Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Absorpsi Obat, antara lain :



a.      Biologis/ Hayati
1.      Kecepatan pengosongan lambung
Kecepatan pengosongan lambung besar → penurunan proses absorpsi obat-obat yang bersifat asam.
Kecepatan pengosongan lambung kecil → peningkatan proses absorpsi obat-obat yang bersifat basa.
2.      Motilitas usus
Jika terjadi motilitas usus yang besar (ex : diare), obat sulit diabsorpsi.
3.      pH medium
Lambung : asam → untuk obat-obat yang bersifat asam
Usus : basa → untuk obat-obat yang bersifat basa.
4.      Jumlah pembuluh darah setempat
Intra muskular dengan sub kutan
Intra muscular absorpsinya lebih cepat, karena jumlah pembuluh darah di otot lebih banyak dari pada di kulit.
b.      Hakiki/ Obat
Polaritas → koefisien partisi
Semakin non polar semakin mudah diabsorpsi
c.       Makanan
Paracetamol terganggu absorpsinya dengan adanya makanan dalam lambung, maka dapat diberikan 1 jam setelah makan.
d.      Obat lain
Karbon aktif dapat menyerap obat lain.
e.       Cara pemberian
Per oral dan intra vena berbeda absorpsinya.

Beberapa Faktor Fisiologi Biologi Yang Berpengaruh Pada absorpsi Gastro Intestinal
a.       pH di lumen gastro intestinal
Keasaman cairan gastro intestinal yang berbea-beda di lambung (pH 1-2) duodenum (pH 4-6)→ sifat-sifat dan kecepatan berbeda dalam absorpsi suatu obat.
Menurut teori umum absorpsi : obat-obat golongan asam lemah organic lebih baik di absorpsi di dalam lambung dari pada di intestinum karena fraksi non ionic dari zatnya yang larut dalam lipid lebih besar dari pada kalau berada di dalam usus yang pHnya lebih tinggi.
Ø  Absorpsi basa-basa lemah seperti antihistamin dan anti depressant lebih berarti atau mudah di dalam usus halus karena lebih berada dalam bentuk non ionic daripada bentuk ionik.
Sebaliknya sifat asam cairan lambung bertendensi melambatkan atau mencegah absorpsi obat bersifat basa lemah.
Ø  Penyakit dapat mempengaruhi pH cairan lambung.
Ø  Lemak-lemak dan asam-asam lemak telah diketahui menghambat sekresi lambung
Ø  Obat-obat anti spasmodic seperti atropine, dan anti histamine  H2 bloker seperti cimetidin dan ranitidin→ pengurangan sekresi asam lambung

b.      Motilitas gastro intestinal dan waktu pengosongan lambung
Lama kediaman (residence time) obat di dalam lambung juga menentukan absorpsi obat dari lambung masuk ke dalam darah.
Faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi pengosongan lambung akan dapat berpengaruh terhadap lama kediaman obat di suatu segmen absorpsi.
Pengosongan lambung diperlama oleh lemak dan asam-asam lemak dan makanan,depresi mental, penyakit-penyakit seperti gastro enteritis, tukak lambung (gastric ulcer) dll.
Pemakaian obat-obat juga dapat mempengaruhi absorpsi obat lainnya, baik dengan cara mengurangi motilitas (misal obat-obat yang memblokir reseptor-reeptor muskarinik) atau dengan cara meningkatkan motilitas (misalnya metoklopropamid, suatu obat yang mempercepat pengosongan lambung).

c.       Aliran darah (blood flow) dalam intestine.
Debit darah yang masuk ke dalam jaringan usus dapat berperan sebagai kecepatan pembatas (rate limited) dalam absorpsi obat
Dalam absorpsi gastro intestinal atau in vivo sebagai proses yang nyata untuk proses penetrasi zat terlarut lewat barrier itu sendiri.
Maka ditentukan oleh 2 langkah utama, Yaitu :
-          Permeabilitas membrane GI terhadap obat, dan
-          Perfusi atau kecepatan aliran darah didalam barrier GI membawa zat terdifus ke hati
Aliran darah normal disini ± 900ml/menit

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Absorpsi Obat, antara lain :"

Post a Comment