Pengawetan dengan suhu rendah dan Pembekuan


a. Penyimpanan Dingin
Dapat digunakan untuk menghambat reaksi enzimatis dan pertumbuhan mikroba, dan banyak digunakan untuk telur, daging, ikan/ kerang/ udang, sayuran dan buah-buahan. Suhu yang digunakan berkisar 0°C – 5°C.

b.   Pembekuan
Pembekuan penting agar pangan segar dapat awet lebih lama. Laju pembekuan tergantung pada cara pembekuan (cepat atau lambat); suhu pembekuan; dan sirkulasi udara dingin atau refrigerant. Kristal es yang terbentuk lebih halus sehingga kerusakan pangan pada saat “thawing” atau pasca pembekuan dapat minimalkan. Selain itu pertumbuhan mikroba dan reaksi enzimatik dapat dicegah karena pembekuan menghambat pemadatan air lebih cepat.

c.    Pengeringan
Pengeringan adalah proses pengawetan dengan cara mengurangi kadar air bagi kehidupan mikroba sangat minim sehingga tidak memungkinkan bagi  mikroba untuk tumbuh. Ketersediaan air atau aktivitas air untuk pertumbuhan mikroba berperan dalam pengawetan pangan.

D. Pengawetan dengan garam, gula dan asam

Penggaraman adalah pengawetan yang telah lama dilakukan sejak jaman nenek moyang dengan menggunakan garam dapur (NaCl). Ikan dan sayuran biasa diawetkan dengan penggaraman bahkan untuk ikan diikuti dengan pengasapan. Kadar garam yang digunakan berkisar 6  sampai 20 persen.

Istilah penggaraman dikenal juga sebagai fermentasi garam atau pengasinan. Pengawetan dengan gula atau sering disebut dengan manisan biasa dilakukan untuk buah-buahan dan susu. Kadar gula berkisar 30 sampai 40 persen. Biasanya dikombinasikan dengan asam seperti asam cuka, asam sitrat, asam asetat dan asam laktat. Asam mampu mencegah pertumbuhan mikroba dengan cara menurunkan pH keasaman sehingga menyebabkan rusaknya dinding sel. Kadar asam bervariasi tergantung jenis pangan, misal “pickles”/ asinan sekitar 25 sampai 30 persen.




8. BTP PENGERAS


Definisi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/ 1988 tentang Bahan Tambahan makanan, BTP pengeras adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.

BTP pengeras atau firming agent dapat diaplikasikan pada proses pembuatan acar ketimun, sayuran, buah dalam kaleng,  daging dan ikan dalam kaleng serta  jem dan jeli sehingga diharapkan tekstur makanan tersebut masih tetap terjaga lebih renyah (crispy) dan  tidak menjadi lunak selama proses.

Mekanisme Kerja.

Banyak penelitian tentang bagaimana mempertahankan tekstur buah-buahan dan sayuran berkaitan erat dengan tinggi dan rendahnya kandungan kalsium didalam sel-sel jaringannya. Semakin rendah kandungan kalsiumnya, buah dan sayuran akan lebih cepat lunak dan layu.

Penambahan kalsium banyak diaplikasikan pada buah dan sayuran sebelum dan sesudah panen untuk menunda proses pematangan. Disamping itu, proses pengerasan dan ketahanan terhadap proses pelayuan dihasilkan dari kestabilan sistem membran dan pembetukan kalsium pektat (Ca-Pectates) yang akan menambah pengerasan pada  dinding sel dan penguatan pada kulit buah dan sayuran. 

Salah satu bahan pengeras yang diijinkan yaitu kalsium klorida dapat ditambahkan dengan kombinasi proses pemanasan untuk buah dan sayuran dalam kaleng. Pada proses panas, molekul COO- akan terbentuk dari pektin yang terkandung pada buah dan sayuran selanjutnya dengan Ca2+ akan membentuk lapisan garam saling bersilangan. Lapisan garam ini menyebabkan dinding sel buah akan terlindungi dari enzim-enzim yang menyebabkan proses pelayuan dan matang.

Bahan-bahan tambahan makanan diijinkan sebagai bahan pengeras diantaranya :
1. Aluminium Amonium Sulfat
2. Aluminium Kalium Sulfat
3. Aluminium Natrium Sulfat
4. Aluminium Sulfat (Anhidrat)
5. Kalsium Glukonat
6. Kalsium Karbonat
7. Kalsium Klorida
8. Kalsium Laktat
9. Kalsium Sitrat
10. Kalsium Sulfat
11. Monokalsium Fosfat

Kajian keamanan

Selain dijinkan oleh peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), bahan pengeras diatas juga telah dievaluasi masalah keamanannya oleh  CODEX – JECFA FAO/WHO. Kalsium Sulfat dalam US FDA juga dinyatakan sebagai aman atau Generally Recognize as Safe (GRAS).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengawetan dengan suhu rendah dan Pembekuan"

Post a Comment