Apa Itu Hiperemesis Gravidarum

Definisi 

- Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi 

(Sinopsis Obstetri 1, 195)

- Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk 

(Kapita Selekto 1, 259)

- Hiperemesis gravidarum tingkat 1 adalah muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan turun dan nyeri epigastrum. Frekuensi nadi pasien naik sekitar 100x permenit, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata cekung 

(Kapita Selekto 1, 259)



II. Etiologi 

Belum diketahui secara pasti, faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan:

1. Primigravida, molatudatidosa, diabetes, kehamilan ganda akibat kenaikan HCG 

2. Faktor organik : alergi, masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal, perubahan metabolik 

3. Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan sebagainya.

4. Faktor endokrin : hipertyroid, diabetes, progesteron yang menyebabkan pengosongan lambung menurun pada awal kehamilan 



III. Patofisiologi 

Perasaan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual muntah terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokeoremia, penurunan klorida urin selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbulnya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna sehingga terjadi ketosis, hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak hepar. Selaput lendir esofagus dan lambung dapat robek (Sindrom Mallory-Weiss) sehingga terjadi perdarahan gastrointestinal. Jantung atrofi, kecil di biasanya. Terdapat perdarahan pada otak, terdapat degenerasi lemak pada tubuh kontorfi serta ginjal tampak pucat. 

IV. Manifestasi Klinis 

1. Tingkat I

Mual dan muntah terus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun, dan rasa nyeri di epigastrum, nadi sekitar 100x permenit, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering, mata cekung

2. Tingkat II

Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, BB turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oligari dan konstipasi dapat pula terjadi asetonuria dan dari nafas keluar bau aseton.

3. Tingkat III

Keadaan umum mulai jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat. Suhu badan naik dan tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat berakibat total terjadi pada susunan saraf pusat (enselopati wernickle) dengan adanya nigtamus, diplopia, perubahan mental. 

V. Pemeriksaan Penunjang 

Elektrolit darah dan urinalisis 

VI. Komplikasi 

Enselopati Wernikle dengan gejala nigtamus, diplopia dan perubahan mental serta payah hati dengan gejala timbulnya ikterus



VII. Diagnosis 

Dari anamnesa didapatkan amenore, tanda kehamilan muda, dan muntah terus menerus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien lemah, apatis sampai koma, nadi meningkat sampai 100x permenit, suhu meningkat, tekanan darah menurun, atau ada tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar natrium klorida turun pada pemeriksaan klorida urin kadar klorida turun dan dapat ditemukan keton. 



VIII. Diagnosis Banding 

Muntah karena gostritis, ulkus peptikum, hepatitis, kolesistitus, pielonefritis dan lain-lain. 



IX. Penatalaksanaan 

1. Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu-ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang diit ibu hamil, jangan makan sekaligus banyak, tetapi dalam porsi sedikit-sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual dan muntah. Detekasi hendaknya diusahakan teratur. 

2. Terapi obat, menggunakan sedative (luminal, stesolid), vitamin (B1 dan B6) anti muntah (Mediamer B6, diammamin, avopres, avomin, torecan) antasida dan anti mules


3. Hiperemis tingkat II dan III harus dirawat inap di RS :

- Kadang beberapa wanita, hanya tidur di RS saja, telah banyak mengurangi mual muntahnya

- Isolasi. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Kadang tanpa pengobatan khusus telah mengurangi mual dan muntah

4. Terapi psikologik 

Berikan pengertian, bahwa kehamilan adalah hal yang wajar, normal dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Cari dan coba hilangkan taktor psiklogis seperti keadaan sosio ekonomi, pekerjaan serta lingkungan.

5. Penambahan cairan. Berikan infus dextrosa atau glukosa 5% sebanyak 2-3 uter dalam 24 jam.

6. Pada beberapa kasus bila therapy tidak dapat cepat memperbaiki keadaan umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa Itu Hiperemesis Gravidarum"

Post a Comment