Standar kebutuhan nutrient untuk tumbuh

Pertumbuhan selalu diukur dari kenaikan bobot badan, padahal pada pertambahan tersebut juga terjadi kenaikan berat isi saluran pencernaan yang secara nyata sekitar 20 % dari bobot badan. Jadi pertumbuhan mengikuti persamaan :


Y = b x a 

Y= berat bagian tubuh, x = bobot tubuh, a = faktor koefisien 

Setiap komposisi tubuh mempunyai koefisien pertumbuhan yang berbeda seperti, air mempunyai koefisien 0,74, protein 0,80, lemak 1,99 dan energi 1,59. Perkembangan tubuh perlu diamati khususnya karena menyangkut kebutuhan nutrient baik pada proses hyperplasia (perbanyakan sel) maupun pada proses hipertropi (perbesaran sel). Makin dewasa, bobot tubuh akan meningkat sementara kebutuhan air dan protein menurun karena komposisi air dan protein tubuh juga turun. Sebaliknya kebutuhan lemak sedikit meningkat karena lemak tubuh meningkat dengan bertambahnya usia. 



Kebutuhan energi dan protein untuk tumbuh 

Kebutuhan energi untuk pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh bobot badan dan juga jenis kelamin serta bangsa hewan. Jantan biasanya mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan betina, oleh karena itu kebutuhan energi untuk jantan lebih banyak daripada untuk betina. Jenis bangsa hewan tipe besar akan membutuhkan energi lebih banyak dibandingkan dengan bangsa hewan yang kecil. Penentuan energi untuk standar biasanya didasari oleh suatu model factorial. 

Sedangkan kebutuhan protein untuk tumbuh dapat dihitung seperti: Seekor anak domba tumbuh dengan pertambahan bobot badan 0,2 kg/h dan kehilangan protein endogenous sebanyak 21 g/h, kandungan protein tubuh 170 g/kg. Maka kebutuhan protein untuk hewan tersebut Kebutuhan Protein = 21 + (0,2 x 170) =55 g. Jika nilai BV nya 0,80 dan kecernaan proteinnya 0,85 maka protein yang dibutuhkan adalah = 55/(0,80 x 0,85) = 81 g. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Standar kebutuhan nutrient untuk tumbuh"

Post a Comment