Analisis Tentang Motivasi Belajar

Perilaku belajar dilakukan oleh si pebelajar. Pada diri si pebelajar terdapat kekuatan mental penggerak belajar. Kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita disebut motivasi belajar. Komponen utama motivasi tersebut adalah kebutuhan, dorongan, dan tujuan si pebelajar. Motivasi belajar sangat penting dipahami oleh siswa maupun guru.

Penguatan motivasi-motivasi belajar berada di tangan para guru/pendidik dan anggota masyarakat lain. Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi belajar selama minimum 9 tahun pada usia wajib belajar. Orang tua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Ulama sebagai pendidik juga bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat

Perilaku belajar yang mengandung motivasi belajar yang dikelola oleh guru dan dihayati oleh siswa, sebagai berikut :

Guru adalah pendidik yang berperan dalam rekayasa pedagogis. Ia menyusun desain pembelajaran, dan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Guru bertindak membelajarkan siswa yang memiliki motivasi intrinsik. Siswa adalah pembelajar yang berkepentingan dalam menghayati belajar. Ada siswa yang telah berkeinginan memperoleh pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan sejak kecil. Siswa tersebut memiliki motivasi intrinsik. Siswa yang lain baru memiliki keinginan memperoleh pengalaman, keterampilan dan pengetahuan berkat teman sebayanya. Mereka ini memiliki motivasi ekstrinsik. 

2.2. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar ada di dalam diri siswa. Dalam kerangka pendidikan formal, motivasi belajar ada dalam jaringan rekayasa pendagogis guru yaitu dengan tindakan pembuatan persiapan belajar, pelaksanaan belajar-mengajar, maka guru menguatkan motivasi belajar siswa. Dilihat dari segi emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar semakin meningkat pada tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar pada siswa diantaranya :

a). Cita-cita atau aspirasi siswa

Motivasi belajar tampak pada keinginan siswa. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian.

Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. Oleh sebab itu, cita-cita akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar sehingga akan mewujudkan aktualisasi diri.

b). Kemampuan Siswa

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. 

c). Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah menguatkan perhatian. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar. 

d). Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencan alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antarsiswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Oleh sebab itu, kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e). Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran 

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televise, dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarOleh sebab itu, guru professional diharapkan mampu memanfaatkan semua itu agar tercipta kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajara 

f). Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa

Guru adalah pendidk yang berkembang. Sebagai pendidik, partisipasi dan teladan perilaku yang baik merupakan salah satu upaya membelajarkan siswa. Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut :

a. Menyelenggarakan tertib belajar di sekolah

b. Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan

c. Membina belajar tetib pergaulan

d. Membina belajar tetib lingkungan sekolah.

Disamping itu, upaya pembelajaran secara individual tiap guru menghadapi anak didiknya meliputi :

a. Pemahaman tentang diri siswa dalam rangka kewajiban tertib belajar

b. Pemanfaatan penguatan berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna

c. Mendidik cinta belajar.



Upaya pembelajaran guru di sekolah tidak terlepas dari kegiatan luar sekolah. Pusat pendidikan luar sekolah yang penting adalah keluarga, lembaga agama, pramuka, dan pusat pendidikan pemuda lainnya. Guru professional dituntut menjalin kerja sama pendagogis dengan pusat-pusat pendidikan tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Analisis Tentang Motivasi Belajar"

Post a Comment