GANGGUAN PADA URETER
Kelainan bawaan pada ureter jarang ditemukan. Meskipun demikian, di bawah ini dikemukakan tentang beberapa kelainan ureter dapat ditemukan.
Ureter Kembar Atau Ureter Bifida
Ureter kembar ialah terdapatnya dua ureter pada satu ginjal, sedangkan ureter yang bercabang pada suatu tempat sehingga berbentuk huruf Y. Kelainan ini berasal clan dua buah ureter, biasanya disertai piala ginjal
kembar atau dapat pula terjadi sebuah piala yang besar dengan piala ginjal yang bercabang.
Pembuluh Darah Ginjal Aferens
Kelainan ini dapat terjadi pada vena maupun arteri yang berasal dari arteri renalis maupun aorta. Pembuluh darah ginjal aferens dapat mengakibatkan ureter terjepit dan menimbulkan gejala-gejala sumbatan.
Kelainan Lumen Ureter
Kelainan ini terjadi akibat penyempitan yang dapat menimbulkan gejala obstruksi pada ureter dapat diperkirakan dari melilit atau tertekuk di ureter.
Kelainan Muara Ureter
Kelainan muara ureter yaitu berpindahnya muara ureter dan melekat pada organ yang lain. Pada laki-laki, muara ini melekat pada uretra pays prostalika, duktus ejakulatorius, vesikula seminalis, dapat pula pada vas deferens. Sedangkan pada perempuan, muara ini dapat melekat pada uterus, uretra,
vagina.
GANGGUAN PADA KANDUNG KEMIH
Kelainan bawaan pada kandung kemih dapat berupa tidak adanya kandung kemih don ekstrofi kandung kemih.
Gangguan pada uretra
Kelainan pada uretra antara lain hipospadia pada pria, yaitu suatu keadaan di mana uretra pada bagian distal penis, tidak berkembang dengan sempuma. Tindakan yang dapat dilakukan ialah operasi bedah plastik untuk menyambung defek tersebut. Operasi dilakukan bila usia anak sudah mencapai kurang lebih empat tahun.
Gangguan berkemih
Retensi Urine
Retensi urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut maupun kronik. Pada keadaan akut, berkemih berhenti secara mendadak di mana pasien tiba-tiba tidak bisa berkemih. Dalam keadaan kronik, retensi urine terjadi akibat adanya obstruksi yang terusmenerus pada uretra.
Penyebab gangguan ini adalah:
pada lumen uretra, misalnya karena adanya kalkulus.
pada dinding uretra, yaitu karena adanya striktur.
pada dinding uretra yang tertekan, misalnya karena hipertrofi prostat, fimosis.
Patofisiologi. Obstruksi pada uretra menyebabkan kesulitan miksi serta menimbulkan hipertrofi otot kandung kemih. Hal ini akan menimbulkan urine yang jumlahnya makin meningkat selanjutnya terjadi dilatasi permanen pada kandung kemih.
Gejala don tanda. Diawali dengan aliran urine yang makin lambat,
kemudian terjadi poliuria yang makin lama makin parch disebabkan oleh pengosongan kandung kemih yang tidak efisien. Selanjutaya, akan terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.
Prognosis. Bila penatalaksanaan pada keadaan akut kurang baik dapat menyebabkan retensi kronik.
Penatalaksanaan. Untuk gangguan ini dilakukan kateterisasi uretra, dilatasi uretra dengan bougi, don drainase supra pubik.
Ureter Kembar Atau Ureter Bifida
Ureter kembar ialah terdapatnya dua ureter pada satu ginjal, sedangkan ureter yang bercabang pada suatu tempat sehingga berbentuk huruf Y. Kelainan ini berasal clan dua buah ureter, biasanya disertai piala ginjal
kembar atau dapat pula terjadi sebuah piala yang besar dengan piala ginjal yang bercabang.
Pembuluh Darah Ginjal Aferens
Kelainan ini dapat terjadi pada vena maupun arteri yang berasal dari arteri renalis maupun aorta. Pembuluh darah ginjal aferens dapat mengakibatkan ureter terjepit dan menimbulkan gejala-gejala sumbatan.
Kelainan Lumen Ureter
Kelainan ini terjadi akibat penyempitan yang dapat menimbulkan gejala obstruksi pada ureter dapat diperkirakan dari melilit atau tertekuk di ureter.
Kelainan Muara Ureter
Kelainan muara ureter yaitu berpindahnya muara ureter dan melekat pada organ yang lain. Pada laki-laki, muara ini melekat pada uretra pays prostalika, duktus ejakulatorius, vesikula seminalis, dapat pula pada vas deferens. Sedangkan pada perempuan, muara ini dapat melekat pada uterus, uretra,
vagina.
GANGGUAN PADA KANDUNG KEMIH
Kelainan bawaan pada kandung kemih dapat berupa tidak adanya kandung kemih don ekstrofi kandung kemih.
Gangguan pada uretra
Kelainan pada uretra antara lain hipospadia pada pria, yaitu suatu keadaan di mana uretra pada bagian distal penis, tidak berkembang dengan sempuma. Tindakan yang dapat dilakukan ialah operasi bedah plastik untuk menyambung defek tersebut. Operasi dilakukan bila usia anak sudah mencapai kurang lebih empat tahun.
Gangguan berkemih
Retensi Urine
Retensi urine adalah tertahannya urine di dalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut maupun kronik. Pada keadaan akut, berkemih berhenti secara mendadak di mana pasien tiba-tiba tidak bisa berkemih. Dalam keadaan kronik, retensi urine terjadi akibat adanya obstruksi yang terusmenerus pada uretra.
Penyebab gangguan ini adalah:
pada lumen uretra, misalnya karena adanya kalkulus.
pada dinding uretra, yaitu karena adanya striktur.
pada dinding uretra yang tertekan, misalnya karena hipertrofi prostat, fimosis.
Patofisiologi. Obstruksi pada uretra menyebabkan kesulitan miksi serta menimbulkan hipertrofi otot kandung kemih. Hal ini akan menimbulkan urine yang jumlahnya makin meningkat selanjutnya terjadi dilatasi permanen pada kandung kemih.
Gejala don tanda. Diawali dengan aliran urine yang makin lambat,
kemudian terjadi poliuria yang makin lama makin parch disebabkan oleh pengosongan kandung kemih yang tidak efisien. Selanjutaya, akan terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih.
Prognosis. Bila penatalaksanaan pada keadaan akut kurang baik dapat menyebabkan retensi kronik.
Penatalaksanaan. Untuk gangguan ini dilakukan kateterisasi uretra, dilatasi uretra dengan bougi, don drainase supra pubik.
0 Response to "GANGGUAN PADA URETER "
Post a Comment