Pentingnya Teori dan Sejarah Manajemen
Pentingnya Teori dan Sejarah
Pada bagian ini akan dijelaskan mengapa teori dan sejarah penting dan kemudian mengidentifikasikan perintisnya. Teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan. Teori manajemen yang digunakan untuk membangun dan membimbing organisasi menuju tujuan. Banyak manajer mengembangkan dan menyaring teori yang mereka gunakan sesuai dengan perilaku para karyawannya. Sebagai contoh Andrew Grove, CEO Intel Corp, telah mengembangkan sendiri teori pengoperasian organisasi. Dasar dari teorinya adalah bahwa organisasi perlu berfokus secara kontinyu untuk menjadi lebih maju dan responsif terhadap lingkunganya. Dengan menerapkan teori operasinya dan kemampuan bisnisnya Grove telah merubah Intel tidak sekedar sebuah perusahaan tetapi Intel telah menjadi pembuat semikonduktor terbesar di dunia.
Mempelajari sejarah sangat penting bagi kita semua untuk dapat memperoleh gambaran tentang manajemen telah berlangsung pada masa lalu, bagaimana manajemen berkembang, prinsip-prinsip apa yang dikembangkan pada masa lalu, dan bagaimana manajemen berlangsung pada saat sekarang. Dengan demikian kita dapat mengetahui arah pertumbuhan manajemen tersebut sehingga kita dapat mempersiapkan diri dengan membekali dengan keahlian-keahlian yang diperlukan di masa yang akan datang.
Suatu kesadaran dan pemahaman mengenai perkembangan sejarah penting bagi para manajer kontemporer. Pemahaman sejarah manajmen menyediakan rasa memiliki dan dapat membantu para manajer menghindari kesalahan yang dibuat orang lain. Dengan pemahaman sejarah banyak manajer memperoleh manfaatnya.
Untuk lebih jelasnya bagaimana sejarah dan perkembangan manajemen pada masa lalu samapi dengan masa kini/sekarang dapat dilihat pada bagan di bawah
Sejarah
Perkembangan Manajemen
Periode
|
Aliran
Manajemen
|
Kontributor
|
1870-1930
|
Klasik:
Manaj Ilmiah
|
Frederick W Taylor, Frank
&Lilian Gilbert, Henry Gantt, Herington Emerason
|
1900-1940
|
Klasik: Teori Organisasi
|
Henry
Fayorl, James D Mooney, Mary Parker Follet, Herbert Simon,
|
1930-1940
|
Neo
Klasik – Hub manusiawi
|
Howthone
Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, Hugo Munsterberg, teori X dan Y
|
1940-kini
|
Manaj
modern
|
Abraham
Maslow, Edgar Schein, Ernest Dale, Peter Drucker, Chris Argyris
|
B. ALIRAN KLASIK : MANAJEMEN ILMIAH
Pada masa alairan manajemen ilmiah, produktivitas menjadi
masalah utama. Oleh karena itu para manajer mulai mencari bagaimana cara
menggunakan karyawan secara lebih
efisien. Para manajer mulai berfokus cara meningkatkan kinerja karyawan. Para
ahli yang menganut aliran manajemen ilmiah antara lain:
Frederick W Taylor (Bapak manaj Ilmiah), mengemukakan arti
ilmiah : penerapan studi, analisis, pemecahan masalah, dan mekanisme
Ada 4 prinsip dasar pendekatan ilmiah untuk mencapai efisisensi (Taylor):
1.
pengembangan metode
2.
seleksi ilmiah untuk karyawan
3.
pendidikan dan pengembangan ilmiah
4.
kerjasama
shop manajemen Taylor
1.
manajemen yang sehat membayar upah yang
tinggi
2.
mencapai
tingkat pembiayaan satuan produksi yang rendah
3.
penempatan pegawai secara ilmiah
4.
tataruang dilakukan secara ilmiah
5.
pelatihan pegawai secara ilmiah
6.
menciptakan suasana kerja penuh
persahabatan
Herrington E merson (1853-1931) mengemukakan
prinsip-prinsip Efisiensi sebagai berikut:
1.
tujuan dirumuskan dengan jelas
2.
kegiatan yangdilakukan masuk akal
3.
adanya staf yang cakap
4.
disiplin
5.
balas jasa yang adil
6.
laporan terpercaya, segera, dan akurat
7.
pemberian perintah
8.
adanya standar setiap kegiatan
9.
kondisi yang distandardisasi
10.
operasi
11.
instruksi praktis tertulis
12.
rencana insentif
C.
ALIRAN KLASIK TEORI ORGANISASI
HENRY FAYOL
(1841-1925)
Pada
prinsip ini (klasik) manajemen mendasarkan pada pembagian kerja, wewenang,
disiplin, kesatuan perintah, pengarahan, balas jasa, sentralisasi, garis
wewenang, order (orang pada tempat dab waktu yang tepat), keadilan, stabilitas
staf organisasi, inisiatrif dan semangat korps.
CHARLES BABBAGE (1782-1871)
Prinsip
pembagian kerja melalui spesialisasi
HERBERT SIMON perilaku
administrasi tidak sepenuhnya rasional. Ia membedakan manusia ekonomi dan
manusia administrasi
CHESTER I BARNARD Ia mementingkan interaksi, pengambilan keputusan berdasarkan
aspek logis dan non logis
MARY PARKER FOLLET Manusia mampu berkembang karena memiliki intelegensi dan
imaginasi. Manajemen menyerasikan dan mengkoordinasi usaha kelompok.
Perspektif manajemen klasik menyediakan banyak teknik dn
pendekatan terhadap manajemen yang masih relevan hingga saat sekarang. Sebagai
contoh pemahaman secara menyeluruh mengenai sifat pekerjaan yang dilaksanakan,
pemilihan orang yang tepat melakukan pekerjaan tersebut, malakukan keputusan
dengan pendekatan rasional.
|
Pendukung awal dari aliran manajemen klasik memandang
organisasi dan pekerjaan dari sudut mekanistik yaitu manajer berusaha untuk
mengkonsepkan organisasi sebagai mesin dan pekerja sebagai roda penggerak dari
mesin tersebut. Pada aliran ini
prinsipnya adalah bahwa manajemen untuk menghasilkan efisiensi produk
dan keharmonisan kerja.Aliran neo klasik atau hubungan manusiawi atau manajemen
perilaku menekankan sikap dan proses
perilaku kelompok dan individu dan mengakui pentingnya proses perilaku di
tempat kerja
Penganut aliran ini seperti :
Hugo Munsterberg (bapak psikologi Industri) mengemukakan
studi perilaku dapat memotivasi pekerja, faktor sosial dan budaya menjadi pokok
perhatiannya. Teori Hugo dapat dilakukan dengan cara penemuan penggunaan orang
“terbaik”, prosedur kerja, dan penggunaan “best
posible effect’.
Elton Mayo mengemukakan bahwa faktor logik sangat
kurng penting dibanding faktor emosional dalam mendukung produktivitas dan
efisien, pekerjaan harus memenuhi tuntutan pribadi.
Studi Howthorne. Merupakan serangkaian percobaan perilaku
di tempat kerja. Percobaan ini melibatkan sekelompok pekerja yang dimonitor
terus oleh peneliti dan hasil menunjukkan ada perubahan produktivitas akibat
dari kondisi kerja yang berubah.. Kondisi penerangan yang ditambahkan pada
kelompok pekerja yang dipercobakan dapat
meningkatkan bertambahnya produktivitas.
Gerakan hubungan manusia menyatakan bahwa pekerja merespon
terutama terhadap konteks sosial dari tempat kerja termasuk pengkondisian
sosial, norma kelompokdan dinamika interpersonal. Contoh teori X dan Y . teori
X suatu pandangan yang negatif mengenai
pekerja dan konsistensinya. Teori Y suatu pendangan positif mengenai pekerja
(Teori X orang tidak suka bekerja dan mereka berusaha menghindarinya, teori Y
pekerjan merupakan suatu bagian yang alami dari hidup mereka)
|
Pada aliran manajemen modern
ini menekankan manajemnen sebagai
perilaku organisasi. Aliran manajemen modern ini memberi pandangan yang penting
mengenai motivasi, dinamika kelompok dan proses-proses interpersonal lainnya
dalam organisasi. Manajemen memfokuskan perhatian manajer pada proses-proses
tersebut dan memandang bahwa karyawan merupakan sumber yang berharga, tidak
lagi menganggap bahwa karyawan merupakan alat.
Menurut Peter Drucker. Efisiensi harus
mempertimbangkan aspek kemanusiaan, manajemen merupakan disiplin yang
humanis, karenanya tidak mementingkan kuantitas. Manajmen berkaitan dengan
motivasi, pandangan hidup, nilai, konflik dan kerjasama.. Pendekatan dalam
manajemen modern dilakukan melalui
pendekatan sistem dan kontingensi.
Pendekatan sistem . Organisasi
sebagai suatu kesatuan yang terdiri bagian-bagian yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Organisasi sebagai sistem dapat memberikan
pandangan penting dari sudut konsep
sistem terbuka, dan subsistem. Sistem terbuka adalah sistem yang berinteraksi
dengan lingkungannya dan subsistem adalah sistem di dalam sistem yang lebih
luas. Contoh fakultas-fakultas, bagian
keuangan, bagian kemahasiswaan, bagian perlengkapandan lain-lain di dalam suatu perguruan tinggi.Manajer harus mengingat
bahwa antar subsistem tersebut saling mempunyai ketergantungan meskipun
masing-masing subsistem dapat dikelola secara otonom. Berikut akan disajikan
gambar perspektif sistem dari organisasi sebagai berikut.
Umpan balik
Organisasi sebagai sistem, manajer dapat memahami pentingnya
lingkungana dan tingkat ketergantungan diantara subsistem di dalam organisasi.
Manajer juga memahami bagaimana keputusannya
berdampak pada dan dipengaruhi oleh subsistem lain di dalam organisasi. .
Pendekatan kontingensi
1. kesadaran bahwa metode, prinsip dan teknik
akan berperan baik pada situasi tertentu, tetapi tidak pada situasi lain.
2. manajer harus mengidentifikasi teknik yang
tepat untuk situasi tertentu
3. perbedaan situai dan kondisi membutuhkan
aplikasi teknik manajmen yang berbeda.
Ciri –ciri manajemen modern
1. organisasi sebagai keseluruhan, pendekatan
yang digunakan secara individual sesuai dengan situasi (kontingensi)
2. pendekatan motivasional
3. organisasi sebagai sistem terbuka, dasar
analisis konseptual, data empirik dan integratif/ilmiah
0 Response to "Pentingnya Teori dan Sejarah Manajemen"
Post a Comment