Mewaspadai Bahan Aditif
Seiring dengan berkembangnya industri makanan tersebut, saat ini telah dikembangkan ratusan jenis bahan aditif sintetis (buatan). Bahan aditif buatan ini perlu diwaspadai karena umumnya lebih beresiko dari bahan aditif alami.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan yang dijalankan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam penggunaan bahan aditif. Akibatnya kita sebagai pengguna (konsumen) perlu selalu waspada akan adanya zat aditif yang dapat menimbulkan berbagai efek terhadap manusia.
Kita tentunya sudah mendengar tentang beberapa zat aditif yang sangat berbahaya dan dilarang pemerintah seperti formalin dan borax. Formalin dapat menyebabkan di antaranya kanker paru-paru serta gangguan pada alat pencernaan dan jantung. Penggunaan boraks sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan diantaranya gangguan pada otak, hati, dan kulit.
Bahkan zat aditif yang alami dan tidak dilarang pemerintahpun perlu kita waspadai. Contohnya penggunaan garam dan gula yang berlebihan, bahan aditif yang begitu umum dan pastinya tidak dilarang, terkait dengan penyakit yang mematikan seperti jantung, stroke dan diabetes.
Kelebihan gula pada anak-anak menimbulkan masalah seperti obesitas, kurangnya nafsu makan, hiperaktifitas dan kesulitan konsentrasi, selain tentunya kerusakan pada gigi.
Kekuasaan informasi sebenarnya berada di tangan kita
Perusahaan makanan diwajibkan pemerintah untuk mencantumkan kandungan zat yang ada dalam produknya. Artinya, sebenarnya kita bisa mengkaji sendiri apakah makanan yang kita beli itu berbahaya atau tidak bagi kesehatan kita.
Sayangnya, banyak orang yang melewatkan informasi tersebut, padahal itu begitu penting untuk mempertahankan kesehatan kita. Akhirnya informasi tersebut seringkali hanya menjadi formalitas belaka ...
Yang untung tentu saja pengusaha makanan yang nakal...
Mengapa informasi penting tersebut sering terlewatkan ?
1. Hal yang mungkin menjadi penjelasan umum adalah kurangnya pemahaman tentang kesehatan dan nutrisi.
2. Kadang alasannya sederhana, uraian kandungan bahan seperti tersembunyi di kemasan yang berwarna cerah, bahkan seringkali tulisannya pun sangat kecil.
3. Penggunaan bahasa asing membuat kita tidak dapat atau malas mengkaji sendiri apakah bahan itu aman untuk kita atau tidak.
Bahkan boleh jadi para pengusaha makanan ‘bersembunyi’ dibalik semua ‘ketersembunyian’ informasi tersebut.
Di kasus yang lain, produsen makanan terkadang tidak mencantumkan zat aditif yang digunakan secara spesifik (terperinci). Mereka hanya mencantumkan fungsi dari zat aditif tersebut misalnya pengental, pemantap (stabilizer), penguat rasa, tanpa menyebutkan zat aditif yang digunakan. Ini membuat informasi yang tercantum di kemasan menjadi tidak berguna untuk mengkaji dampak kesehatannya bagi diri kita.
Mengapa kamus zat aditif ?
Seperti telah dijelaskan di atas, bahasa asing yang digunakan pada daftar bahan yang tercantum di dalam kemasan membuat kita sering merasa tak berdaya untuk menggunakan informasi yang sangat penting tersebut.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari nama-nama tersebut, kecuali hanya sebuah nama. Dan sebagaimana setiap nama, kita hanya perlu paham artinya.
Buku ini membuat kita lebih berdaya dalam menjaga kesehatan kita, hanya dengan langkah sederhana. Gunakanlah panduan ini sebagaimana sebuah kamus. Anda tidak perlu membaca seluruh isi buku ini, tetapi cukup mencari nama bahan yang belum anda mengerti.
Bagaimana Menggunakan Buku Ini ?
Kamus ini menjelaskan berbagai zat aditif yang banyak dipergunakan di Indonesia pada beberapa bahan makanan dan minuman jadi seperti biscuit, makanan ringan, minuman kaleng, permn, dll. Kamus ini dibuat untuk membantu anda memecahkan kode rahasia dibalik nama zat-zat aditif, sehingga kita dapat lebih menjaga kesehatan diri kita, dan tidak menjadi korban para pengusaha makanan yang nakal.
Buku ini berisi daftar nama dan artinya. Sesederhana itu. Tetapi ini akan melepaskan anda dari ketidakbedayaan menghadapi kata-kata asing. Segera setelah anda tahu namanya, anda dengan segera punya kekuasaan untuk menentukan apakah akan mengkonsumsi makanan tersebut atau tidak.
Panduan ini dapat dibawa setiap saat anda berbelanja atau untuk mengevaluasi jajanan anak-anak anda dengan meneliti kemasan bekas jajanan mereka.
0 Response to "Mewaspadai Bahan Aditif"
Post a Comment