Pendidikan Modern Jepang
A. Pendidikan Modern
Sejak pemerintah Jepang mulai memberi jalan masuk pada pengetahuan Barat pada abad ke-18, tahun 1808 dibuka sekolah yang mengajarkan bahasa Inggris dan disusul oleh sekolah-sekolah berbahasa lain. Rezim Tokugawa mendapat kecaman dari mereka yang merasa kebudayaan Jepang sedang diserang dengan mudahnya akses kebudayaan Barat yang masuk ke Jepang. Pada tahun 1867 akhirnya Keiki Tokugawa menyerahkan kekuasaannya pada Kaisar Meiji yang saat itu masih berumur lima belas tahun.
1. Tujuan Rezim Meiji
Permulaan zaman Meiji di tahun 1868 memunculkan serangkaian undang-undang yang intinya adalah penyatuan nasional, kesetiaan mutlak, kepandaian dalam teknik, ekonomi, dan ilmiah modern serta penyempurnaan pertahanan nasional. Kepemimpinan politik, hukum, dan spiritual dipusatkan pada kaisar.
2. Masuknya Pemikiran dari Dunia Barat
Pemerintah Jepang mengirim pangeran dan samurai muda yang cerdas untuk belajar di Eropa dan Amerika serta mengundang para ahli dan guru Barat ke Jepang. Pada awalnya, seluruh komponen pendidikan Jepang meniru gaya Amerika namun karena banyak idealisme dan moralisme Amerika yang bertentangan dengan Jepang, Jepang mengganti profesor-profesor dan pengajar Amerika dengan mereka yang berasal dari Jerman yang idealisme dan moralismenya lebih sesuai dengan Jepang. Model konstitusi Jepang yang dibuat pada 1889 lebih meniru model Jerman daripada Amerika.
3. Melestarikan Tradisi Jepang
Sambil berusaha memordenisasikan institusi-institusinya, pemerintah Jepang juga berusaha melestarikan tradisi Jepang yang bersejarah. Pemerintah berusaha memurnikan agama Shinto dengan memberikan perbedaan jelas antara Shinto sebagai agama dan Shinto Sektarian. Ajaran Budha dan Katolik dapat berkompromi dengan keberadaan Shinto sedang ajaran Kristen yang menentang keras Shinto terus mengalami konflik.
4. Putusan Kekaisaran Tahun 1890
Terdapat beberapa golongan yang menentang pemujaan tradisi lama dan terus memaksakan perubahan sosial dan kependidikan sehingga Jepang hampir kehilangan identitas kebudayaannya. Kaisar kemudian merumuskan pernyataan yang berisi asas-asas yang mendasari pendidikan bagi anak-anak dan kaum muda Jepang. Putusan tersebut berisi penekanan terhadap menghormati leluhur, kepatuhan anak pada orang tua, kesetiaan pada negara, dan pemujaan pada kaisar.
5. Perkembangan Upaya dalam Pendidikan
Pendidikan di Jepang bertujuan untuk memodernisasikan Jepang dan juga memelihara karakteristik bangsa. Sekolah untuk putra dan putri dipisahkan. Pendidikan untuk anak laki-laki lebih ditekankan pada bidang profesi sedang untuk anak perempuan ditekankan pada ilmu kepandaian rumah tangga atau keputrian.
6. Imperialisme dan Pendidikan
Keberhasilan militer Jepang pada tahun 1905 atas angkatan laut Rusia memulai masa imperialisme militer Jepang modern. Secara diam-diam Jepang menguasai Korea dan menggabungkan negara ini dengan Kekaisaran Jepang. Jepang mengundang negara-negara Asia Timur bergabung membentuk Greater East Asia C-prosperity Sphere (Lingkungan Kemakmuran bersama Asia Timur Raya). Jepang telah memulai suatu program ekspansi ekonomi dan teritorial yang mengakibatkan bangsa ini mengalami konflik dengan semua negara besar di Asia dan bangsa Barat.
Setelah PD I, pendidikan Jepang kembali dipengaruhi pemikiran barat yang dibawa John Dewey. Sampai sesudah PD II, tujuan-tujuan pendidikan Jepang semakin tenggelam oleh kepentingan militer. Pemikiran John Dewey membuat rakyat Jepang mulai berpikir mengenai demokrasi. Oleh karena adanya semangat patriotisme yang tinggi di Jepang, universitas-universitas di Jepang berhenti berlangganan jurnal-jurnal internasional karena khawatir akan mempengaruhi pemikiran kaum muda.
Tahun 1937 Biro Kontrol Pemikiran Kementrian Pendidikan menerbitkan karya singkat yang menjelaskan arah ideologis rakyat. Karya ini tidak menganjurkan untuk mengurangi perhatian pada ilmu teknik dan ilmiah dari dunia barat karena dapat memperkaya kebudayaan Jepang disamping persatuan golongan di antara rakyat dan sifat kehidupan di Jepang harus terus ditingkatkan.
7. Masa Pendudukan Sekutu
Selama pendudukan Jepang setelah kekalahan di PD II bukanlah masa yang buruk. Masyarakat Jepang ternyata sangat koperatif terhadap kependudukan Amerika sehingga Amerika lebih mempertimbangkan upaya demokratisasi untuk Jepang.
8. Konstitusi Baru dan Hukum Dasar
Pada tahun 1946 dibentuk konstitusi baru yang menjamin adanya kebebasan individu yang merupakan syarat terbentuknya negara demokratis. Konstitusi ini disetujui oleh pihak sekutu dan negarawan Jepang. Undang-undang pendidikan yang sebagian besar berisi rekomendasi ahli-ahli pendidikan Amerikapun disetujui. Di dalam undang-undang dicantumkan terdapat kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan, jaminan kebebasan akademik, dan pendidikan publik yang bebas selama sembilan tahun.
B. Kebijakan di masa Pendudukan dan Pascapendudukan
Sekutu bertujuan menghapuskan nuansa militeristik dan ultranasionalistik dari kurikulum Jepang. Sekutu membebastugaskan 120.000 orang guru Jepang yang berasal dari golongan militer dan menggantikannya dengan golongan liberal. Shinto Negara dilarang di sekolah-sekolah sehingga buku-buku yang masih menyebutkan keunggulan ras Jepang dan kedewaan sang kaisar ditarik. Pelajaran sejarah dan geografi unutk sementara diberhentikan dan pelajaran moral dihapuskan.
Mereka mendatangkan ahli pendidikan Amerika ke Jepang untuk mempelajari kebutuhan pendidikan Jepang pascaperang. Setelah satu bulan, mereka merekomendasikan beberapa reformasi sebagai berikut:
Ø Menghapuskan sistem banyak jalur dan memasukkan sistem satu jalur.
Ø Desentralisasi kontrol dan administrasi sekolah.
Ø Mendukung pengajaran kreatif dan individual untuk menggantikan pola tradisional menghafal, latihan berulang, dan penghafalan. Program mata pelajaran sosial, bimbingan, dan kegiatan ekstrakurikuler akan menggantikan pendidikan moral.
Ø Memperluas kesempatan pendidikan:persamaan pendidikan bagi laki-laki dan perempuan di semua tingkat. Pendidikan wajib dijalankan selama sembilan tahun.
Ø Menyederhanakan bahasa Jepang dengan memasukkan beberapa bentuk romawi.
Sejak pemerintah Jepang mulai memberi jalan masuk pada pengetahuan Barat pada abad ke-18, tahun 1808 dibuka sekolah yang mengajarkan bahasa Inggris dan disusul oleh sekolah-sekolah berbahasa lain. Rezim Tokugawa mendapat kecaman dari mereka yang merasa kebudayaan Jepang sedang diserang dengan mudahnya akses kebudayaan Barat yang masuk ke Jepang. Pada tahun 1867 akhirnya Keiki Tokugawa menyerahkan kekuasaannya pada Kaisar Meiji yang saat itu masih berumur lima belas tahun.
1. Tujuan Rezim Meiji
Permulaan zaman Meiji di tahun 1868 memunculkan serangkaian undang-undang yang intinya adalah penyatuan nasional, kesetiaan mutlak, kepandaian dalam teknik, ekonomi, dan ilmiah modern serta penyempurnaan pertahanan nasional. Kepemimpinan politik, hukum, dan spiritual dipusatkan pada kaisar.
2. Masuknya Pemikiran dari Dunia Barat
Pemerintah Jepang mengirim pangeran dan samurai muda yang cerdas untuk belajar di Eropa dan Amerika serta mengundang para ahli dan guru Barat ke Jepang. Pada awalnya, seluruh komponen pendidikan Jepang meniru gaya Amerika namun karena banyak idealisme dan moralisme Amerika yang bertentangan dengan Jepang, Jepang mengganti profesor-profesor dan pengajar Amerika dengan mereka yang berasal dari Jerman yang idealisme dan moralismenya lebih sesuai dengan Jepang. Model konstitusi Jepang yang dibuat pada 1889 lebih meniru model Jerman daripada Amerika.
3. Melestarikan Tradisi Jepang
Sambil berusaha memordenisasikan institusi-institusinya, pemerintah Jepang juga berusaha melestarikan tradisi Jepang yang bersejarah. Pemerintah berusaha memurnikan agama Shinto dengan memberikan perbedaan jelas antara Shinto sebagai agama dan Shinto Sektarian. Ajaran Budha dan Katolik dapat berkompromi dengan keberadaan Shinto sedang ajaran Kristen yang menentang keras Shinto terus mengalami konflik.
4. Putusan Kekaisaran Tahun 1890
Terdapat beberapa golongan yang menentang pemujaan tradisi lama dan terus memaksakan perubahan sosial dan kependidikan sehingga Jepang hampir kehilangan identitas kebudayaannya. Kaisar kemudian merumuskan pernyataan yang berisi asas-asas yang mendasari pendidikan bagi anak-anak dan kaum muda Jepang. Putusan tersebut berisi penekanan terhadap menghormati leluhur, kepatuhan anak pada orang tua, kesetiaan pada negara, dan pemujaan pada kaisar.
5. Perkembangan Upaya dalam Pendidikan
Pendidikan di Jepang bertujuan untuk memodernisasikan Jepang dan juga memelihara karakteristik bangsa. Sekolah untuk putra dan putri dipisahkan. Pendidikan untuk anak laki-laki lebih ditekankan pada bidang profesi sedang untuk anak perempuan ditekankan pada ilmu kepandaian rumah tangga atau keputrian.
6. Imperialisme dan Pendidikan
Keberhasilan militer Jepang pada tahun 1905 atas angkatan laut Rusia memulai masa imperialisme militer Jepang modern. Secara diam-diam Jepang menguasai Korea dan menggabungkan negara ini dengan Kekaisaran Jepang. Jepang mengundang negara-negara Asia Timur bergabung membentuk Greater East Asia C-prosperity Sphere (Lingkungan Kemakmuran bersama Asia Timur Raya). Jepang telah memulai suatu program ekspansi ekonomi dan teritorial yang mengakibatkan bangsa ini mengalami konflik dengan semua negara besar di Asia dan bangsa Barat.
Setelah PD I, pendidikan Jepang kembali dipengaruhi pemikiran barat yang dibawa John Dewey. Sampai sesudah PD II, tujuan-tujuan pendidikan Jepang semakin tenggelam oleh kepentingan militer. Pemikiran John Dewey membuat rakyat Jepang mulai berpikir mengenai demokrasi. Oleh karena adanya semangat patriotisme yang tinggi di Jepang, universitas-universitas di Jepang berhenti berlangganan jurnal-jurnal internasional karena khawatir akan mempengaruhi pemikiran kaum muda.
Tahun 1937 Biro Kontrol Pemikiran Kementrian Pendidikan menerbitkan karya singkat yang menjelaskan arah ideologis rakyat. Karya ini tidak menganjurkan untuk mengurangi perhatian pada ilmu teknik dan ilmiah dari dunia barat karena dapat memperkaya kebudayaan Jepang disamping persatuan golongan di antara rakyat dan sifat kehidupan di Jepang harus terus ditingkatkan.
7. Masa Pendudukan Sekutu
Selama pendudukan Jepang setelah kekalahan di PD II bukanlah masa yang buruk. Masyarakat Jepang ternyata sangat koperatif terhadap kependudukan Amerika sehingga Amerika lebih mempertimbangkan upaya demokratisasi untuk Jepang.
8. Konstitusi Baru dan Hukum Dasar
Pada tahun 1946 dibentuk konstitusi baru yang menjamin adanya kebebasan individu yang merupakan syarat terbentuknya negara demokratis. Konstitusi ini disetujui oleh pihak sekutu dan negarawan Jepang. Undang-undang pendidikan yang sebagian besar berisi rekomendasi ahli-ahli pendidikan Amerikapun disetujui. Di dalam undang-undang dicantumkan terdapat kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan, jaminan kebebasan akademik, dan pendidikan publik yang bebas selama sembilan tahun.
B. Kebijakan di masa Pendudukan dan Pascapendudukan
Sekutu bertujuan menghapuskan nuansa militeristik dan ultranasionalistik dari kurikulum Jepang. Sekutu membebastugaskan 120.000 orang guru Jepang yang berasal dari golongan militer dan menggantikannya dengan golongan liberal. Shinto Negara dilarang di sekolah-sekolah sehingga buku-buku yang masih menyebutkan keunggulan ras Jepang dan kedewaan sang kaisar ditarik. Pelajaran sejarah dan geografi unutk sementara diberhentikan dan pelajaran moral dihapuskan.
Mereka mendatangkan ahli pendidikan Amerika ke Jepang untuk mempelajari kebutuhan pendidikan Jepang pascaperang. Setelah satu bulan, mereka merekomendasikan beberapa reformasi sebagai berikut:
Ø Menghapuskan sistem banyak jalur dan memasukkan sistem satu jalur.
Ø Desentralisasi kontrol dan administrasi sekolah.
Ø Mendukung pengajaran kreatif dan individual untuk menggantikan pola tradisional menghafal, latihan berulang, dan penghafalan. Program mata pelajaran sosial, bimbingan, dan kegiatan ekstrakurikuler akan menggantikan pendidikan moral.
Ø Memperluas kesempatan pendidikan:persamaan pendidikan bagi laki-laki dan perempuan di semua tingkat. Pendidikan wajib dijalankan selama sembilan tahun.
Ø Menyederhanakan bahasa Jepang dengan memasukkan beberapa bentuk romawi.
0 Response to "Pendidikan Modern Jepang"
Post a Comment