilangkan oleh penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur, dan titik desimal ditunjukan pula secara langsung untuk memudahkan pengukuran.
. Didalam alat ukur digital, dikenal suatu bagian komponen yang digunakan untuk merubah sistem analog ke digital yang dsebut dengan AD konvekter.
0 Response to "JENIS JENIS ALAT UKUR LISTRIK"
Post a Comment