AINS (Analgesik Anti Inflamasi Non Steroid)

AINS adalah obat-obat analgesik yang selain memiliki efek analgesik juga memiliki efek anti inflamasi, sehingga obat-obat jenis ini digunakan dalam pengobatan rheumatik dan gout. Contohnya ibuprofen, indometasin, diklofenak, fenilbutazon dan piroxicam. 

Sebagian besar penyakit rheumatik membutuhkan pengobatan simptomatis, untuk meredakan rasa nyeri penyakit sendi degeneratif seperti osteoartritis, analgesik tunggal atau campuran masih bisa digunakan. Tetapi bila nyeri dan kekakuan disebabkan penyakit rheumatik yang meradang harus diberikan pengobatan dengan AINS. 



1) Ibuprofen 

Adalah turunan asam propionat yang berkhasiat anti inflamasi, analgesik dan anti piretik. Efek sampingnya kecil dibanding AINS yang lain, tetapi efek anti inflamasinya juga agak lemah sehingga kurang sesuai untuk peradangan sendi hebat seperti gout akut 



2) Diklofenak 

Derivat fenilasetat ini termasuk AINS yang terkuat anti radangnya dengan efek samping yang kurang keras dibandingkan dengan obat lainnya seperti piroxicam dan indometasin. Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri, juga pada migrain dan encok. Secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri koli hebat (kandung kemih dan kandung empedu). 



3) Indometasin 

Daya analgetik dan anti radang sama kuat dengan asetosal, sering digunakan pada serangan encok akut. Efek samping berupa gangguan lambung usus, perdarahan tersembunyi (okult), pusing, tremor dan lain-lain. 



4) Fenilbutazon 

Derivat pirazolon ini memiliki khasiat antiflogistik yang lebih kuat daripada kerja analgetiknya. Karena itu golongnan ini khususnya digunakan sebagai obat rematik seperti halnya juga dengan oksifenilbutazon. 

Fenilbutazon ada kalanya dimasukan dengan diam-diam (tidak tertera pada etiket) dalam sediaan-sediaan dari pabrik-pabrik kecil asing, dengan maksud untuk mengobati keadaan-keadaan lesu dan letih, otot-otot lemah dan nyeri. Penyalahgunaannya dalam obat-obat penguat dan tonikum (dengan ginseng) adalah sangat berbahaya berhubung efek merusaknya terhadap sel-sel darah. 



5) Piroksikam 

Bekerja sebagai anti radang, analgetik dan antipiretik yang kuat. Digunakan untuk melawan encok. Efek samping berupa perdarahan dalam lambung usus. 



Obat generik 

1. Acetosal /asam asetil salisilat 


Indikasi 

Nyeri ringan sampai sedang, demam, anti platelet 


Kontra indikasi 

Anak dibawah usia 12 tahun, anak yang sedang disusui, gangguan saluran cerna, hemofilia penting untuk menjelaskan kepada keluarga bahwa acetosal adalah obat yang tidak cocok untuk anak yang berpenyakit ringan 


Efek samping 

Ringan dan tidak sering yaitu iritasi saluran cerna 


Sediaan 

Acetosal (generik) tablet 100mg, 500 mg 




2. Parasetamol 


Indikasi 

Nyeri ringan sampai sedang, demam 


Kontra indikasi 



Perlu peringatan berkurangnya fungsi hati dan ginjal 


Efek samping 

Ringan dan tidak sering yaitu iritasi saluran cerna 


Sediaan 

Parasetamol (generik) siruf 120 mg / 5 ml, Tablet 100 mg, 500 mg 




3. Dipiron/Methampiron 


Indikasi 




Kontra indikasi 




Efek samping 




Sediaan 

Antalgin (generik) cairan injeksi 250 mg/ml 500 mg/ml, tablet 500 mg 




4. Asam mefenamat 


Indikasi 

Nyeri ringan sampai sedang dan kondisi yang berhubungan dengan dismenore dan menoragi 


Kontra indikasi 

Harus digunakan hati-hati pada pasien usia lanjut peradangan usus besar, pada pengobatan jangka lama harus dilakukan tes darah 


Efek samping 

Mengantuk, diare, trombositopenia, anemia, dan kejang-kejang pada over dosis 


Sediaan 

Asam mefenamat (generik) kaptab 250 mg, 500 mg 








5. Ibuprofen 


Indikasi 

Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot skelet lainnya. Nyeri ringan sampai berat, termasuk dismenorea, analgesik, pasca bedah, nyeri dan demam pada anak-anak 


Kontra indikasi 

Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung, pengidap tukak lambung aktif 


Efek samping 

Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, kadang-kadang pendarahan dan tukak lambung dan lain-lain) 


Sediaan 

Ibuprofen (generik) tablet 200 mg, 400 mg, 600 mg 




6. Diklofenak 


Indikasi 

Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot skelet gout akut dan nyeri pasca bedah 


Kontra indikasi 

Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung, pengidap tukak lambung aktif 


Efek samping 

Gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, kadang-kadang pendarahan dan tukak lambung dan lain-lain) 


Sediaan 

Kalium diklofenak (generik) tablet 25 mg, 50 mg 




7. Indometasin 


Indikasi 

Nyeri dan peradangan sedang sampai berat pada kasus reumatik dan gangguan otot skeletal, gout akut, dismenorea 


Kontra indikasi 

Hati-hati pada pasien usia lanjut, gagal ginjal, payah jantung, pengidap tukak lambung aktif. Hati-hati juga pada kasus epilepsi, parkinson dan goncangan jiwa. Tidak dianjurkan untuk anak. 


Efek samping 

Gangguan cerna, sakit kepala, pusing, kepala terasa ringan, hati-hati khususnya pengemudi 


Sediaan 

Indometasin (generik) kapsul 25 mg 




8. Fenil butazon 


Indikasi 

Penyakit jantung, gangguan paru, ginjal, dan hati kehamilan dengan riwayat tukak lambung, penyakit tiroid, anak dibawah usia 14 tahun. 


Kontra indikasi 

Radang tenggorokan, sariawan, gangguan penglihatan, gangguan darah 


Efek samping 

Radang tenggorokan, sariawan, gangguan penglihatan, gangguan darah 


Sediaan 

Phenylbutazone (generik) kaplet 200 mg 




9. Piroksikam 


Indikasi 

Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, gangguan otot skelet gout akut 


Kontra indikasi 

Hati-hati pada anak umumnya tidak dianjurkan 


Efek samping 

Gangguan saluran cerna, tukak lambung, nyeri dapat timbul ditempat penyuntikan. Suppositoria menyebabkan iritasi rektum kadang-kadang pendarahan 


Sediaan 

Piroxicam (generik) tablet 10 mg, 20 mg 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "AINS (Analgesik Anti Inflamasi Non Steroid) "

Post a Comment