APA KEGUNAAN ASAM PADA MAKANAN
Asam
Mikroba
sensitif terhadap asam karena dapat menyebabkan denaturasi protein bakteri.
Asam yang dihasilkan oleh salah satu mikroba selama fermentasi biasanya akan menghambat
perkembangbiakan mikroba lainnya. Oleh karena itu fermentasi dapat digunakan
untuk mengawetkan bahan pangan dengan cara melawan bakteri proteolitik atau
bakteri pembusuk lainnya.
Asam dalam
bahan pangan dapat dihasilkan dengan menambahkan kultur pembentuk asam, atau
menambahkan langsung asam sitrat atau asam fosfat. Beberapa makanan seperti
tomat, air jeruk dan apel mengandung asam yang masing-masing mempunyai pengaruh
yang berbeda-beda sebagai bahan pengawet. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan derajat
keasaman (pH). Asam yang dikombinasikan dengan panas akan menyebabkan panas
tersebut lebih efektif terhadap mikroba. Karena pH berperan terhadap daya
hambat pertumbuhan mikroba pembusuk, maka dibagi menurut tingkat keasamannya:
- bahan pangan berasam rendah
(pH tinggi) dengan pH di atas 4,5
- bahan pangan asam
mempunyai pH 4,0-4,5
- bahan pangan berasam
tinggi (pH rendah) mempunyai pH dibawah 4,0
Mikroba
berspora umumnya tidak dapat hidup dan berkembang biak pada pH lebih rendah
dari 4,0 dan mikroba berspora seperti Clostridium
botulinum tidak dapat hidup pada pH lebih rendah dari 4,6.
Asam yang
biasa digunakan untuk pengawet antara lain:
- benzoat (dalam bentuk
asam, garam kalium atau natrium benzoat), yaitu bahan yang digunakan untuk
mengawetkan minuman ringan dan kecap (600 mg/kg) serta sari buah, saus
tomat, saus sambal, jem, jelly, manisan, agar dan makanan lain ( 1 g /
kg).
- Propionat (dalam bentuk
asam, garam kalium atau natrium propionat) yaitu bahan pengawet untuk roti
( 2 g / kg ) dan keju olahan ( 3 g / kg ).
- Nitrit dan nitrat (dalam
bentuk garam natrium atau kalium nitrit dan nitrat) yaitu bahan pengawet
untuk daging olahan seperti sosis ( 125 mg nitrit/kg atau 500 mg
nitrat/kg), corned dalam kaleng ( 50 mg nitrit/kg) atau keju (50 mg
nitrat/kg)
- Sorbat (dalam bentuk
garam kalium atau kalsium sorbat) yaitu bahan pengawet untuk margarin,
pekatan sari buah dan keju ( 1 g/kg).
- Sulfit (dalam bentuk
garam kalium atau natrium bisulfit atau metabisulfit) yaitu bahan pengawet
untuk potongan kentang goreng (500 mg/kg), udang beku (100 mg/kg) dan
pekatan sari nenas (500 mg/kg).
Pada saat
ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan pengawet yang dilarang dan
berbahaya bagi kesehatan misalnya boraks dan formalin. Boraks banyak digunakan
untuk baso, mie basah, oisang molen, kemoer, buras, siomay, lontong, ketupat
dan pangsit. Selain bertujuan untuk mengawetkan juga dapat membuat makanan
menjadi lebih kenyal teksturnya dan memperbaiki penampilan. Akan tetapi boraks
sangat berbahaya bagi kesehatan, bersifat antiseptik, bakteriostatik,
fungistatik. Formalin juga banyak
disalahgunakan untuk mengawetkan tahu dan mie basah. Formalin sebenarnya
merupakan bahan untuk mengawetkan mayat dan organ tubuh dan sangat berbahaya bagi kesehatan oleh karena itu
dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/IX/88 formalin merupakan
salah satu bahan yang dilarang digunakan sebagai BTP (Bahan Tambahan Pangan).

0 Response to "APA KEGUNAAN ASAM PADA MAKANAN"
Post a Comment