Tips Menjaga Kesehatan Tubuh

The Programme of Action pada ICPD (1994), mendefinisikan kesehatan reprodukasi remaja sebagai suatu keadaan yang kompleks secara fisik, mental dan kesejahteraan sosial. Kesehatan reprodukasi tidak hanya dimaknai sebagai ketidakadaan penyakit atau segala bentuk kelemahan lain yang berkaitan dengan sistem reproduksi pada fungsi dan prosesnya. Mempromosikan kesehatan reproduksi dan seksual remaja berarti juga memastikan kesejahteraan fisik dan emosinya dan melindungi mereka dari kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan, melindungi mereka dari praktek aborsi, HIV/AIDS dan infeksi sistem reproduksi, kematian ibu, infertilitas serta segala bentuk kekerasan dan eksploitasi seksual.

Menjawab permasalahan tersebut di atas, maka Institute for Community Behavioral Change (ICBC) Yogyakarta telah melaksanakan Program Pengembangan Kesehatan Reproduksi Remaja Berbasis Komunitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja berbasis komunitas pada kelompok remaja paling rentan. Program ini berlangsung mulai Juli 2008 sampai dengan November 2009 di Desa Kepuharjo dan Desa Bedoyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi kelompok remaja terhadap kesehatan reproduksi dan hak seksual mereka serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi pihak-pihak terkait (terutama sekolah dan orangtua) di lingkungan Kecamatan Cangkringan, terutama berkaitan dengan keberlangsungan program ini. Perubahan positif dalam menyikapi masalah reproduksi dan seksual di lokasi program akan berpengaruh pada upaya mencegah remaja dari jeratan kasus pernikahan dini, kehamilan tak diinginkan, aktivitas seksual yang tidak aman, penyakit menular seksual, HIV/AIDS, aborsi, penelantaran anak-anak dan kekerasan seksual.



Program Pengembangan Kesehatan Reproduksi Remaja Berbasis Komunitas dijabarkan dalam tiga kegiatan. Pertama, melakukan mobilitas komunitas untuk perubahan perilaku dengan membentuk kelompok Pendidik Sebaya di tingkat sekolah dan desa. Kelompok Pendidik Sebaya direkrut dan dilatih untuk menadi fasilitator bagi rekan sebayanya. Pendidik Sebaya kemudian mempromosikan kesehatan reproduksi dan seksual pada komunitasnya masing-masing. Kedua, advokasi terhadap pihak-pihak yang memegang paranan kunci pada masalah kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual remaja. Kagiatan ini dijabarkan melalui workshop, diskusi, sensitasi dan peringatan hari penting (kesehatan). Ketiga, monitoring dan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ketiga inilah yang akan dilakukan melalui research project ini. Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan Program Pengembangan Kesehatan Reproduksi Remaja Berbasis Komunitas, baik dampak yang bersifat positif maupun negatif.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Menjaga Kesehatan Tubuh "

Post a Comment