LANGKAH – LANGKAH DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

Berikut ini adalah langkah – langkah yang dapat dilakukan oleh produsen atau pemasar di dalam menciptakan dan mengembangkan komunikasi efektif terhadap konsumen, yaitu (Kotler & Amstrong, 2005): 

1. Mengidentifikasi target audiens perusahaan. 

Langkah awal yang perlu untuk dilakukan adalah mengidentifikasi siapa yang menjadi target audiens perusahaan. Target audiens perusahaan bisa merupakan calon konsumen potensial atau pelanggan perusahaan serta orang – orang yang berperan dalam memberikan pengaruh dan mempunyai otoritas dalam pengambilan keputusan pembelian. 

2. Menetapkan sasaran – sasaran komunikasi yang ingin dicapai. 

Untuk dapat menetapkan sasaran komunikasi yang tepat maka pemasar harus memahami tahapan – tahapan normal yang dilalui oleh seorang konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Tahapan tersebut, terdiri dari enam tahap dikenal dengan istilah buyer readiness stage. Berikut tahapan dari buyer readiness stage, yaitu: 

a. Awareness adalah kesadaran konsumen atas sebuah produk atau merek tertentu. 

b. Knowledge adalah pengetahuan konsumen atas sebuah produk atau merek tertentu. 

c. Liking adalah perasaan suka konsumen atas sebuah produk atau merek tertentu. 

d. Preference adalah preferensi konsumen atas sebuah produk atau merek tertentu 

e. Conviction adalah keyakinan konsumen atas sebuah produk atau merek tertentu. 

f. Purchase adalah pembelian konsumen atas sebuah produk atau merek tertentu. 

Pemasar perlu untuk mengetahui posisi konsumen pada tahapan dalam buyer readiness stage sehingga dapat menetapkan sasaran komunikasi yang efektif. 

3. Mendesain pesan yang hendak dikomunikasikan. 

Hal yang harus diperhatikan di dalam mendesain sebuah pesan yang akan dikomunikasikan adalah: 

a. Message Content 

Isi dari sebuah pesan dibagi menjadi tiga jenis yaitu: rational appeals, emotional appeals, dan moral appeals. Rational appeals berarti isi pesan yang disampaikan berkaitan dengan apa yang menjadi minat dari target audiens. Emotional appeal berarti isi pesan yang disampaikan berkaitan dengan campuran emosi dari target audiens. Sedangkan moral appeals berarti isi pesan yang disampaikan berkaitan dengan nilai – nilai dari target audiens. 

b. Message Structure 

Sebuah pesan yang akan disampaikan kepada target audiens memiliki tiga pilihan struktur pesan, yaitu: 

- Memberikan kesimpulan pada akhir pesan yang disampaikan atau memberikan kesempatan kepada target audiens untuk membuat kesimpulan sendiri. 

- Menempatkan pendapat yang kuat di awal pesan atau di akhir pesan. 

- Menampilkan hanya kelebihan sebuah produk atau selain menampilkan kelebihan produk dan juga menampilkan keterbatasan suatu produk. 

c. Message Format 

Format sebuah pesan berhubungan dengan pembuatan dan pemakaian dari headline, coppy, ilustrasi, dan warna. Pemasar harus dapat mengkombinasikan dengan baik elemen – elemen yang dapat digunakan dalam menyusun sebuah format pesan yang baik untuk dapat menarik perhatian target audiens dan meningkatkan efektivitas sebuah pesan. 

4. Memilih media dalam komunikasi pesan. 

Pemasar dapat memilih dua jenis dari saluran komunikasi yaitu komunikasi personal dan komunikasi non personal. Komunikasi personal melibatkan percakapan antara dua orang atau lebih bisa melalui tatap muka, telepon, surat, dan internet. Sedangkan komunikasi non personal bisa dilakukan melalui media cetak (koran, majalah, brosur), media siaran (televisi, radio), media display (billboard, rambu, poster), dan media online (internet). 

5. Memilih sumber pesan 

Sumber pesan adalah pihak yang dijadikan sumber di dalam penyampaian pesan. Kesalahan dalam pemilihan sumber pesan akan memberikan dampak atas hasil dari komunikasi pemasaran yang dilakukan. Pemasar dapat menggunakan opinion leader dan bahkan karakter film kartun untuk menjadi sumber pesan. 

6. Mengumpulkan respon balik dari target audiens. 

Tahap akhir yang harus dilakukan pemasar adalah mengumpulkan respon balik dari target audiens atas kegiatan komunikasi yang telah dilakukan. Respon balik ini sangat penting sebab jika respon balik konsumen terhadap suatu komunikasi pemasaran negatif maka pemasar dapat dengan segera mengubah strategi program komunikasi produknya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "LANGKAH – LANGKAH DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF "

Post a Comment