Teknik Mengajukan Pertanyaan
Teknik Mengajukan Pertanyaan, Pertanyaan merupakan hal mendasar pada
sebagian besar wawancara, apakah itu pada saat memimpin survey, menyeleksi
pegawai, melakukan penjualan, atau mengumpulkan informasi untuk artikel surat
kabar.
Kunci
keterampilan komunikasi yang harus selaku dikembangkan adalah kemampuan
menggunakan pertanyaan-pertanyaan secara efektif. Bentuk pertanyaan dalam wawancara, antara lain :
1.
Pertanyaan terbuka (open questions)
Pertanyaan ini akan memberikan kebebasan yang lebih banyak kepada yng
diwawancarai untuk menjawab pertanyaan, dan ruang lingkup pertanyaan ini juga
cukup luas. Orang yang diwawancarai diberikan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan persepsi dan informasi yang mereka miliki. Contoh dari
bentuk pertanyaan terbuka, yaitu :
a.
Ceritakanlah hal-hal yang menyangkut diri Anda
b.
Ceritakan apa yang Anda ketahui tentang perusahaan
kami
c.
Menurut Anda apa yang menjadi kelebihan dan
kekurangan dari diri Anda
d.
Apakah menurut Anda perusahaan kami akan menerima
Anda
e.
Apa yang menyebabkan Anda keluar dari perusahaan
Anda, dan sebagainya.
Pertanyaan model ini akan memberikan keleluasaan bagi yang diwawancari
dalam menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan keinginan dan pengetahuan yang
dimilikinya.
2.
Pertanyaan tertutup (closed questions)
Pertanyaan ini membatasi jawaban yang diberikan orang yang diwawancari.
Dengan pertanyaan tertutup arah jawaban berada dalam kendali pewawancara.
Biasanya bentuk pertanyaan seperti ini digunakan untuk memperoleh informasi
yang berdasarkan hasil questioner, angket ataupun survey. Contih dari
pertanyaan bentuk tertutup antara lain :
a.
Agar tugas ini berjalan dengan baik, sebaiknya Anda
memilih partner siapa? Rudi atau Anto?
b.
Apakah jumlah penghasilan Anda dibawah 2 juta atau
diatas 2 juta?
c.
Setujuhkah anda jika para karyawan diberikan tambahan
fasilitas, dan sebagainy?
3.
Pertanyaan yang Mengarah (leading
questions)
Pertanyaan semacam
ini mengandung jawaban yang diarahkan pada suatu maksud atau tujuan tertentu.
Pertanyaan ini terutama digunakan untuk menjajaki persamaan pendapat antara
pewawancara dengan yang diwawancarai tentang sesuatu hal. Pertanyaan ini juga
digunakan untuk menguji konsistensi jawaban yang duberikan sebelumnya. Berikut
ini contoh dari bentuk pertanyaan tersebut :
a.
Jadi Anda menginginkan atasan yang dapat memahami
diri Anda?
b.
Seperti kebanyakan orang kain, apakah Anda juga akan
menghimbau pemerintah untuk tidak korupsi ?
c.
Dari berbagai pilihan tersebut Anda menilai pilihan
yang pertama merupakan pilihan yang terbaik buat Anda? dan sebagainya
4.
Pertanyaan bermuatan (loaded questions)
Jawaban yang diinginkan pewawancara dengan pertanyaan bermuatan lebih
menjurus dibandingkan dengan pertanyaan mengarah. Pertanyaan ini biasanya
bersifat keras dan sensitif. Tujuan digunakannya pertanyaan ini untuk menguji
daya tahan orang yang diwawancara menghadapi berbagai macam tekanan mental.
Wawancara dengan menggunakan pertanyaan model ini lebih mirip interogasi.
Contoh dari bentuk pertanyaan tersebut antara lain :
a.
Apa saran Anda untuk memberantas praktek korupsi
yang telah banyak dilakukan oleh para pejabat kita
b.
apakah anda tetap merasa kesulitan untuk
menyesuiakan diri dengan kebiasaan sebagian besar rekan sejawat Anda, dan sebagainya.
5.
Pertanyaan lanjutan (mirror questions)
Pertanyaan lanjutan merupakan pertanyaan terhadap jawaban dari
pertanyaan sebelumya. Tujuannya adalah menggali lebih dalam informasi yang
telah diberikan orang yang diwawancarai. Contoh dari pertanyaan ini antara lain
:
Pewawancara : “Jadi anda Sudah merasa tidak berkenan
bekerja di
perusahaan tempat anda bekerja ?”
Yang
diwawancarai : “Sebenarnya saya tidak masalah bekerja di
perusahaan
saya, hanya pada saat pergantian supervisor bulan lalu,
suasana keja menjadi tidak baik.”
Pewawancara : “Ada apa dengan Supervisor yang baru itu ?”
Yang diwawancarai :
“ Dia suka memberi perintah yang sulit untuk dimengerti.”
0 Response to "Teknik Mengajukan Pertanyaan"
Post a Comment